Tank AMX 13 X2 retrofit Pindad (Pindad) ☆
Kodam XII Tanjungpura kini telah diperkuat dengan Batalyon Kaveleri (Yonkav) 12/ Beruang Cakti yang merupakan pengembangan dari Detasemen Kaveleri (Denkav) yang sebelumnya setingkat Kompi.
Panglima Kodam (Pangdam) XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Andika Perkasa, seusai meresmikan Yonkav 12/BC di Dusun Karya Bhakti, Desa Peniti Luar, Kabupaten Mempawah, Selasa (30/08/2016) menjelaskan, dengan dinaikkannya dari Denkav menjadi Yonkav ini personilnya seharusnya bertambah menjadi 431 prajurit.
“Tentu saja dalam pemenuhannya, pasti akan bertahap, tetapi sekarang sebagian besar sudah berada di tempat. Begitu pula untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista), terutama kendaraan tempur (ranpur) telah diperkuat dengan tank AMX-13 buatan Perancis," ujar Pangdam.
Lebih lanjut Pangdam menjelaskan, aset-aset yang dimiliki oleh Kaveleri bukan hanya tank AMX, tetapi minimal tank AMX-13 dan nanti suatu saat diharapkan tank Leopard dicoba, karena ini medan yang memang yang dimiliki Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang memang tanpa berlatih tidak akan kenal kondisi geografis.
“Minimal membiasakan para prajurit kita dapat mengoperasikan tank-tank ini di medan yang memang dimiliki Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Barat," harapnya.
Ke-18 ranpur jenis AMX-13 yang dimiliki Yonkav 12/BC sekarang terdiri dari 3 Canon, 9 APC, Ambulance dan Tank Recovery. Menyinggung kaitannya dengan wilayah Perbatasan, Pangdam menyatakan dimanapun prajurit bertugas harus siap dan sekarang ini sudah tidak ada lagi daerah depan maupun daerah belakang dalam istilah di perbatasan, karena zamannya sudah pakai rudal.
Senada hal itu diungkapkan Komandan Pusat Kesenjataan Kaveleri (Danpussenkav) Kodiklat TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal TNI Anang Dwitono yang menyatakan sebenarnya hampir seluruh Indonesia semuanya menggunakan AMX. Artinya sebagian besar kekuatan Kaveleri diperkuat dengan ranpur tank jenis AMX, termasuk Batalyon yang baru ini.
“Untuk kedepan kemungkinan akan ada penambahan jenis-jenis ranpur Tank baru sesuai dengan grand strategi TNI Angkatan Darat," tegas Anang.
Menyinggung tentang pengembangan Yonkav di wilayah Kodam yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Anang Dwitono menyatakan sependapat dengan Pangdam, karena memang sekarang ini sudah tidak ada lagi istilah belakang maupun depan di perbatasan.
“Intinya semua peralatan yang dimiliki Kavaleri dapat dimanfaatkan untuk dapat berlatih dimana saja dengan menggunakan ranpur-ranpur yang ada dan harus profesional dimanapun berada," pungkasnya.
Kodam XII Tanjungpura kini telah diperkuat dengan Batalyon Kaveleri (Yonkav) 12/ Beruang Cakti yang merupakan pengembangan dari Detasemen Kaveleri (Denkav) yang sebelumnya setingkat Kompi.
Panglima Kodam (Pangdam) XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Andika Perkasa, seusai meresmikan Yonkav 12/BC di Dusun Karya Bhakti, Desa Peniti Luar, Kabupaten Mempawah, Selasa (30/08/2016) menjelaskan, dengan dinaikkannya dari Denkav menjadi Yonkav ini personilnya seharusnya bertambah menjadi 431 prajurit.
“Tentu saja dalam pemenuhannya, pasti akan bertahap, tetapi sekarang sebagian besar sudah berada di tempat. Begitu pula untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista), terutama kendaraan tempur (ranpur) telah diperkuat dengan tank AMX-13 buatan Perancis," ujar Pangdam.
Lebih lanjut Pangdam menjelaskan, aset-aset yang dimiliki oleh Kaveleri bukan hanya tank AMX, tetapi minimal tank AMX-13 dan nanti suatu saat diharapkan tank Leopard dicoba, karena ini medan yang memang yang dimiliki Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang memang tanpa berlatih tidak akan kenal kondisi geografis.
“Minimal membiasakan para prajurit kita dapat mengoperasikan tank-tank ini di medan yang memang dimiliki Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Barat," harapnya.
Ke-18 ranpur jenis AMX-13 yang dimiliki Yonkav 12/BC sekarang terdiri dari 3 Canon, 9 APC, Ambulance dan Tank Recovery. Menyinggung kaitannya dengan wilayah Perbatasan, Pangdam menyatakan dimanapun prajurit bertugas harus siap dan sekarang ini sudah tidak ada lagi daerah depan maupun daerah belakang dalam istilah di perbatasan, karena zamannya sudah pakai rudal.
Senada hal itu diungkapkan Komandan Pusat Kesenjataan Kaveleri (Danpussenkav) Kodiklat TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal TNI Anang Dwitono yang menyatakan sebenarnya hampir seluruh Indonesia semuanya menggunakan AMX. Artinya sebagian besar kekuatan Kaveleri diperkuat dengan ranpur tank jenis AMX, termasuk Batalyon yang baru ini.
“Untuk kedepan kemungkinan akan ada penambahan jenis-jenis ranpur Tank baru sesuai dengan grand strategi TNI Angkatan Darat," tegas Anang.
Menyinggung tentang pengembangan Yonkav di wilayah Kodam yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Anang Dwitono menyatakan sependapat dengan Pangdam, karena memang sekarang ini sudah tidak ada lagi istilah belakang maupun depan di perbatasan.
“Intinya semua peralatan yang dimiliki Kavaleri dapat dimanfaatkan untuk dapat berlatih dimana saja dengan menggunakan ranpur-ranpur yang ada dan harus profesional dimanapun berada," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.