Kamis, 28 Januari 2016

Radar CSS Tercanggih Milik BC

✈ Dibangun di Batam✈ Radar CSS milik Kantor KPU Bea Cukai Tipe B Batam. (BATAMNEWS)

Banyaknya pelabuhan rakyat yang berada di Batam, membuat upaya penyelundupan berbagai barang, seperti beras, gula masuk ke Batam dan barang yang harus beredar di dalam kawasan FTZ malah dibawa keluar daerah non FTZ dengan mudah dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Kondisi ini terus menjadi atensi Bea dan Cukai (BC) Tipe B Batam untuk melakukan pengungkapan lebih lanjut. Bahkan, berbagai upaya dan strategi lebih baik terus diupauyakan.

Menurut Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai (BC) Tipe B Batam, Nugroho Wahyu Widodo, terdapat sekitar 54 pelabuhan rakyat yang tersebar di wilayah Batam dan kerap dijadikan sebagai tempat masuknya barang selundupan.

Sejauh ini, BC optimis bisa bersinergi dengan setiap satuan aparan penegak hukum, baik Polri maupun TNI untuk melakukan penumpasan. Disamping itu, pengawasan terhadap setiap pelabuhan resmi maupun pelabuhan rakyat terus ditingkatkan.

Bahkan untuk pengawasan, BC saat ini tengah membangun menara setinggi 174 meter yang beri nama Radar CSS (Coastal Surveillance System). Radar ini nantinya,  bisa mengawasi seluruh pantai Batam, Bintan dan Karimun.

"Ini akan menjadi radar tercanggih di Indonesia. Nantinya, radar ini mampu mendeteksi sebuah kapal sedetil-detilnya," tambahnya.

Selain itu, sarana pengawasan juga semakin banyak, sehingga mampu mengantisipasi secara maksimal terhadap upaya penyelundupan.

"Selain radar, kita juga mendapat bantuan kapal patroli. Untuk kepri, mendapat satu unit kapal dengan panjang 60 meter, 10 unit kapal 28 meter dan lima unit kapal 30 meter." "Untuk di Batam sendiri, kapal patroli panjang 28 meter akan ditambah. Kita juga memasangkan mobile radar nantinya," jelas Nugroho.

 Protes dari tetangga

Radar canggih yang dimiliki Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Tipe B Batam benar-benar memiliki kelebihan istimewa. Radar yang dinamakan Radar CSS (Coastal Surveillance System) itu bisa mendeteksi sebuah kapal dengan sangat detil dari jarak 15 kilometer.

Saat ini pembangunan radar tersebut sudah hampir selesai. “Nanti mungkin yang meresmikan bisa jadi Pak Presiden Jokowi,” ujar Kepala KPU Bea Cukai Batam, Nugroho Wahyu Widodo, Selasa (26/1/2016).

Radar tersebut memiliki ruang kontrol. Semua data kapal bisa dideteksi atau diketahui melalui ruang kontrol tersebut.

Kamera yang digunakan besar sekali,” ujar Nugroho sembari mengembangkan tangannya. Sedangkan tinggi bangunan menara atau towernya mencapai 75 meter.

Radar terlihat semakin tinggi karena berada di ketinggian di wilayah kawasan perkantoran Bea Cukai Batam.

Pada awalnya, kata pria yang akrab disapa Noeg itu, target selesai pembangunan radar pada Desember 2015, namun karena sebuah kendala, akhirnya baru bisa diselesaikan dalam tahun ini.

Nugroho mengatakan, radar tersebut bisa mendeteksi kapal yang melintas di perairan Kepulauan Riau, terutama yang melintas di perairan Batam, Karimun, hingga Tanjungpinang.

Meskipun mereka matikan radar kapal, kita masih bisa mendeteksi, begitu canggihnya radar tersebut,” ujar Nugroho.

Nugroho mengklaim, radar CSS tersebut yang tercanggih dan pertama di Indonesia. Bahkan Singapura yang memesan radar buatan Amerika Serikat itu, hingga kini belum dapat.

Singapura sempat protes soal radar tersebut, persoalannya alat ini mereka juga pesan tapi kita dahulu yang dapat,” ujar Nugroho.

Dengan alat itu, kata Nugroho, pengawasan terhadap wilayah perairan di Batam semakin efektif. Aktivitas penyelundupan juga bisa diminimalisir.

Pemilihan Batam sebagai lokasi radar buatan Amerika itu, menurut Nugroho, mengingat lokasi Batam yang strategis dan berada di garis lintang Selat Malaka serta perairan antara Tanjungpinang dan Karimun. [edo/is/snw]
 

  Batamtoday | Batamnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.