Tujuan latihan untuk meningkatkan kemampuan terjun tempur prajurit Yontaifib-1 Mar Malang ★ Sebanyak 1.068 prajurit Brigif-1 Marinir menggelar latihan menembak di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Purboyo, Malang, sedangkan 30 prajurit Taifib-1 Marinir menggelar latihan terjun "free fall" di Lanud Abdul Rachman Saleh Malang.
Penerangan Pasmar-1 dari Malang, Rabu, melaporkan bahwa latihan menembak itu menggunakan senjata bantuan yang meliputi Mortir 60, Mortir 81, "SMB" (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm, "GPMG" (general purpose machine gun), "MGL" (multy grenade launcher), dan "sniper".
Materi latihan dalam menembak Mortir 81 dan Mortir 60 yaitu prosedur permintaan bantuan tembakan, menentukan Arah Tembakan Pokok (ATP), perintah tembakan, tembak tinjau, tembak pelaksanaan dan mengoreksi hasil tembakan.
Sementara itu, materi latihan dengan menggunakan Senapan Mesin Berat (SMB) 12,7 mm yaitu menembak setitik dan menembak melebar, sedangkan materi latihan menembak dengan GPMG meliputi sikap tiarap dan duduk, jarak 500 dan 600 meter, menembak setitik, menembak melebar dan menembak mendalam.
Untuk materi latihan menembak dengan menggunakan senjata MGL (multy grenade launcher) meliputi sikap berdiri jarak 300 dan tembakan setitik, sedangkan materi latihan menembak sniper meliputi kamuflase, pengintaian (stalking), menembak jarak dan menembak sudut. Selain itu juga dilatihkan menembak pelontar jangkar dan penyembur api.
Latihan menembak yang dipantau langsung Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto dan Pasops Letkol Marinir Nurhidayat tersebut merupakan program pelaksanaan latihan LSD II Darat Triwulan II tahun 2014 yang berlangsung hingga 1 Mei 2014.
Sementara itu, 30 prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir (Taifib-1 Mar) menggelar latihan terjun "free fall" di Lanud Abdul Rachman Saleh Malang untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam penerjunan.
Latihan yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah tersebut diikuti 30 prajurit Yontaifib-1 Mar dengan menggunakan pesawat Hercules milik skuadron Udara 32 yang dipiloti Mayor Pnb Subhan dan Mayor Pnb Taufik Nur C.
Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah mengatakan latihan berlangsung sejak 29 April hingga 9 Mei 2014 dengan materi latihan meliputi terjun accuracy, terjun tempur, dan Cannopy Relative Work (CRW).
"Tujuan latihan untuk meningkatkan kemampuan terjun tempur prajurit Yontaifib-1 Mar sehingga mampu melaksanakan infiltrasi ke sasaran-sasaran terpilih dalam operasi amfibi, operasi darat dan operasi khusus lainnya, sekaligus menjalin kerja sama antar-Matra," katanya.(*/hrb)
Penerangan Pasmar-1 dari Malang, Rabu, melaporkan bahwa latihan menembak itu menggunakan senjata bantuan yang meliputi Mortir 60, Mortir 81, "SMB" (Senapan Mesin Berat) 12,7 mm, "GPMG" (general purpose machine gun), "MGL" (multy grenade launcher), dan "sniper".
Materi latihan dalam menembak Mortir 81 dan Mortir 60 yaitu prosedur permintaan bantuan tembakan, menentukan Arah Tembakan Pokok (ATP), perintah tembakan, tembak tinjau, tembak pelaksanaan dan mengoreksi hasil tembakan.
Sementara itu, materi latihan dengan menggunakan Senapan Mesin Berat (SMB) 12,7 mm yaitu menembak setitik dan menembak melebar, sedangkan materi latihan menembak dengan GPMG meliputi sikap tiarap dan duduk, jarak 500 dan 600 meter, menembak setitik, menembak melebar dan menembak mendalam.
Untuk materi latihan menembak dengan menggunakan senjata MGL (multy grenade launcher) meliputi sikap berdiri jarak 300 dan tembakan setitik, sedangkan materi latihan menembak sniper meliputi kamuflase, pengintaian (stalking), menembak jarak dan menembak sudut. Selain itu juga dilatihkan menembak pelontar jangkar dan penyembur api.
Latihan menembak yang dipantau langsung Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto dan Pasops Letkol Marinir Nurhidayat tersebut merupakan program pelaksanaan latihan LSD II Darat Triwulan II tahun 2014 yang berlangsung hingga 1 Mei 2014.
Sementara itu, 30 prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir (Taifib-1 Mar) menggelar latihan terjun "free fall" di Lanud Abdul Rachman Saleh Malang untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam penerjunan.
Latihan yang dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah tersebut diikuti 30 prajurit Yontaifib-1 Mar dengan menggunakan pesawat Hercules milik skuadron Udara 32 yang dipiloti Mayor Pnb Subhan dan Mayor Pnb Taufik Nur C.
Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah mengatakan latihan berlangsung sejak 29 April hingga 9 Mei 2014 dengan materi latihan meliputi terjun accuracy, terjun tempur, dan Cannopy Relative Work (CRW).
"Tujuan latihan untuk meningkatkan kemampuan terjun tempur prajurit Yontaifib-1 Mar sehingga mampu melaksanakan infiltrasi ke sasaran-sasaran terpilih dalam operasi amfibi, operasi darat dan operasi khusus lainnya, sekaligus menjalin kerja sama antar-Matra," katanya.(*/hrb)
★ Investor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.