Rabu, 15 Maret 2017

[Dunia] Myanmar Operasikan Pesawat Nirawak Bersenjata

Buatan China http://angkasa.co.id/wp-content/uploads/2017/03/Drone-Myamar-www.defense-blog.com_.jpg[defense-blog]

Selain memesan 16 unit jet tempur multi fungsi JF-17 Thunder (FC-1 Xiaolong), Myanmar juga sudah mengoperasikan sejumlah pesawat nirawak (UAV) bersenjata buatan China, CH-3.

Kehadiran drone bersenjata ini jelas menjadi ancaman serius bagi kelompok minoritas Rohingya yang selama ini selalu menjadi sasaran operasi militer Myanmar.

Pesawat nirawak CH-3 diprodusksi oleh China Academy of Aerospace Aerodynamic of China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC). UAV ini nama awalnya adalah 11th Academy of CASC.

Sebagai Pesawat nirawak bersayap tetap untuk kepentingan tempur, CH-3 yang memiliki wingspan 8 m, menggunakan mesin dengan tiga bilah baling-baling, dan bisa terbang selama 12 jam tanpa mengisi bahan bakar ulang.

Persenjataan yang bisa diusung oleh CH-3 yang mampu terbang sejauh 2.400 km itu mencapai berat maksimum hingga 80 kg.

Dalam misi tempur, CH-3 dipersenjatai dua rudal udara ke darat pemandu laser AR-1.

Rudal ini konon memiliki daya hancur yang setara dengan rudal AGM-114 Hellfire buatan AS. Rudal Hellfire merupakan senjata andalan drone tempur AS, RQ-1 Predator.

Selain militer Myanmar, Pesawat nirawak tempur CH-3 juga sudah dioperasikan oleh militer Nigeria dan Pakistan.

Author: Agustinus Winardi

  Angkasa  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.