Kamis, 22 Januari 2015

[World] Prancis rekrut hampir 3.000 personel intelijen baru

Prancis akan merekrut 2.680 personel intelijen tambahan menyusul penembakan-penembakan oleh orang-orang berhaluan Islam ekstrem di Paris dua minggu lalu, kata pejabat. Tambahan personel dimaksudkan untuk menangani ancaman ekstremisme yang dirasa semakin meluas.

Perdana Menteri Manuel Valls mengatakan tambahan personel intelijen itu adalah bagian dari serangkaian kebijakan keamanan baru.

Dalam keterangan di Istana Elysee, Paris, ia menuturkan sebanyak 2.680 personel akan direkrut dalam tempo tiga tahun mendatang guna menyelidiki ekstremisme.

Sejauh ini, lanjutnya, setidaknya 1.300 orang di Prancis dicurigai terlibat dengan kelompok-kelompok jihad dan harus dipantau.

"Satu hal sudah jelas: jumlah orang yang diradikalisasi yang mungkin melancarkan serangan di Prancis meningkat," kata Valls.

"Menteri dalam negeri dalam pertemuan kabinet mengatakan sekitar 1.300, baik warga negara Prancis atau warga asing, perlu dimonitor karena mereka terlibat dalam jaringan jihad yang berkaitan dengan konflik di Suriah dan Irak," tambah perdana menteri Prancis.

Menurut Valls, pemerintah akan mengalokasikan dana hampir US$ 500 juta untuk memperkuat kemampuan mengatasi terorisme.

Sementara itu pihak penuntut mengatakan empat orang telah dikenai dakwaan terkait dengan serangan-serangan yang menewaskan 17 orang dan tiga pelaku.

Dakwaan dikenakan setelah Selasa kemarin (20/01) mereka dihadirkan di pengadilan.


  BBC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.