Rabu, 18 Desember 2013

Demo Kapal Perang dan Terjun Payung Pukau Ribuan Masyarakat

Selain Sailing Pass kapal perang jajaran TNI AL, puncak acara juga dimeriahkan atraksi terjun payung Free Fall oleh 14 penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang mendarat tepat di atas geladak KRI Makassar-590

Demo Kapal Perang dan Terjun Payung Pukau Ribuan MasyarakatPalu RIBUAN masyarakat Kabupaten Palu dan sekitarnya yang termasuk dalam wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) berbondong-bondong memadati Pantai Talise, Palu-Sulteng, untuk menyaksikan demo 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang sedang melaksanakan Sailing Pass, dan atraksi terjun payung free fall oleh para penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut pada puncak acara Hari Nusantara (Harnus) 2013, Minggu (15/12/2013) kemarin.

Demonstrasi yang cukup memukau seluruh undangan dan penonton lainnya: Berawal dari melintasnya sejumlah KRI di depan podium kehormatan, Divisi 1 dengan Komandan Divisi KRI Rencong dengan nomor lambung 622 dari Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur yang dikomandani Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi, alumni Akademi Angkatan Laut Angkatan 41 Tahun 1995.

Dengan dimensi 50 x 7,2 meter, diawaki 54 prajurit pilihan, dipersenjatai dengan rudal anti kapal permukaan exocet 38mm dan meriam 57mm. Sebagai pertahanan diri, KRI Rencong mampu melesat dengan kecepatan lebih dari 41 knot untuk melaksanakan serangan mendadak dari arah yang tidak terduga di antara gugusan kepulauan nusantara.

Sailing Pass yang dilakukan sejumlah unsur kapal perang tersebut melintas dengan kecepatan rata-rata 6 knot, di mana 1 knot = 1,85200 km/jam. Mereka melaksanakan manuver di laut membentuk formasi berbanjar taktis, dengan jarak yang sudah ditentukan satu sama lainnya. Jarak antar unsur 150 yards, jarak antar divisi 300 yards, dan jarak track dengan podium 400 yards.

Sementara itu pada saat bersamaan, terlihat Heli Bolkow NV 411 milik TNI Angkatan Laut yang melintas di depan mimbar undangan dengan membawa banner bertuliskan “Peringatan Hari Nusantara 2013”, dengan Captain Pilot Lettu Laut (P) Veteriansyah Oktomiawan, dan Co Pilot Lettu Laut (P) Ii Solihin.

Heli Bolkow ini merupakan buatan PT. Dirgantara Indonesia merupakan pesawat Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Pusat Penerbangan TNI AL. Pesawat kebanggan TNI AL ini mempunyai kemampuan pengintaian udara taktis, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, maupun pendaratan pasukan pendarat lintas heli.

Selain Sailing Pass kapal perang jajaran TNI AL, puncak acara juga dimeriahkan atraksi terjun payung Free Fall oleh 14 penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang mendarat tepat di atas geladak KRI Makassar-590 yang sedang melaju di Perairan Teluk Palu dalam rangka ambil bagian pada ajang unjuk keterampilan di hari yang cukup bersejarah ini. Keempat belas penerjun pun dapat mendarat dengan tepat di titik droping zone yang telah ditentukan.

Yang tak kalah menarik dan mampu mengundang perhatian para undangan adalah ketika dua penerjun terakhir yang membawa banner Hari Nusantara 2013 dan bendera Merah Putih, masing-masing berukuran 6x4 meter mendarat dengan tepat di titik droping zone yang sudah disiapkan di depan podium yang berada di bibir pantai Talise, Palu, Sulteng.

Acara dengan tema “Setinggi Langit Sedalam Samudera Adalah Potensi Pariwisata dan Kreatifitas Nusantara yang Tak Terhingga” ini disaksikan Wakil Presiden RI Prof. Dr. Budiono beserta Ny. Hj. Herawaty Budiono, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para petinggi TNI termasuk Wakasal Laksamana Madya TNI Hari Bowo, Msc., Gubernur Sulteng Longki Djanggola, sejumlah Gubernur dan Bupati di Indonesia, Tokoh Masyarakat serta para undangan lainnya.

  PelitaOnline  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.