Sabtu, 17 Januari 2015

3 Opsi Basarnas untuk Angkat Badan AirAsia

http://statik.tempo.co/data/2015/01/15/id_361189/361189_620.jpgFoto bawah laut jepretan kendaraan bawah laut ROV yang dirilis oleh Departemen Pertahanan Singapura, menunjukkan badan pesawat AirAsia QZ 8501 di dasar laut perairan Laut Jawa. AP/MINDEF

Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menyiapkan tiga langkah untuk mengevakuasi badan pesawat Air Asia QZ8501 dari dasar laut. Kepala Basarnas Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo mengatakan pihaknya kini berfokus pada pengangkatan badan pesawat karena sulitnya upaya pencarian jasad korban kecelakaan Air Asia yang belum ditemukan.

"Sudah coba menerjunkan lima penyelam, tapi arus laut sampai 5 knot. Mereka sampai terlempar 100 meter karena terbawa arus," kata Soelistyo saat jumpa pers di posko utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Jumat, 16 Januari 2015.

Opsi pertama, meminta bantuan TNI Angkatan Laut untuk mengangkat badan pesawat Air Asia yang jatuh di perairan Selat Karimata itu dengan sistem dan peralatan yang dimiliki. Permintaan itu didasarkan pada keberhasilan TNI AL dalam mengangkat ekor pesawat tersebut beberapa waktu lalu.

Opsi kedua, ujar Soelistyo, berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk penyediaan kapal tunda disertai ponton dan alat crane untuk mengangkat badan pesawat. "Dan akan kerahkan penyelam tradisional. Bagi saya, tradisional atau tidak, yang penting bisa angkat badan pesawat," tuturnya.

Opsi ketiga, Basarnas akan mendatangkan balon-balon dan regu untuk mengangkat badan pesawat. Keperluan tersebut akan didatangkan dari Pulau Batam, sehingga diperkirakan membutuhkan waktu 12 jam untuk tiba di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Untuk operasi pengangkatan badan pesawat, tim Basarnas sudah mendapatkan sembilan titik koordinat. Selain badan pesawat, di titik koordinat itu juga diperkirakan ada mesin dan kokpit pesawat. "Juga diduga ada kursi dan diduga masih ada korbannya. Sembilan titik ini sudah kami berikan kepada kapal Crest Onyx," ujarnya.

Saat ini total jumlah korban Air Asia yang telah ditemukan sebanyak 51 jenazah. Soelistyo meminta para keluarga korban yang belum ditemukan untuk bersabar. Ia berharap, dengan diangkatnya badan pesawat, jasad korban juga bisa ditemukan. "Permasalahannya, badan pesawat ini besar, sehingga memerlukan waktu."

   Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.