Kamis, 19 Februari 2015

[World] Ribuan Serdadu Ditarik dari Debaltseve

Gencatan Senjata Diabaikan, Perang Renggut 60 Tentara Ukraina Perang di Ukraina timur terus berkecamuk, sebanyak 60 tentara Ukraina tewas. [Itar-Tass]

Gencatan senjata di Ukraina timur yang telah disepakati semua pihak dalam perjanjian damai di Minsk, Belarusia telah diabaikan. Sebanyak 60 tentara Ukraina tewas ketika terlibat perang sengit dengan pasukan separatis di Donbas, kemarin.

Kubu separatis pro-Rusia, yang diwakili juru bicara Kementerian Pertahanan Republik Rakyat Donetsk (DPR), Eduard Basurin, mengatakan, dalam perang sengit Senin kemarin, pihaknya kehilangan dua orang dan 21 lainnya terluka.

Menurutnya, situasi yang paling genting di Ukraina timur adalah di wilayah sekitar Debaltseve. ”Pada siang hari, pasukan Ukraina ‘dikupas’ tentara DPR di Logvinovo dan daerah terdekat dari Lugansky dan Debaltseve,” kata Basurin, seperti dilansir Itar-Tass, Selasa (17/2/2015).

“Pada kesempatan terpisah, kami terpaksa menembak kembali kearah artileri Ukraina, asal tembakan dimulai. Selain itu, pasukan Ukraina tidak pernah berhenti mengerahkan senjata dan mortir di sekitar Debaltseve,” imbuh dia.

Selain menewaskan sekitar 60 tentara Ukraina, kubu separatis di Ukraina timur itu juga merebut dua tank dan menangkap tujuh operator infanteri dan kendaraan lapis baja. Selain itu, lima senjata artileri, dan enam mobil Ukraina juga direbut.

Pemerintah Ukraina belum berkomentar atas perang terbaru di Ukraina timur usai kesepakatan damai. Sebelumnya, Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, juga telah meminta militernya untuk berhenti beroperasi di wilayah Ukraina timur setelah gencatan senjata disepakati di Minsk.(mas)
Pasukan Ukraina Telah MenyerahPihak separatis mengklaim, mayoritas anggota pasukan Ukraina telah menyerah pada mereka. [Reuters]

Pasukan pemerintah Ukraina di Debaltseve dikabarkan bertekuk lutut pada separatis pro-Rusia setelah mendapat serangan bertubi-tubi sejak kemarin. Pihak separatis mengklaim, mayoritas anggota pasukan Ukraina telah menyerah pada mereka.

"Di Debaltseve, anggota pasukan keamanan Ukraina menyerah, secara massal mereka meletakan senjata mereka. Jumlah anggota pasukan Ukraina yang menyerah diperkirakan ratusan," ucap Kepala administrasi Republik Donetsk, Maxim Leschenko dalam sebuah pernyataan.

Melansir Itar-tass, Rabu (18/2/2015), tanda-tanda kekalahan pasukan Ukraina di Debaltseve sudah mulai terlihat sejak semalam. Juru bicara separatis, Eduard Basurin mengatakan, ribuan anggota pasukan Ukraina sudah terjebak di tengah kota Debaltseve sejak pagi tadi.

Basurin menegaskan, pihaknya tidak akan menahan atau menawan anggota pasukan Ukraina yang menyerahkan diri. "Kami akan mengembalikan mereka ke keluarga mereka masing-masing," ucap Basurin.

Separatis sendiri sejak semalam memang terus meningkatkan serangan di Debaltseve, dimana menjelang tengah malam saja sudah lebih dari separuh kota berhasil dikuasai oleh pihak separatis.(esn)
Terus Tertekan, Ukraina Putuskan Tarik Mundur PasukanPresiden Ukraina, Petro Poroshenko akhirnya memutuskan untuk mulai menarik mundur pasukan Ukraina dari wilayah Debaltseve. [Reuters]

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko akhirnya memutuskan untuk mulai menarik mundur pasukan Ukraina dari wilayah Debaltseve, Ukraina timur. Keputusan ini diambil setelah semakin tertekannya posisi pasukan Ukraina di wilayah itu oleh separatis pro-Rusia.

Berbicara di sebuah lapangan terbang di Kiev, Poroshenko mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan penarikan mundur pasukan dari Debaltseve. "Kami sudah mulai menarik mundur pasukan secara teroganisir dari Debaltseve," ucapnya.

Poroshenko, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/2/2015), memuji setinggi langit seluruh pasukannya yang bertugas di Ukraina timur. Dirinya berujar, bahwa seluruh anggota pasukan Ukraina telah berhasil memenuhi kewajiban mereka untuk membela negara.

Dirinya menyebut, saat ini setidaknya sudah 80 persen dari jumlah pasukan Ukraina di Debaltseve sudah ditarik mundur. Rencananya, sisa dari pasukan Ukraina yang saat ini masih bertahan di Debaltseve akan mulai ditarik mundur paling lambat pada esok hari.

"Kami juga berhasil mengungkap dan menunjukan kepada dunia wajah sebenarnya dari bandit dan separatis yang didukung oleh Rusia," Poroshenko menambahkan dalam pernyataannya.(esn)
2.475 Prajurit Ukraina Ditarik dari DebaltsevePresiden Petro Poroshenko menarik 2.475 prajurit Ukraina dari Debaltseve. [Itar-Tass]

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengatakan, Ukraina menarik sebanyak 2.475 prajurit militer dari Debaltseve. Penarikan itu dilakukan setelah ribuan pasukan Ukraina dikepung pasukan separatis pro-Rusia.

Hampir 200 kendaraan dan perangkat keras militer Ukraina juga ditarik dari kota yang kini dikuasai kubu separatis. Hal itu dipaparkan Presiden Poroshenko dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Rabu kemarin.

”Sebanyak 2.475 prajurit, lebih tepatnya 2,132 orang tentara, 158 pejuang dari 'garda nasional' dan sisanya polisi, telah ditarik dari Debaltseve,” kata Poroshenko, seperti dilansir kantor berita Itar-Tass, Kamis (19/2/2015).

Poroshenko mengakui beberapa prajuritnya tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka ketika terlibat perang dengan separatis di Debaltseve. ”Militer telah melakukan pekerjaan mereka dan telah menunjukkan Ukraina menaati perjanjian Minsk,” ujarnya.

Sementara itu, Kubu separatis pro-Rusia menggambarkan pertempuran di Debaltseve sebagai kemenangan mereka.

”Tidak ada upaya dari pasukan Ukraina untuk menerobos. Setelah dikepung, pasukan Ukraina benar-benar kehilangan semangat. Mereka kehilangan arah. Mereka mulai menembaki daerah pemukiman di Debaltseve,” ujar komandan senior separatis pro-Rusia, Eduard Basurin.(mas)
Ribuan Serdadu Ditarik, Ukraina Alami Kekalahan TerburukAksi pasukan separatis pro-Rusia saat perang dengan tentara Ukraina. Ukraina alami kekalahan terburuk. [Reuters]

Ukraina menarik ribuan pasukan dari Kota Debaltseve, kota di Ukraina timur yang dikepung pasukan separatis pro-Rusia. Hal itu sekaligus menandai kekalahan terburuk yang dialami Ukraina selama perang dengan separatis di Ukraina timur.

Militer Ukraina mengakui sebanyak 22 tentaranya tewas di kota itu dalam beberapa hari terakhir. Lebih dari 150 tentara Ukraina lainnya terluka.

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengatakan dengan menarik ribuan pasukannya keluar dari kota itu, Kiev telah menunjukkan sosok separatis yang mereka hadapi. ”Wajah sebenarnya dari bandit dan separatis yang didukung oleh Rusia,” ucap Poroshenko.

Meski Ukraina mengklaim sudah menarik mundur ribuan serdadunya, koresponden Reuters yang ada di dekat wilayah Debaltseve, melaporkan bahwa pertempuran masih terjadi. Asap hitam mengepul di atas korta dan ledakan keras masih terdengar setelah Ukraina menarik pasukannya.

”Sebanyak 167 (tentara Ukraina) yang terluka telah dibawa ke Artemivsk. Mereka tidak mengambil banyak jenazah. Saya tidak tahu angka totalnya,” kata Semen Semenchenko, kepala battalion paramiliter Donbass di halaman Facebook-nya, Kamis (19/2/2015).

Kubu separatis pro-Rusia menggambarkan pertempuran di Debaltseve sebagai kemenangan mereka. ”Tidak ada upaya dari pasukan Ukraina untuk menerobos. Setelah dikepung, pasukan Ukraina benar-benar kehilangan semangat. Mereka kehilangan arah. Mereka mulai menembaki daerah pemukiman di Debaltseve,” ujar komandan senior separatis pro-Rusia, Eduard Basurin.(mas)

  Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.