Pesawat pengintai RC 135 USAF [airforcetechnology] ✈️
Satu pesawat militer China terdeteksi melakukan manuver tidak aman di dekat pesawat pengintai milik Amerika Serikat. Insiden ini terjadi di atas wilayah Laut Kuning, dekat wilayah China.
Disampaikan juru bicara Pentagon, Peter Cook seperti dilansir Reuters, Rabu (23/9/2015), insiden ini terjadi saat pesawat pengintai AS jenis RC-135 tengah menjalankan misi di atas wilayah Laut Kuning, yang berjarak 128 kilometer dari Semenanjung Shandong, China bagian timur.
Tiba-tiba, pilot pesawat pengintai AS ini melaporkan keberadaan pesawat lain yang dianggap berada di posisi yang tidak aman. Insiden ini terjadi pada 15 September lalu, namun baru diungkapkan pekan ini, ketika Presiden China Xi Jinping memulai kunjungan selama seminggu di AS.
"Pilot melaporkan bahwa dia merasa ... ada pesawat (China) yang melintas di depan hidung pesawat (AS) dengan cara yang tidak aman," tutur Cook.
"Tidak ada indikasi bahwa ini merupakan insiden nyaris tabrakan," imbuhnya. Namun demikian, lanjut Cook, Departemen Pertahanan AS tetap mengkaji laporan soal insiden ini secara mendalam.
Insiden semacam ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada Agustus 2014, sebuah pesawat militer China terdeteksi terbang sangat dekat, hanya berjarak 7-10 meter dari jet tempur patroli milik Angkatan Laut AS (US Navy). Bahkan pesawat China ini sempat memamerkan persenjataannya pada pilot jet AS.
Secara terpisah, senator AS dari Partai Republik, John McCain mengecam dan menyebut insiden ini sebagai wujud perilaku agresif China di wilayah Asia Pasifik. "Insiden ini terjadi di tengah perundingan soal aturan pendekatan udara-ke-udara dan hanya selang seminggu sebelum kunjungan Presiden Xi di AS, tentu semakin memicu pertanyaan soal motif China dan bagaimana respons pemerintahan (Presiden AS Barack) Obama," demikian pernyataan McCain. (nvc/ita)
Satu pesawat militer China terdeteksi melakukan manuver tidak aman di dekat pesawat pengintai milik Amerika Serikat. Insiden ini terjadi di atas wilayah Laut Kuning, dekat wilayah China.
Disampaikan juru bicara Pentagon, Peter Cook seperti dilansir Reuters, Rabu (23/9/2015), insiden ini terjadi saat pesawat pengintai AS jenis RC-135 tengah menjalankan misi di atas wilayah Laut Kuning, yang berjarak 128 kilometer dari Semenanjung Shandong, China bagian timur.
Tiba-tiba, pilot pesawat pengintai AS ini melaporkan keberadaan pesawat lain yang dianggap berada di posisi yang tidak aman. Insiden ini terjadi pada 15 September lalu, namun baru diungkapkan pekan ini, ketika Presiden China Xi Jinping memulai kunjungan selama seminggu di AS.
"Pilot melaporkan bahwa dia merasa ... ada pesawat (China) yang melintas di depan hidung pesawat (AS) dengan cara yang tidak aman," tutur Cook.
"Tidak ada indikasi bahwa ini merupakan insiden nyaris tabrakan," imbuhnya. Namun demikian, lanjut Cook, Departemen Pertahanan AS tetap mengkaji laporan soal insiden ini secara mendalam.
Insiden semacam ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada Agustus 2014, sebuah pesawat militer China terdeteksi terbang sangat dekat, hanya berjarak 7-10 meter dari jet tempur patroli milik Angkatan Laut AS (US Navy). Bahkan pesawat China ini sempat memamerkan persenjataannya pada pilot jet AS.
Secara terpisah, senator AS dari Partai Republik, John McCain mengecam dan menyebut insiden ini sebagai wujud perilaku agresif China di wilayah Asia Pasifik. "Insiden ini terjadi di tengah perundingan soal aturan pendekatan udara-ke-udara dan hanya selang seminggu sebelum kunjungan Presiden Xi di AS, tentu semakin memicu pertanyaan soal motif China dan bagaimana respons pemerintahan (Presiden AS Barack) Obama," demikian pernyataan McCain. (nvc/ita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.