Sabtu, 28 November 2015

Kopaska Latihan Tempur di Batam

Dilatih Menculik Orang PentingWilayah Kepri khususnya Batam menjadi perhatian utama TNI Angkatan Laut untuk menjaga kedaulatan negara yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia ini.

Salah satunya dengan mengasah mental, dan fisik prajurit yang tergabung dalam Komando Pasukan Katak (Kopaska) Komando Armada Barat (Koarmabar) dalam latihan tempur baik terjun maupun disclearing.

Latihan ini telah digelar sejak Senin (22/11) lalu dan akan berakhir pekan depan dengan lokasi latihan di perairan Teluk Tering, Batamcenter maupun Nongsa.

Komandan Satuan (dansat) Kopaska Koarmabar Kolonel Laut (E) Monang. H Sitompul mengungkapkan, latihan ini melibatkan sebanyak 81 anggota Kopaska sekaligus dalam rangka peringatan Hari Samudera 2015.

Latihan kata dia meliputi renang selat yang dipusatkan di Selat Tering sepanjang 5 nautical mill (NM), geladi tugas tempur (gelagas) setingkat K2TW4 di Nongsa, pertempuran bawah air (combat diver), close quartet battle (CQB) dan close quartet combat (CQC), pembersihan pantai (beach clearing), terjun payung, operasi penjemputan agen serta pelatihan Fast Rope dan Stabo.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit juga kekuatan mental dan fisik mereka sebagai manusia katak yang memiliki keahlian dalam Naval Special Warfare (peperangan laut khusus)," ujar Monang Sitompul seperti dikutip dari batampos.co.id (JPNN.com), Kamis (25/11).

Pasukan Katak ini, lanjut dia juga mengadakan latihan Raid yakni operasi tertutup untuk melakukan penculikan orang penting (VVIP) dalam strategi militer musuh atau operasi clan distance.

Sedangkan untuk pertempuran bawah air, prajurit dilatih untuk melakukan infiltrasi yakni penyusupan ke wilayah musuh dari bawah air dimana tidak semua orang bisa melakukannya.

"Yang kita hadapi nantinya bukan cuma lawan tapi juga diri sendiri serta alam dan cuaca. Maka perlu diadakan latihan ini," katanya.

Menurut Komandan Detasemen Latihan (dansatlat) Kopaska Koarmabar Kapten Laut (P) Edi Tirtayaso, Pasukan Katak selalu disusupkan pada daerah yang tidak mungkin untuk dimasuki sehingga mereka perlu mengasah terus profesionalismenya.

Untuk mendukung latihan ini, Edi mengungkapkan ikut disiagakan alat utama sistem senjata (alutsista) seperti 1 unit pesawsat Casa, 1 unit heli bell, 3 sea rider, 2 perahu karet, 5 unit kendaraan tempur bawah laut (seabob) serta didukung kapal perang KRI Banjarmasin.

"Kami biasanya latihan berganti-ganti tempat untuk menambah wawasan prajurit dan kali ini Selat Melaka di Batam, Kepri jadi lokasi latihan karena ini wilayah strategis untuk Indonesia," pungkas Edi
 

  JPNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.