Rabu, 27 Januari 2016

Lapan Serahkan Data Satelit Beresolusi Tinggi ke Berbagai Instansi

Termasuk TNI[detik]

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyerahkan data citra satelit beresolusi tinggi kepada berbagai instansi di Indonesia. Data tersebut sangat penting untuk mendukung kebutuhan informasi kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah.

"Citra satelit digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional seperti identifikasi objek dan pemetaan skala 1:2.500," ujar Deputi Penginderaan Jauh Lapan, Orbita Roswintiarti di kantor Lapan, Jl Lapan, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (27/1/2016).

Orbita menjelaskan, pemanfaatan citra satelit beresolusi tinggi di Indonesia antara lain untuk pembuatan informasi pertahanan, tata batas kawasan hutan, pemantapan kawasan hutan, pembuatan informasi lahan baku sawah, perencanaan lahan pertanian, pemetaan irigasi, deteksi dan pemantauan daerah pertambangan, informasi perpajakan, pembuatan blok sensus, pemantauan wilayah perbatasan dan sebagainya.

"Citra satelit resolusi tinggi diperoleh melalui stasiun bumi penginderaan jauh Lapan di Parepare. Lapan juga menerima secara langsung citra satelit resolusi menengah untuk kebutuhan pemantauan skala menegah," ujarnya.

Orbita menjelaskan, citra satelit dari Landsat-7 dan Landsat-8 tersebut saat ini telah diproses oleh Lapan untuk menghasilkan mosaic bebas awan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2015 lalu, Lapan bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial menyediakan citra satelit penginderaan jauh resolusi sangat tinggi dengan total luas area sekitar 930.000 km persegi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Lapan menyerahkan data satelit penginderaan jauh resolusi tinggi kepada 9 kementerian/lembaga dan 49 pemerintah daerah. Sembilan kementerian/lembaga tersebut yakni Kementerian Agraria dan Tata Ruang (BPN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemenristek Dikti, Kementerian ESDM dan TNI.

Selama ini kata Orbita, citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi menghasilkan informasi yang bermanfaat seperti fase pertumbuhan padi, zona potensi penangkapan ikan, titik panas sebagai indikator kebakaran hutan/lahan dan juga objek pajak. Namun demikian, Orbita mengaku, sosialisasi citra satelit penginderaan jauh resolusi sangat tinggi masih kurang. Sehingga banyak lembaga atau pemerintah daerah yang belum memaksimalkan pemanfaatan citra tersebut.

"Banyak yang nggak punya gambaran spasial. Mereka pikir google cukup, padahal tidak. Dan kami bukan google," tutur Orbita. (kff/hri)
 

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.