Michael Enright ○
Michael Enright, aktor Inggris yang pernah membintangi film box office, Pirates of the Caribbean, memilih untuk mengabaikan kariernya sebagai aktor di Hollywood. Enright memilih bergabung dengan pasukan Unit Pelindung Rakyat Kurdi (YPG) untuk melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dia memutuskan berangkat ke medan tempur pasca-pemenggalan jurnalis James Foley. Sejauh ini, dia telah menghabiskan waktu empat bulan bersama YPG.
Dalam pernyataan terbarunya yang dikutip kantor berita Press Association, Minggu (12/7/2015), Enright mendesak Pemerintah Inggris untuk segera mengirim pasukan militer. Dia menilai, intervensi militer akan membantu mengakhiri perang itu lebih cepat.
Enright mengatakan, dirinya mengetahui ada sekitar 40 warga Barat lain yang ikut berperang melawan ISIS di Suriah, termasuk 10 rekan sebangsanya. Namun yang menjadi masalah adalah jumlah itu tidak sepadan dengan mereka yang memilih bergabung dengan ISIS.
"Saya telah bertemu pasukan ISIS beberapa kali. (Dalam) 9 dari 10 pertemuan, kami memutuskan tidak "mengubur" mereka. Kami tidak memenggal kepala mereka seperti yang sering mereka lakukan. Kami hanya membiarkan mereka. Terkadang mereka mati dimakan anjing," kata Enright.
Seorang tentara Amerika bernama Jordan Matson, yang juga ikut bertempur dengan YPG, menuduh aktor itu mengalami "gangguan mental" dan mencoba menjual cerita sensasionalnya ke media. Namun, Enright menyebut ucapan Jordan sebagai omong kosong. "Saya telah memvideokan operasi yang kami lakukan untuk menyelamatkan kampung yang dikuasai kaum militan itu."
Aktor berumur 51 tahun tersebut menuturkan bahwa dia tidak memiliki pengalaman militer dan tidak memberi tahu ibu dan adik perempuannya mengenai keberangkatannya. "Ini hal terpenting yang pernah saya lakukan dalam hidup saya, tidak ada karier sebagai aktor yang mampu menyamai ini. Saya telah berkomitmen untuk bertahan sampai kami mengalahkan ISIS karena itulah misi saya," katanya.
Michael Enright, aktor Inggris yang pernah membintangi film box office, Pirates of the Caribbean, memilih untuk mengabaikan kariernya sebagai aktor di Hollywood. Enright memilih bergabung dengan pasukan Unit Pelindung Rakyat Kurdi (YPG) untuk melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dia memutuskan berangkat ke medan tempur pasca-pemenggalan jurnalis James Foley. Sejauh ini, dia telah menghabiskan waktu empat bulan bersama YPG.
Dalam pernyataan terbarunya yang dikutip kantor berita Press Association, Minggu (12/7/2015), Enright mendesak Pemerintah Inggris untuk segera mengirim pasukan militer. Dia menilai, intervensi militer akan membantu mengakhiri perang itu lebih cepat.
Enright mengatakan, dirinya mengetahui ada sekitar 40 warga Barat lain yang ikut berperang melawan ISIS di Suriah, termasuk 10 rekan sebangsanya. Namun yang menjadi masalah adalah jumlah itu tidak sepadan dengan mereka yang memilih bergabung dengan ISIS.
"Saya telah bertemu pasukan ISIS beberapa kali. (Dalam) 9 dari 10 pertemuan, kami memutuskan tidak "mengubur" mereka. Kami tidak memenggal kepala mereka seperti yang sering mereka lakukan. Kami hanya membiarkan mereka. Terkadang mereka mati dimakan anjing," kata Enright.
Seorang tentara Amerika bernama Jordan Matson, yang juga ikut bertempur dengan YPG, menuduh aktor itu mengalami "gangguan mental" dan mencoba menjual cerita sensasionalnya ke media. Namun, Enright menyebut ucapan Jordan sebagai omong kosong. "Saya telah memvideokan operasi yang kami lakukan untuk menyelamatkan kampung yang dikuasai kaum militan itu."
Aktor berumur 51 tahun tersebut menuturkan bahwa dia tidak memiliki pengalaman militer dan tidak memberi tahu ibu dan adik perempuannya mengenai keberangkatannya. "Ini hal terpenting yang pernah saya lakukan dalam hidup saya, tidak ada karier sebagai aktor yang mampu menyamai ini. Saya telah berkomitmen untuk bertahan sampai kami mengalahkan ISIS karena itulah misi saya," katanya.
★ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.