Manila ★ Filipina meningkatkan keamanan di instalasi-instalasi penting dan seluruh tempat umum di daerah-daerah selatan negara itu, Minggu, setelah satu ancaman teror, kata polisi.
Polisi nasional mengatakan mereka menerima informasi yang layak dipercaya mengenai satu "kemungkinan ancaman teroris" di pulau Mindanao, Filipina selatan, khususnya di Davao, kota terbesar ketiga negara itu dengan penduduk lebih dari dua juta jiwa.
AFP melaporkan, semua personel polisi disiagakan "untuk meningkatkan operasi-operasi keamanan terhadap kemungkinan penyusupan para tersangka anggota dari kelompok yang mengancam itu", kata kepolisian nasional dalam satu pernyataan.
Pernyataan itu tidak menyebut bentuk kemungkinan serangan, atau identitas kelompok-kelompok, kendatipun daerah-daerah Mindanao sering diganggu oleh gerilyawan Muslim yang punya hubungan dengan Al Qaida serta gerilyawan komunis yang telah melakukan pemberontakan puluhan tahun.
Polisi mengatakan pasukan keamanan akan memberlakukan pos-pos pemeriksaan dan patroli serta pemeriksaan pada terminal angkutan, pusat bisnis dan instalasi penting.
Siaga atas ancaman itu diberlakukan saat warga minoritas Muslim di negara yang berpenduduk mayoritas Katolik itu mulai melaksanakan ibadah puasa.
Tindakan itu juga dilakukan dua minggu setelah polisi menangkap Khair Mundos, salah seorang gerilyawan Muslim paling dicari dari kelompok Abu Sayyaf yang masuk dalam daftar teror pemerintah AS.
Mundos adalah seorang pemimpin penting dan pencari dana bagi Abu Sayyaf, yang dituduh melancarkan serangan-serangan teroris terburuk di negara itu, termasuk serangan bom tahun 2004 di satu kapal feri di Teluk Manila yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Militer Filipina mengatakan pihaknya juga sedang mengejar Abdel Basit Usman, yang juga masuk dalam daftar teror AS itu.
Usman sebelumya dilaporkan tewas dalam serangan-serangan pesawat AS tanpa awak di Pakistan, tetapi bukti baru muncul bahwa ia hidup dan bersembunyi di kalangan masyarakat garis keras di Mindanao.
Filipina dan AS menuduh Usman punya hubungan dengan Abu Sayyaf dan Jemaah Islamiyah, yang diakui oleh masyarakat intelijen internasional sebagai cabang Al Qaida di Asia Tenggara.(Uu.H-RN)
Polisi nasional mengatakan mereka menerima informasi yang layak dipercaya mengenai satu "kemungkinan ancaman teroris" di pulau Mindanao, Filipina selatan, khususnya di Davao, kota terbesar ketiga negara itu dengan penduduk lebih dari dua juta jiwa.
AFP melaporkan, semua personel polisi disiagakan "untuk meningkatkan operasi-operasi keamanan terhadap kemungkinan penyusupan para tersangka anggota dari kelompok yang mengancam itu", kata kepolisian nasional dalam satu pernyataan.
Pernyataan itu tidak menyebut bentuk kemungkinan serangan, atau identitas kelompok-kelompok, kendatipun daerah-daerah Mindanao sering diganggu oleh gerilyawan Muslim yang punya hubungan dengan Al Qaida serta gerilyawan komunis yang telah melakukan pemberontakan puluhan tahun.
Polisi mengatakan pasukan keamanan akan memberlakukan pos-pos pemeriksaan dan patroli serta pemeriksaan pada terminal angkutan, pusat bisnis dan instalasi penting.
Siaga atas ancaman itu diberlakukan saat warga minoritas Muslim di negara yang berpenduduk mayoritas Katolik itu mulai melaksanakan ibadah puasa.
Tindakan itu juga dilakukan dua minggu setelah polisi menangkap Khair Mundos, salah seorang gerilyawan Muslim paling dicari dari kelompok Abu Sayyaf yang masuk dalam daftar teror pemerintah AS.
Mundos adalah seorang pemimpin penting dan pencari dana bagi Abu Sayyaf, yang dituduh melancarkan serangan-serangan teroris terburuk di negara itu, termasuk serangan bom tahun 2004 di satu kapal feri di Teluk Manila yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Militer Filipina mengatakan pihaknya juga sedang mengejar Abdel Basit Usman, yang juga masuk dalam daftar teror AS itu.
Usman sebelumya dilaporkan tewas dalam serangan-serangan pesawat AS tanpa awak di Pakistan, tetapi bukti baru muncul bahwa ia hidup dan bersembunyi di kalangan masyarakat garis keras di Mindanao.
Filipina dan AS menuduh Usman punya hubungan dengan Abu Sayyaf dan Jemaah Islamiyah, yang diakui oleh masyarakat intelijen internasional sebagai cabang Al Qaida di Asia Tenggara.(Uu.H-RN)
★ Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.