Senin, 10 April 2017

Kenapa Teroris Tuban Menembaki Polisi?

Sejumlah petugas Gegana Polda Jawa Timur memeriksa mobil terduga teroris di jalan Pantura di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, 8 April 2017. [ANTARA FOTO]

Aksi penyerangan pos polisi di Tuban, Jawa Tengah ditengarai merupakan perintah terduga teroris Zainal Anshori yang ditangkap di Lamongan, Jawa Timur pada Jumat 7 April 2017.

"Untuk rencana penembakan terhadap polisi Lantas Polres Tuban, merupakan perintah dari Zainal Anshori apabila dirinya ditangkap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto melalui pesan singkat, Minggu 9 April 2017.

Zainal Anshori merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Nusantara yang ditunjuk oleh tokoh ISIS di Indonesia Aman Abdurrahman yang kini mendekam di Lapas Nusakambangan. Anshori ditangkap tim Densus 88 di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada Jumat 7 April 2017, bersama dua terduga teroris lainnya yakni Zainal Hasan dan Adi Bramadinata.

Selanjutnya, petugas gabungan dari Polres Tuban, Brimob dan TNI menembak mati enam terduga teroris saat kontak senjata pada Sabtu 8 April 2017 sore di Tuban, Jawa Timur.

Para terduga teroris ini menyerang pos lalu lintas di Jenu, Tuban dengan menumpangi mobil H 9037 BZ dan sempat menembak salah satu anggota Satlantas Polres Tuban.

Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap bahwa empat jasad terduga teroris Tuban bernama Adi Handoko (alamat Tersono, Batang, Jateng), Satria Aditama (Ngaliyan, Semarang, Jateng), Yudhistira Rostriprayogi (alamat Gemuh, Kendal, Jateng) dan Endar Prasetyo (Tersono, Batang, Jateng). "Sementara dua jenazah lainnya belum dapat teridentifikasi," ucapnya.

Rikwanto menjelaskan para pelaku diduga merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Semarang yang diketuai oleh amir JAD Semarang yakni Fauzan Mubarok.

   Tempo  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.