T-50 PAK FA ★
Rusia dan Uni Emirat Arab (UEA) akan bekerja sama untuk mengembangkan jet tempur ringan generasi kelima, kata Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Denis Manturov, Senin (20/2).
“Kami sudah menandatangani perjanjian kerja sama industri di bidang teknik militer. Ini memungkinkan kami untuk mendorong proyek jet tempur generasi kelima dengan partisipasi UEA,” ujar Manturov dalam pameran IDEX 2017 di Abu Dhabi, seperti yang diberitakan TASS.
Dalam proyek ini, Rusia akan diwakili oleh United Aircraft Corporation (UAC). Kepala UAC Yuri Slyusar mengatakan bahwa proyek jet ini sedang memasuki tahap penelitian awal.
“Kerja sama dengan UEA sedang memasuki tahap awal. Kami sedang berupaya membuat proposal untuk UEA, dan kami yakin ini akan menjadi pesawat yang bagus. Kami sedang melakukan penelitian untuk kemudian diajukan kepada mitra kami,” ujar Slyusar.
Selain UAC, Sukhoi juga akan berkontribusi dalam penelitian dan menyumbangkan gagasan terkait konsep pesawat yang nantinya diharapkan menggunakan satu mesin ini. Namun, konsep pesawat tersebut hingga kini belum dipastikan.
“Sejauh ini, kami belum memformulasikan konsep jet ini. Kami masih belum memutuskan apakah ia akan menjadi pesawat satu mesin atau dua mesin. Perjanjian yang telah ditandatangani memungkinkan kami untuk memikirkan itu sekarang,” ujar Slyusar.
Rusia dan Uni Emirat Arab (UEA) akan bekerja sama untuk mengembangkan jet tempur ringan generasi kelima, kata Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Denis Manturov, Senin (20/2).
“Kami sudah menandatangani perjanjian kerja sama industri di bidang teknik militer. Ini memungkinkan kami untuk mendorong proyek jet tempur generasi kelima dengan partisipasi UEA,” ujar Manturov dalam pameran IDEX 2017 di Abu Dhabi, seperti yang diberitakan TASS.
Dalam proyek ini, Rusia akan diwakili oleh United Aircraft Corporation (UAC). Kepala UAC Yuri Slyusar mengatakan bahwa proyek jet ini sedang memasuki tahap penelitian awal.
“Kerja sama dengan UEA sedang memasuki tahap awal. Kami sedang berupaya membuat proposal untuk UEA, dan kami yakin ini akan menjadi pesawat yang bagus. Kami sedang melakukan penelitian untuk kemudian diajukan kepada mitra kami,” ujar Slyusar.
Selain UAC, Sukhoi juga akan berkontribusi dalam penelitian dan menyumbangkan gagasan terkait konsep pesawat yang nantinya diharapkan menggunakan satu mesin ini. Namun, konsep pesawat tersebut hingga kini belum dipastikan.
“Sejauh ini, kami belum memformulasikan konsep jet ini. Kami masih belum memutuskan apakah ia akan menjadi pesawat satu mesin atau dua mesin. Perjanjian yang telah ditandatangani memungkinkan kami untuk memikirkan itu sekarang,” ujar Slyusar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.