Proses produksi PKR 10514 PAL Indonesia (Gatra) ☠
Setelah melakukan kunjungan ke PT Jangkar Nusantara Megah (PT JNM) pemasok ransom halal dan berkualitas bagi personel TNI, Menhan Ryamizard Ryacudu beserta rombongan, pada hari yang sama Kamis (13/8), melakukan peninjauan ke PT PAL Indonesia (Persero) serta PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin mengungkapkan peran dan kesiapan PT. PAL Indonesia dalam mendukung program Minimum Essential Force (MEF) TNI Tahap II (2015-2019).
Sejak tahun 2012 PT PAL Indonesia banyak menerima permintaan pembuatan kapal laut dari Kemhan/TNI diantaranya adalah dua tug boat 2x1200 yang telah dioperasikan di armada timur dan barat serta KCR 60 m yang telah diterima dan dioperasikan TNI AL.
Untuk itu Direktur Utama PT PAL Indonesia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah khususnya Kemhan/TNI atas kepercayaan dan dukungannya pada PT PAL Indonesia.
Dalam proses produksi kapal-kapal di PT PAL Indonesia sebagian besar telah melakukan Transfer of Technology (ToT) dengan mengirimkan sumber daya manusia atau tenaga ahli untuk menuntut ilmu di negara asal.
Dalam rangka menjaga kompetensi yang telah dibangun untuk pemenuhan MEF TNI tahap ke-1 di bidang fasilitas dan SDM, diharapkan kedepannya ada kesinambungan penugasan untuk mendukung proyek-proyek alutsista MEF TNI tahap ke-2. PT PAL siap menjadi lead integrator dan main contractor untuk pembangunan beberapa proyek alutsista matra laut sesuai MEF TNI tahap ke-2.
Menanggapi hal tersebut Menhan yang baru pertama kali mengunjungi industri perkapalan Indonesia sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan menyatakan bahwa koordinasi antar industri strategis pertahanan sangat diperlukan dalam menjaga kesinambungan produksi alutsista TNI.
Sehingga diharapkan kedepannya kapal-kapal yang diproduksi PT PAL Indonesia dapat menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia dalam menjaga wilayah dan kedaulatan NKRI.
Setelah melakukan kunjungan ke PT Jangkar Nusantara Megah (PT JNM) pemasok ransom halal dan berkualitas bagi personel TNI, Menhan Ryamizard Ryacudu beserta rombongan, pada hari yang sama Kamis (13/8), melakukan peninjauan ke PT PAL Indonesia (Persero) serta PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin mengungkapkan peran dan kesiapan PT. PAL Indonesia dalam mendukung program Minimum Essential Force (MEF) TNI Tahap II (2015-2019).
Sejak tahun 2012 PT PAL Indonesia banyak menerima permintaan pembuatan kapal laut dari Kemhan/TNI diantaranya adalah dua tug boat 2x1200 yang telah dioperasikan di armada timur dan barat serta KCR 60 m yang telah diterima dan dioperasikan TNI AL.
Untuk itu Direktur Utama PT PAL Indonesia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah khususnya Kemhan/TNI atas kepercayaan dan dukungannya pada PT PAL Indonesia.
Dalam proses produksi kapal-kapal di PT PAL Indonesia sebagian besar telah melakukan Transfer of Technology (ToT) dengan mengirimkan sumber daya manusia atau tenaga ahli untuk menuntut ilmu di negara asal.
Dalam rangka menjaga kompetensi yang telah dibangun untuk pemenuhan MEF TNI tahap ke-1 di bidang fasilitas dan SDM, diharapkan kedepannya ada kesinambungan penugasan untuk mendukung proyek-proyek alutsista MEF TNI tahap ke-2. PT PAL siap menjadi lead integrator dan main contractor untuk pembangunan beberapa proyek alutsista matra laut sesuai MEF TNI tahap ke-2.
Menanggapi hal tersebut Menhan yang baru pertama kali mengunjungi industri perkapalan Indonesia sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan menyatakan bahwa koordinasi antar industri strategis pertahanan sangat diperlukan dalam menjaga kesinambungan produksi alutsista TNI.
Sehingga diharapkan kedepannya kapal-kapal yang diproduksi PT PAL Indonesia dapat menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia dalam menjaga wilayah dan kedaulatan NKRI.
☠ zonasatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.