Untuk pertama kali sejak dilantik, Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo berkunjung ke Natuna, Sabtu (18/7). Kedatangan Panglima TNI, dengan pesawat CN 235 disambut Bupati Natuna Ilyas Sabli dan elemen forum koordinasi pimpinan daerah di Ranai di Lanud Ranai.
Gatot bersama rombongan langsung ditunggu helikopter untuk terbang menuju Pulau Sekatung Kecamatan Pulau Laut. Pulau perbatasan terluar Indonesia di ujung Utara bagian Barat.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0318 Natuna, Letkol (inf) Ade David Siregar mengatakan, panglima TNI memilih Natuna dalam agenda kunjungan pertamanya setelah dilantik.
“Natuna diprioritaskan dari daerah perbatasan lainnya. Sekarang kunjungan perdana panglima setelah dilantik,” sebut Dandim Natuna. Dikatakannya, kunjungan Panglima mengkhususkan peninjauan pulau terluar dan silaturahmi khusus dengan anggota TNI yang bertugas di pulau Sekatung.
Di pulau Sekatung, saat ini ditugaskan 30 prajurit TNI untuk mengamankan pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Thailand dan Vietnam. 10, prajurit bataliyon Tuah Sakti Angkatan Darat dan 20 prajurit Marinir, Angkatan Laut.
“Ya, sekaligus silaturahmi dengan para prajurit yang bertugas di pulau terluar (Sekatung,red). Kebetulan kunjungan kali ini bertepatan dengan momen Idul Fitri." Sebenarnya jadwal panglima TNI padat, apalagi rombongan presiden juga sedang berada di Aceh.
“Ada kesempatan bersilaturahmi dengan anggota di Sekatung, sekarang momennya lebaran,” terang Ade lagi.
Sejauh ini menurut Ade, kekuatan pengamanan perbatasan di pulau ini cukup baik, namun perlu tinjauan dari setiap aspek, seperti fasilitas dan alutsista di perbatasan, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Gatot didampingi Kepala Pusat Operasi TNI, Mayjen Indra Hidayat, Pangdam I Bukit Bukit Barisan, Dankormar, Kapuspen TNI, Danrem, Danlantamal IV dan beberapa perwira pendamping lainnya.
Sementara Camat Pulau Laut Andrizalzen mengatakan, kedatangan panglima TNI di pulau Sekatung diharapkan memberikan perubahan strategis keamanan pulau terluar. Dengan menambah sarana dan fasilitas.
“Saat ini patroli prajurit disini masih gunakan kapal pompong nelayan. Banyak sarana belum lengkap, menunjang pengamanan pulau terluar,” ujar Andrizalzen.
Gatot bersama rombongan langsung ditunggu helikopter untuk terbang menuju Pulau Sekatung Kecamatan Pulau Laut. Pulau perbatasan terluar Indonesia di ujung Utara bagian Barat.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0318 Natuna, Letkol (inf) Ade David Siregar mengatakan, panglima TNI memilih Natuna dalam agenda kunjungan pertamanya setelah dilantik.
“Natuna diprioritaskan dari daerah perbatasan lainnya. Sekarang kunjungan perdana panglima setelah dilantik,” sebut Dandim Natuna. Dikatakannya, kunjungan Panglima mengkhususkan peninjauan pulau terluar dan silaturahmi khusus dengan anggota TNI yang bertugas di pulau Sekatung.
Di pulau Sekatung, saat ini ditugaskan 30 prajurit TNI untuk mengamankan pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Thailand dan Vietnam. 10, prajurit bataliyon Tuah Sakti Angkatan Darat dan 20 prajurit Marinir, Angkatan Laut.
“Ya, sekaligus silaturahmi dengan para prajurit yang bertugas di pulau terluar (Sekatung,red). Kebetulan kunjungan kali ini bertepatan dengan momen Idul Fitri." Sebenarnya jadwal panglima TNI padat, apalagi rombongan presiden juga sedang berada di Aceh.
“Ada kesempatan bersilaturahmi dengan anggota di Sekatung, sekarang momennya lebaran,” terang Ade lagi.
Sejauh ini menurut Ade, kekuatan pengamanan perbatasan di pulau ini cukup baik, namun perlu tinjauan dari setiap aspek, seperti fasilitas dan alutsista di perbatasan, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Gatot didampingi Kepala Pusat Operasi TNI, Mayjen Indra Hidayat, Pangdam I Bukit Bukit Barisan, Dankormar, Kapuspen TNI, Danrem, Danlantamal IV dan beberapa perwira pendamping lainnya.
Sementara Camat Pulau Laut Andrizalzen mengatakan, kedatangan panglima TNI di pulau Sekatung diharapkan memberikan perubahan strategis keamanan pulau terluar. Dengan menambah sarana dan fasilitas.
“Saat ini patroli prajurit disini masih gunakan kapal pompong nelayan. Banyak sarana belum lengkap, menunjang pengamanan pulau terluar,” ujar Andrizalzen.
☠ Batampos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.