TNI Angkatan Laut memperkirakan kapal jenis Hidrogafi dan Oseanografi KRI Rigel 933 tiba di Indonesia pada pertengahan Mei 2015. Kapal canggih buatan Prancis itu saat ini masih dalam perjalanan menuju Tanah Air.
"Pertengahan Mei tiba kemungkinan ya. Sekarang dalam perjalanan, beberapa waktu lalu kan sudah lewat Jeddah. Kan jalurnya ini ada yang buka tutup juga," kata Kadispen TNI AL, Laksma Manahan Simorangkir di lapangan markas Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).
Manahan optimis KRI Rigel 933 ini punya peran vital dalam membantu pengawasan di laut. Begitu tiba, rencananya KRI Rigel 933 ini akan ditempatkan di pos Hidrografi, Ancol, Jakarta Utara.
"Hidrografi Ancol. Akan ditaruh nanti di situ pos awalnya," ujar perwira tinggi bintang satu itu.
Seperti diberitakan, KRI Rigel 933 merupakan kapal pertama dari dua kapal sejenis yang dibeli Kementerian Pertahanan RI dari Prancis. Dua kapal canggih jenis Hidrografi dan Oseanografi ini dibeli dengan biaya USD 94 juta atau lebih dari Rp 1,2 triliun.
Kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933. Kapal berteknologi modern ini dilengkapi dengan peralatan survey Hidrografi dan Oceanografi.Eksekusi Mati Tak Hambat Kerja Sama Alutsista dengan Prancis Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi yakin tak ada ancaman kerja sama alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan Prancis terkait ancaman eksekusi hukuman mati terhadap warganya, Serge Areski Atlaoui. Ia percaya kerjasama alutsista buatan Prancis seperti KRI Rigel-933 tidak akan terhambat.
"Saya kira biasanya urusan politik dan urusan bisnis agak berbeda ya.
Masih ada proses diplomasi. Apalagi belum mencapai stage yang tinggi lagi," kata Ade di lapangan markas Polisi Militer Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).
Dia menekankan proses kerja sama alutsista ini sudah dilakukan sebelum kasus ancaman hukuman mati terhadap Serge. Oleh sebab itu, menurut Ade, tidak ada pengaruh dari eksekusi mati ke kerja sama.
"Enggak, enggak ada pengaruh. Saya yakin positif bisa diselesaikan. Enggak kan, karena kontrak-kontrak (proses) itu selesai. Kapal satu selesai, kita bayar, selesai kan lunas," tutur mantan Kepala Staf Umum TNI itu.
Optimisme Ade didapat karena sejauh ini belum adanya ancaman dari Prancis untuk menghentikan alutsista kapal laut buat TNI.
"Enggak, enggak ada. Itu kan proses sudah selesai," sebutnya.
Seperti diketahui, TNI AL dalam waktu dekat akan menerima dua kapal canggih jenis Hidrogafi dan Oseanografi yang dibeli dari Prancis. Rencananya, kedua kapal akan diluncurkan dari galangan kapal OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis. Selain itu, salah satu kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933.(hat/imk)
"Pertengahan Mei tiba kemungkinan ya. Sekarang dalam perjalanan, beberapa waktu lalu kan sudah lewat Jeddah. Kan jalurnya ini ada yang buka tutup juga," kata Kadispen TNI AL, Laksma Manahan Simorangkir di lapangan markas Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).
Manahan optimis KRI Rigel 933 ini punya peran vital dalam membantu pengawasan di laut. Begitu tiba, rencananya KRI Rigel 933 ini akan ditempatkan di pos Hidrografi, Ancol, Jakarta Utara.
"Hidrografi Ancol. Akan ditaruh nanti di situ pos awalnya," ujar perwira tinggi bintang satu itu.
Seperti diberitakan, KRI Rigel 933 merupakan kapal pertama dari dua kapal sejenis yang dibeli Kementerian Pertahanan RI dari Prancis. Dua kapal canggih jenis Hidrografi dan Oseanografi ini dibeli dengan biaya USD 94 juta atau lebih dari Rp 1,2 triliun.
Kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933. Kapal berteknologi modern ini dilengkapi dengan peralatan survey Hidrografi dan Oceanografi.Eksekusi Mati Tak Hambat Kerja Sama Alutsista dengan Prancis Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi yakin tak ada ancaman kerja sama alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan Prancis terkait ancaman eksekusi hukuman mati terhadap warganya, Serge Areski Atlaoui. Ia percaya kerjasama alutsista buatan Prancis seperti KRI Rigel-933 tidak akan terhambat.
"Saya kira biasanya urusan politik dan urusan bisnis agak berbeda ya.
Masih ada proses diplomasi. Apalagi belum mencapai stage yang tinggi lagi," kata Ade di lapangan markas Polisi Militer Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).
Dia menekankan proses kerja sama alutsista ini sudah dilakukan sebelum kasus ancaman hukuman mati terhadap Serge. Oleh sebab itu, menurut Ade, tidak ada pengaruh dari eksekusi mati ke kerja sama.
"Enggak, enggak ada pengaruh. Saya yakin positif bisa diselesaikan. Enggak kan, karena kontrak-kontrak (proses) itu selesai. Kapal satu selesai, kita bayar, selesai kan lunas," tutur mantan Kepala Staf Umum TNI itu.
Optimisme Ade didapat karena sejauh ini belum adanya ancaman dari Prancis untuk menghentikan alutsista kapal laut buat TNI.
"Enggak, enggak ada. Itu kan proses sudah selesai," sebutnya.
Seperti diketahui, TNI AL dalam waktu dekat akan menerima dua kapal canggih jenis Hidrogafi dan Oseanografi yang dibeli dari Prancis. Rencananya, kedua kapal akan diluncurkan dari galangan kapal OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis. Selain itu, salah satu kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933.(hat/imk)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.