Sebanyak 90 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), utamanya Korps Marinir melaksanakan latihan pendaratan Amfibi di Ambon. Dalam latihan tersebut, disimulasikan bahwa daerah tersebut telah dikuasai musuh, sehingga dilaksanakan operasi amfibi oleh Pasukan Marinir untuk merebut dan menduduki sarana-sarana pantai dalam rangka membentuk daerah tumpuan pantai yang digunakan untuk melakukan operasi selanjutnya.
Pendaratan amfibi tersebut merupakan salah satu materi pelajaran bagi Taruna AAL angkatan ke-61 yang sedang melaksanakan latihan dan praktek Jala Yudha Tahun 2015 dengan menggunakan KRI Teluk Banten-516 dan KRI Ki Hajar Dewantara-364 dengan rute Surabaya – Makassar – Kendari – Ambon – Ternate – Balikpapan – Surabaya, selama satu bulan.
Taruna AAL tersebut terdiri dari Korps Pelaut 39 orang, Korps Teknik 13 orang, Korps Elektronika 10 orang, Korps Suplai 9 orang, dan Korps Marinir 19 orang.
Kegiatan diawali dengan peluncuran Taruna Korps Marinir dari KRI Teluk Banten-516 dengan menggunakan enam perahu karet untuk melaksanakan pengintaian dan penyerangan. Jarak antara titik intai sejauh 400 meter, sehingga tim harus mengirimkan dua orang personel untuk berenang rintis dan menduduki serta memastikan daerah pendaratan sudah aman.
Dengan cepat dan sigap Kompi Pendaratan dapat menghancurkan sasaran, membentuk tumpuan pantai serta meledakan radar musuh yang diskenariokan di kantor SatkomLantamal IX. Latihan tersebut berjalan dengan baik atas kerja sama dan kekompakan tim pendaratan amfibi dariTaruna AAL dan Yonmarhanlan IX Ambon.
Turut menyaksikan latihan tersebut, Asisten III Gubernur Maluku Ir. M.Z. Sangadji, Asrendam XVI/PTM Kolonel InfTotok Sulistiyo, Wadan Lantamal IX Kolonel Marinir Joko Supriyanto, S.H., Para Asisten Dan lantamal IX, Komandan Satgas (Dansatgas) Jalayudha Kolonel Laut (P) Ahmad Dahlan, Dirlantas Polda Maluku, Kasatpol PP Kota Ambon, serta tamu dan undangan.
Selain pendaratan amfibi, Taruna AAL juga melaksanakan kirab di Kota Ambon. Kirab Kota drum band Taruna AAL yang diikuti 90 taruna itu dilepas Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan Komandan Pangkalan TNI AL IX Ambon (Lantamal IX) dengan rute dimulai dari pelataran Gong Perdamaian Dunia (GPD) melewati ruas jalan di Kota Ambon dan kembali lagi ke kawasan GPD dan diterima Wakil Gubernur MaLUKU Zeth Sahuburua. Atraksi drum band Genderang Suling Gita JalaTaruna AAL mendapat perhatian dari masyarakat yang memadati pinggiran ruas jalan yang dilalui.
Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua mengharapkan, kunjungan tersebut dapat memotivasi siswa SMA di Maluku untuk belajar dengan baik guna melanjutkan pendidikan sebagai Taruna AAL.Setelah dilantik menjadi Perwira TNI AL, Taruna AAL memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tugas tersebut tidaklah mudah, di pundak kalian ada tanggung jawab besar untuk mengawal dan membela bangsa, saya percaya kalian mampu untuk melaksanakan tugas tersebut," tegas Wagub Maluku Zeth Sahuburua. (Rel/AA/WDA)
Pendaratan amfibi tersebut merupakan salah satu materi pelajaran bagi Taruna AAL angkatan ke-61 yang sedang melaksanakan latihan dan praktek Jala Yudha Tahun 2015 dengan menggunakan KRI Teluk Banten-516 dan KRI Ki Hajar Dewantara-364 dengan rute Surabaya – Makassar – Kendari – Ambon – Ternate – Balikpapan – Surabaya, selama satu bulan.
Taruna AAL tersebut terdiri dari Korps Pelaut 39 orang, Korps Teknik 13 orang, Korps Elektronika 10 orang, Korps Suplai 9 orang, dan Korps Marinir 19 orang.
Kegiatan diawali dengan peluncuran Taruna Korps Marinir dari KRI Teluk Banten-516 dengan menggunakan enam perahu karet untuk melaksanakan pengintaian dan penyerangan. Jarak antara titik intai sejauh 400 meter, sehingga tim harus mengirimkan dua orang personel untuk berenang rintis dan menduduki serta memastikan daerah pendaratan sudah aman.
Dengan cepat dan sigap Kompi Pendaratan dapat menghancurkan sasaran, membentuk tumpuan pantai serta meledakan radar musuh yang diskenariokan di kantor SatkomLantamal IX. Latihan tersebut berjalan dengan baik atas kerja sama dan kekompakan tim pendaratan amfibi dariTaruna AAL dan Yonmarhanlan IX Ambon.
Turut menyaksikan latihan tersebut, Asisten III Gubernur Maluku Ir. M.Z. Sangadji, Asrendam XVI/PTM Kolonel InfTotok Sulistiyo, Wadan Lantamal IX Kolonel Marinir Joko Supriyanto, S.H., Para Asisten Dan lantamal IX, Komandan Satgas (Dansatgas) Jalayudha Kolonel Laut (P) Ahmad Dahlan, Dirlantas Polda Maluku, Kasatpol PP Kota Ambon, serta tamu dan undangan.
Selain pendaratan amfibi, Taruna AAL juga melaksanakan kirab di Kota Ambon. Kirab Kota drum band Taruna AAL yang diikuti 90 taruna itu dilepas Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan Komandan Pangkalan TNI AL IX Ambon (Lantamal IX) dengan rute dimulai dari pelataran Gong Perdamaian Dunia (GPD) melewati ruas jalan di Kota Ambon dan kembali lagi ke kawasan GPD dan diterima Wakil Gubernur MaLUKU Zeth Sahuburua. Atraksi drum band Genderang Suling Gita JalaTaruna AAL mendapat perhatian dari masyarakat yang memadati pinggiran ruas jalan yang dilalui.
Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua mengharapkan, kunjungan tersebut dapat memotivasi siswa SMA di Maluku untuk belajar dengan baik guna melanjutkan pendidikan sebagai Taruna AAL.Setelah dilantik menjadi Perwira TNI AL, Taruna AAL memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tugas tersebut tidaklah mudah, di pundak kalian ada tanggung jawab besar untuk mengawal dan membela bangsa, saya percaya kalian mampu untuk melaksanakan tugas tersebut," tegas Wagub Maluku Zeth Sahuburua. (Rel/AA/WDA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.