Merupakan pertama kali Indonesia memberikan lisensi ke luar negeri 
Ilustrasi senapan serbu SS2 produksi PT Pindad
Perusahaan BUMN PT Pindad memberikan lisensi pembuatan senapan serbu ke perusahaan Uni Emirat Arab bernama Continental Aviation Services. Senjata jenis senapan serbu itu bisa diproduksi perusahaan itu untuk melayani penjualan wilayah Timur Tengah. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani di Abu Dhabi, Minggu (13/9/2015) malam waktu setempat.
"Ini baru kerjasama awal. Kemungkinan akan dikembangkan pada kerjasama lain dengan kami," kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim usai menandatangani kerjasama.
Menurut Silmy, kerjasama tersebut sangat strategis, sebab dapat semakin memperluas pasar produk Pindad. Kerjasama ini, katanya, sekaligus membuktikan bahwa produk Pindad diakui pasar internasional.
Pindad juga menjalin kerjasama dalam produksi senjata otomatis berbasis remot. Pindad akan memproduksi senjata tersebut untuk pasar Asia Tenggara.
Penandatanganan ini disaksikan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi meminta partisipasi pengusaha Uni Emirat Arab berpartisipasi dalam proyek-proyek besar di Indonesia. Dalam lima tahun ke depan, pemerintah menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur 2.000 kilometer jalan baru, 24 pelabuhan, 15 bandara, dan jaringan transportasi massal di 23 kota besar di Indonesia. (NDY)
Ilustrasi senapan serbu SS2 produksi PT Pindad Perusahaan BUMN PT Pindad memberikan lisensi pembuatan senapan serbu ke perusahaan Uni Emirat Arab bernama Continental Aviation Services. Senjata jenis senapan serbu itu bisa diproduksi perusahaan itu untuk melayani penjualan wilayah Timur Tengah. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani di Abu Dhabi, Minggu (13/9/2015) malam waktu setempat.
"Ini baru kerjasama awal. Kemungkinan akan dikembangkan pada kerjasama lain dengan kami," kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim usai menandatangani kerjasama.
Menurut Silmy, kerjasama tersebut sangat strategis, sebab dapat semakin memperluas pasar produk Pindad. Kerjasama ini, katanya, sekaligus membuktikan bahwa produk Pindad diakui pasar internasional.
Pindad juga menjalin kerjasama dalam produksi senjata otomatis berbasis remot. Pindad akan memproduksi senjata tersebut untuk pasar Asia Tenggara.
Penandatanganan ini disaksikan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi meminta partisipasi pengusaha Uni Emirat Arab berpartisipasi dalam proyek-proyek besar di Indonesia. Dalam lima tahun ke depan, pemerintah menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur 2.000 kilometer jalan baru, 24 pelabuhan, 15 bandara, dan jaringan transportasi massal di 23 kota besar di Indonesia. (NDY)
★ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.