Rabu, 31 Desember 2014

AS Bawa Drone untuk Bantu Evakuasi Korban AirAsia

https://lh6.googleusercontent.com/-jx9y1-9oKdQ/TuCqIB71hKI/AAAAAAAAGJo/kDJ-oxrGO2A/s800/081811nt_firescout_800.JPGMQ-8B

Amerika Serikat (AS) mengirim kapal laut USS Fort Worth ke Indonesia untuk membantu evakuasi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata. Pesawat yang akan berangkat pada malam pergantian tahun ini, membawa helikopter serta pesawat tanpa awak.

Pesawat tanpa awak atau drone yang dibawa oleh pemerintah AS ini adalah MQ-8B yang bisa lepas landas secara vertikal. Drone yang berbentuk helikopter ini telah dibekali kamera untuk melakukan pemantauan dari udara dan terhubung dengan pusat kontrol.

MQ-8B mampu terbang setinggi 20.000 kaki selama tiga jam. Produk ini dibekali rudal dan radar sebagai perlengkapan perang.

Drone ini dibuat oleh perusahaan Northrop Grumman dari pengembangan produk sebelumnya, Schweizer 330 dan 333.

USS Fort Worth sendiri sejatinya dirancang untuk berperang di laut. Kapal ini juga membawa sebuah helikopter Seahawk MH-60R dan pesawat tanpa awak MQ-8B yang bisa lepas landas secara vertikal.

Pejabat militer AS mengatakan langkah ini merupakan jawaban AS atas permintaan bantuan dari pemerintah Indonesia.

Sebelumnya, pemerintah AS telah mengirim kapal laut USS Sampson yang kini telah tiba di perairan Selat Karimata. Kapal ini membawa dua helikopter MH-60R.

Saat ini, tim evakuasi yang dipimpin oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) sedang berupaya melakukan evakuasi. Kepala Badan SAR Nasional, F. Henry Bambang Sulistyo mengatakan, serpihan dan jasad itu berada di kedalaman 25 meter sampai 30 meter.

Semua temuan bakal dibawa ke Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, yang merupakan landasan terdekat dari lokasi temuan benda-benda maupun serpihan pesawat.(adt/adt)

   CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.