Jumat, 14 April 2017

[Dunia] AS Jatuhkan Bom GBU-43

Di Afganistan http://www.janes.com/images/assets/586/69586/p0547210.jpgBom GBU-43 [janes] ☆

Amerika Serikat menjatuhkan bom yang juga diketahui sebagai 'bom dari semua ibu' di wilayah timur Afganistan. Militer AS mengatakan, bom itu dijatuhkan ke serangkaian gua yang digunakan oleh militan ISIS.

Dilansir Reuters, Jumat (14/4/2017), bom itu dijatuhkan pada Kamis (13/4) waktu setempat. Juru bicara Pentagon, Adam Stump menuturkan, ini merupakan kali pertama bom jenis tersebut dijatuhkan dalam pertempuran dari pesawat MC-130.

Seperti diketahui, 'ibu dari semua bom' GBU-43 ini adalah bom dengan 21,600 pound (9.797 kg) mesiu yang menggunakan sistem GPS. Bom ini pertama kali diuji-coba pada Maret 2003 silam, hanya beberapa sebelum dimulainya perang Irak.

Kepala pasukan internasional dan AS di Afghanistan, Jenderal John Nicholson, mengatakan bom itu digunakan menyerang gua dan bunker pejuang perumahan Negara Islam di Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS-K.

"Ini adalah mesiu yang tepat untuk mengurangi hambatan tersebut dan menjaga momentum ofensif melawan ISIS-K," kata Nicholson dalam pernyataannya.

Belum diketahui berapa banyak kerusakan akibat bom tersebut. (idh/idh)

 GBU-43 'Induk Segala Bom' 
Mengenal GBU-43 'Induk Segala Bom' yang Dijatuhkan AS di AfghanistanGBU-43 saat diuji coba pada 2003. [Dok. BBC]

Amerika Serikat menjatuhkan bom GBU-43 di wilayah timur Afganistan pada Kamis (13/4/2017) malam waktu setempat. Bom tersebut disebut sebagai induk dari segala bom atau mother of all bomb (MOAB).

Dikutip dari BBC, Jumat (14/4), ini merupakan bom non-nuklir terbesar yang pernah digunakan Amerika Serikat dalam perang. Pentagon menyebut bom itu dijatuhkan oleh pesawat tempur AS di Provinsi Nangarhar, Afganistan, dari ketinggian lebih dari 30 ribu kaki.

Wilayah tersebut merupakan area pegunungan di mana tak banyak warga tinggal di sana. Sumber-sumber lokal mengatakan ledakan itu begitu kuat hingga terdengar di dua kabupaten tetangga.

GBU-43 memiliki berat sekitar 9.800 kg dan dalam 'aksinya' menggunakan sistem GPS. GBU-43 pertama kali diuji coba pada Maret dan November 2003. Waktu tersebut menjelang perang Irak. Hanya, saat itu GBU-43 tak pernah digunakan.

Kepala pasukan internasional dan AS di Afganistan, Jenderal John Nicholson, mengatakan bom itu digunakan untuk menyerang gua dan bunker pejuang perumahan Negara Islam di Afganistan yang dikenal sebagai ISIS-K.

"Ini adalah mesiu yang tepat untuk mengurangi hambatan tersebut dan menjaga momentum ofensif melawan ISIS-K," kata Nicholson dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/4).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, GBU-43 dikembangkan oleh Albert L Weimorts Jr untuk militer AS di Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS. Dalam perkembangannya, GBU-43 atau MOAB disebut-sebut sebagai senjata non-nuklir paling kuat yang pernah dibuat.

Bom ini didesain untuk dikirimkan dengan Hercules C-130, terutama jenis MC-130E Combat Talon I atau MC-130H Combat Talon II.

 Tewaskan 36 Simpatisan ISIS 
Induk Segala Bom AS Tewaskan 36 Simpatisan ISIS di AfghanistanDok. Elgin Air Force Base/Handout via REUTERS

Amerika Serikat menjatuhkan bom GBU-43 atau 'Induk dari Segala Bom' di Provinsi Nangarhar, Afghanistan, pada Kamis (13/4) malam waktu setempat. Sedikitnya 36 simpatisan ISIS tewas akibat serangan tersebut.

Data tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Afghanistan, seperti dilansir dari BBC, Jumat (14/4/2017). Selain membunuh 36 simpatisan ISIS, disebutkan bom AS juga merusak markas ISIS di wilayah tersebut.

Wilayah tersebut merupakan area pegunungan di mana tak banyak warga tinggal di sana. Sumber-sumber lokal mengatakan ledakan itu begitu kuat hingga terdengar di dua kabupaten tetangga.

Menteri juga memastikan tak ada warga sipil yang menjadi korban serangan. Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk serangan AS sebagai serangan paling brutal di Afghanistan.

GBU-43 memiliki berat sekitar 9.800 kg dan dalam 'aksinya' menggunakan sistem GPS. Bom tersebut pertama kali diuji coba pada Maret dan November 2003 atau menjelang perang Irak. Hanya saja, saat itu GBU-43 tak pernah digunakan.

Pejabat Afghanistan lainnya menyebut serangan tersebut telah dikoordinasikan dengan pemerintah. Terutama agar tak ada korban yang jatuh dari kalangan warga sipil.

Kementerian pertahanan Afghanistan menuturkan, GBU-43 menghantam sebuah wilayah di lembah Momand di mana ISIS menggunakan sepanjang 300 meter gua di wilayah tersebut. Serangan juga diklaim menghancurkan tumpukan senjata ISIS. (rna/fjp)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.