Konsep desain kapal markas PT PAL [detik] ★
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membeli kapal induk atau kapal markas pada tahun ini. Investasi pembangunan kapal tersebut mencapai Rp 600 miliar, diambil dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan kapal raksasa dibutuhkan untuk memberantas para pencuri ikan. Selama ini, kapal para pencuri kebanyakan berukuran besar.
Selain itu, luasnya wilayah laut Indonesia di mana nomor 2 terbesar di dunia, membuat perjalanan menggunakan kapal induk lebih efektif. "Menteri KKP, Dirjen semua mau jalan-jalan, bakti sosial nyari minjam kanan-kiri," ujar Menteri Susi di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/2).
Menurutnya, pengadaan kapal tersebut juga menjadi media pemerintah dalam bersosialisasi ke daerah. Menteri Susi mengatakan, di kapal tersebut nantinya ada tempat pelatihan, laboratorium, serta kantor KKP.
"Sosialisasi daerah, mereka melihat dan mengalami training, ada laboratorium," jelas dia.
Menteri Susi menambahkan, kapal tersebut direncanakan menggunakan program tahun jamak (multiyears) selama dua tahun. "Targetnya satu sampai satu setengah tahun. Kita masih tahap finalisasi spesifikasi apa yang dibutuhkan," ungkapnya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membeli kapal induk atau kapal markas pada tahun ini. Investasi pembangunan kapal tersebut mencapai Rp 600 miliar, diambil dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan kapal raksasa dibutuhkan untuk memberantas para pencuri ikan. Selama ini, kapal para pencuri kebanyakan berukuran besar.
Selain itu, luasnya wilayah laut Indonesia di mana nomor 2 terbesar di dunia, membuat perjalanan menggunakan kapal induk lebih efektif. "Menteri KKP, Dirjen semua mau jalan-jalan, bakti sosial nyari minjam kanan-kiri," ujar Menteri Susi di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/2).
Menurutnya, pengadaan kapal tersebut juga menjadi media pemerintah dalam bersosialisasi ke daerah. Menteri Susi mengatakan, di kapal tersebut nantinya ada tempat pelatihan, laboratorium, serta kantor KKP.
"Sosialisasi daerah, mereka melihat dan mengalami training, ada laboratorium," jelas dia.
Menteri Susi menambahkan, kapal tersebut direncanakan menggunakan program tahun jamak (multiyears) selama dua tahun. "Targetnya satu sampai satu setengah tahun. Kita masih tahap finalisasi spesifikasi apa yang dibutuhkan," ungkapnya.
♞ merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.