Jumat, 29 Januari 2016

Dahana Bikin Pabrik Komponen Rudal dan Roket

BUMNIS Produk PT Dahana

PT Dahana (Persero) merupakan BUMN yang bergerak di bisnis bahan peledak untuk pertambangan umum, kuari dan konstruksi, minyak dan gas serta pertahanan.

Namun, menurut Direktur Utama PT Dahana Budi Antono, saat ini pihaknya sedang fokus di bidang pertahanan terutama setelah adanya sinergi dengan BUMN lain seperti PT DI, PT Pindad, PT Inti, PT Inuki, dan PT LEN di cluster pertahanan.

"Kita sudah berubah sejak ada sinergi-sinergi dan juga dulu memang Dahana melayani keperluan militer tapi hanya 5%, tapi setelah kita ada sinergi, jadi kita harus bikin cluster pertahanan," ungkap Budi usai melaksanakan Plant Tour ke area Ring 1 Energetic Material Center PT Dahana, di Subang, Jawa Barat, Kamis (28/1/2016).

Ia menjelaskan, saat ini PT Dahana sedang dalam proses pembuatan pabrik propelan yaitu sejenis bahan kimia yang digunakan untuk komponen pembuatan rudal dan roket. Sebelum pabrik propelan ini dibangun, PT Dahana terlebih dahulu membangun pabrik NG (Nitro Gloserin) dan pabrik NC (Nitro Celullose) yang merupakan bahan utama pembuat propelan.

"Jadi sekarang di Dahana ada pabrik NG (Nitro Gliserin), nanti tahap kedua ada NC (Nitro Cellulose), nanti kita bangun pabrik propelan, nanti setelah di mix propelannya untuk peluncur roket, peluncur rudal," jelas Budi.

Budi memperkirakan, proyek (pabrik propelan) ini baru akan selesai dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan.

"Ya mungkin dalam waktu 3-4 tahunan. Ini kalau untuk NG kira-kira Mei atau April commisoning," kata Budi.

 Dahana Ekspor Jasa Pembuatan Bahan Peledak ke Australia 

PT Dahana (Persero) saat ini berencana melebarkan bisnisnya untuk ekspor jasa pembuatan bahan peledak ke Australia selain berfokus untuk bahan peledak militer.

Direktur Utama PT Dahana Budi Antono mengatakan, saat ini PT Dahana akan mengekspor jasa pembuatan bahan peledak untuk industri pertambangan di Darwin, Australia.

"Kita mau services di Australia, bahan peledak tambang Kuari jadi, Februari ada pengiriman OSP (On Site Plant) dan 1 MMU (Mobile Mixing Unit) untuk service di Australia, itu di Darwin," ujar Budi.

Lebih lanjut Budi menambahkan, adanya service di Australia ini menambah pemasukan PT Dahana sekitar US$ 2 juta.

"Revenue kalau untuk OSP sama MMU kira-kira US$ 2 juta untuk mesin saja, pabrik emulsi sama OSP, belum lagi nanti kalau kita sudah commisioning pasti ada emultion, ada non-melt ada booster," jelas Budi.

Ia juga mengatakan, kontrak dengan Australia untuk OSP dan MMU ini berjangka waktu 10 tahun.

"Jadi kita bukan di spot-spot, kita kontrak 10 tahun, jadi setiap bulan ada pemasukkan untuk Dahana, belum lagi ngirim bahan peledak, jadi ada trading ada services," kata Budi. (drk/drk)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.