KRI Banda Aceh Bertahan di Selat Karimata KRI Banda Aceh
Pasukan penyelam TNI AL bersiaga, Sabtu (17/1). Mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga persiapan peralatan. Namun, operasi ditunda karena terkendala cuaca.
Namun dilaporkan oleh tim dari Hidroceaografi TNI AL, arus laut hingga saat ini masih tidak mendukung yakni 1-2 knot. Kecepatan arus di dasar laut yang ideal untuk kinerja para penyelam adalah di bawah 1 knot.
Komandan Tim SAR Laut Laksma Abdul Rasyid menegaskan KRI Banda Aceh akan tetap berada di lokasi ini untuk menindaklanjuti penemuan main body QZ8501.
"KRI Banda Aceh akan tetap di lokasi (Selat Karimata)," ujar Rasyid di KRI Banda Aceh, Sabtu (17/1/2015).
Di area ini terdapat pula dua kapal lainnya yang juga telah bersiaga yakni kapal Crest Onyx dan kapal milik angkatan laut Tiongkok. KRI Banda Aceh tetap berkoordinasi dengan kedua kapal tersebut untuk melakukan operasi menindaklanjuti penemuan main body pesawat AirAsia QZ8501.
Penundaan operasi pagi ini, Rasyid menjelaskan, karena kondisi kecepatan dan tinggi arus laut yang tidak memungkinkan. Ketinggian gelombang mencapai 4 meter, sedangkan kecepatan arus bawah laut 1-2 knot.
Rasyid sempat menjelaskan strategi awal operasi penyelam TNI AL nantinya adalah observasi objek untuk menentukan strategi bawah air.
Kadepop KRI Banda Aceh Mayor Laut (P) Cahyo Hendro Guritno menjelaskan jarak Pangkalan Bun ke titik lego jangkar KRI Banda Aceh adalah 125 neuticalmile atau 250 km.
Lokasi kapal saat ini berada di sebelah selatan Selat Karimata atau di barat daya Teluk Air Hitam Kalimantan Selatan.
"Jarak ini ditempuh dengan helicopter kurang lebih 1 jam," kata Cahyo.Beri Semangat ke Tim Penyelam, Pangarmabar Menginap di KRI Banda Aceh Panglima Komando Armada Barat TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Widodo tiba di KRI Banda Aceh yang sedang lego jangkar di Selat Karimata. Widodo tiba dengan menggunakan helikopter milik TNI AL dari Pangkalan Bun.
Rombongan tiba di KRI Banda Aceh pada sekitar pukul 12.30 WIB. Begitu tiba, Widodo menyalami pasukan penyelam TNI AL yang bertugas di kapal ini.
Widodo tiba dengan sejumlah pejabat TNI yakni Pangkoopsau I Marsda TNI A Dwi Putranto, Waasops Kasal Laksma TNI Didik Wahyudi, dan Kadishidros Laksma TNI Dede Yuliadi.
Tak ada keterangan yang diberikan kepada wartawan soal kedatangannya kali ini. Namun Komandan SAR Laut Laksma TNI Abdul Rasyid menjelaskan bahwa Widodo datang ke KRI Banda Aceh untuk memberi semangat kepada anggota TNI AL yang telah bertugas mengevakuasi korban, black box dan nantinya badan pesawat AirAsia QZ8501.
"Ke sini memberikan semangat kepada tim. Jadi vitamin," ujar Rasyid pendek.
Rencananya Widodo dan rombongannya akan menginap di KRI Banda Aceh. Helikopter yang mengantar rombongan ini sudah kembali ke Pangkalan Bun.(sip/erd)
Pasukan penyelam TNI AL bersiaga, Sabtu (17/1). Mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga persiapan peralatan. Namun, operasi ditunda karena terkendala cuaca.
Namun dilaporkan oleh tim dari Hidroceaografi TNI AL, arus laut hingga saat ini masih tidak mendukung yakni 1-2 knot. Kecepatan arus di dasar laut yang ideal untuk kinerja para penyelam adalah di bawah 1 knot.
Komandan Tim SAR Laut Laksma Abdul Rasyid menegaskan KRI Banda Aceh akan tetap berada di lokasi ini untuk menindaklanjuti penemuan main body QZ8501.
"KRI Banda Aceh akan tetap di lokasi (Selat Karimata)," ujar Rasyid di KRI Banda Aceh, Sabtu (17/1/2015).
Di area ini terdapat pula dua kapal lainnya yang juga telah bersiaga yakni kapal Crest Onyx dan kapal milik angkatan laut Tiongkok. KRI Banda Aceh tetap berkoordinasi dengan kedua kapal tersebut untuk melakukan operasi menindaklanjuti penemuan main body pesawat AirAsia QZ8501.
Penundaan operasi pagi ini, Rasyid menjelaskan, karena kondisi kecepatan dan tinggi arus laut yang tidak memungkinkan. Ketinggian gelombang mencapai 4 meter, sedangkan kecepatan arus bawah laut 1-2 knot.
Rasyid sempat menjelaskan strategi awal operasi penyelam TNI AL nantinya adalah observasi objek untuk menentukan strategi bawah air.
Kadepop KRI Banda Aceh Mayor Laut (P) Cahyo Hendro Guritno menjelaskan jarak Pangkalan Bun ke titik lego jangkar KRI Banda Aceh adalah 125 neuticalmile atau 250 km.
Lokasi kapal saat ini berada di sebelah selatan Selat Karimata atau di barat daya Teluk Air Hitam Kalimantan Selatan.
"Jarak ini ditempuh dengan helicopter kurang lebih 1 jam," kata Cahyo.Beri Semangat ke Tim Penyelam, Pangarmabar Menginap di KRI Banda Aceh Panglima Komando Armada Barat TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Widodo tiba di KRI Banda Aceh yang sedang lego jangkar di Selat Karimata. Widodo tiba dengan menggunakan helikopter milik TNI AL dari Pangkalan Bun.
Rombongan tiba di KRI Banda Aceh pada sekitar pukul 12.30 WIB. Begitu tiba, Widodo menyalami pasukan penyelam TNI AL yang bertugas di kapal ini.
Widodo tiba dengan sejumlah pejabat TNI yakni Pangkoopsau I Marsda TNI A Dwi Putranto, Waasops Kasal Laksma TNI Didik Wahyudi, dan Kadishidros Laksma TNI Dede Yuliadi.
Tak ada keterangan yang diberikan kepada wartawan soal kedatangannya kali ini. Namun Komandan SAR Laut Laksma TNI Abdul Rasyid menjelaskan bahwa Widodo datang ke KRI Banda Aceh untuk memberi semangat kepada anggota TNI AL yang telah bertugas mengevakuasi korban, black box dan nantinya badan pesawat AirAsia QZ8501.
"Ke sini memberikan semangat kepada tim. Jadi vitamin," ujar Rasyid pendek.
Rencananya Widodo dan rombongannya akan menginap di KRI Banda Aceh. Helikopter yang mengantar rombongan ini sudah kembali ke Pangkalan Bun.(sip/erd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.