Jumat, 25 November 2016

Proses evakuasi heli TNI AD terhambat medan

⍟ Butuh 48 jam ke lokasiIlustrasi Helikopter Nbell 412 EP. [debroo]

Titik jatuhnya helikopter Bell 412 EP dengan nomor registrasi HA-5166 yang hilang kontak, diperkirakan berada di hutan belantara Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Meski demikian, heli nahas itu belum berhasil ditemukan sampai sore ini.

Bagi warga Malinau, dugaan lokasi hilangnya heli itu, berada di hutan belantara, medan yang sulit dilalui jalan darat. Diperlukan waktu berjam-jam, agar sampai ke lokasi.

Wilayah terdekat, dari pusat pemerintahan Kabupaten Malinau, mesti ke Kecamatan Mentarang Hulu selama 4-5 jam, melalui transportasi darat. Menuju ke lokasi dugaan hilangnya heli, memerlukan waktu lebih lama.

"Lewat hutan, ya kira-kira 2 hari ke areal itu, dari Mentarang Hulu ke kawasan Desa Long Berang," kata salah seorang warga Malinau, Yulianus, kepada merdeka.com, Jumat (25/11) sore.

Diterangkan Yulianus, menuju ke lokasi, memang terbilang rawan terlebih lagi apabila turun hujan. Hutan Malinau yang masih asri, berpohon besar khas hutan tropis Kalimantan, tidak jarang membuat pilot pesawat dan helikopter, termasuk dengan warga yang bepergian ke pedalaman.

"Kalau sudah hujan, memang ngeri kalau di atas (di pesawat)," ungkap Fitriansyah, warga Malinau, dikonfirmasi terpisah.

Medan yang sulit, sejatinya sudah diungkap tim Basarnas, yang melakukan pemetaan berdasarkan informasi titik koordinat yang mereka dapatkan. Selain berhutan lebat, dugaan lokasi hilangnya heli Bell diperkirakan terdapat bukit dengan kemiringan curam. Batalyon 614 Raja Alam yang berada Malinau, sejak Kamis (24/11) sore, telah berjalan menelusuri titik lokasi.

Keterangan diperoleh, Kodam VI Mulawarman terus mengumpulkan informasi, terkait hilangnya heli dan upaya pencariannya, dipimpin Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing, yang saat ini berada di Kota Tarakan, memimpin operasi SAR di posko Lanud Tarakan.

Sementara Komandan Korem 091 Aji Suryanatakesuma Brigjen Makmur Umar berada di Malinau.

Insiden heli TNI AD di hutan belantara Kalimantan, bukan kali ini saja. Dalam catatan merdeka.com, helikopter jenis MI-17 milik TNI AD jatuh di hutan di Desa Apauping, kecamatan Bahau, kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, 9 November 2013 lalu. Saat terbang, heli membawa logistik, dan juga berpenumpang warga sipil.

Dari peristiwa kecelakaan tersebut, dilaporkan telah menewaskan 5 anggota TNI Angkatan Darat, dan 8 warga sipil. Sementara 6 orang korban lainnya dinyatakan selamat dari insiden maut itu.

  Merdeka  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.