Antisipasi ISIS di Marawi Pesawat intai TNI AU Boeing 737 Surveillance yang diterjunkan dalam Operasi Badik Kilat 2017. [TNI AU] ★
Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara (TNI AU) SAM Ratulangi menggelar Operasi Kilat Badik 2017 untuk mengantisipasi konflik di Filipina meluas ke wilayah Republik Indonesia. Dalam operasi ini TNI AU menggerahkan pesawat khusus Boeing 737 Surveillance yang dilengkapi dengan kamera pengintai.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sam Ratulangi Kolonel (Pnb) Arifaini mengatakan, Operasi Kilat Badik 2017 merupakan operasi pengamanan khusus pengintaian selama tiga hari di perbatasan. Langkah ini sebagai antisipasi meningkatnya ketegangan di Marawi, Filipina.
“Operasi ini khusus pengamanan regional yang ditingkatkan pascakejadian di Filipina. TNI AU melakukan pengamanan strategis di wilayah Sulawesi Utara secara geografis dan pertahanan NKRI, sekaligus antisipasi dari kejadian di Marawi, Filipina,” katanya, Rabu (31/5/2017).
Arifaini menjelaskan, akan ada pengintaian di atas perairan dan pulau-pulau terluar perbatasan dengan Filipina. Data gambar yang ditertangkap kamera pesawat akan ditindak lanjuti oleh tim intelejen.
“Dari hasil operasi kali ini, kondisi tiga pulau terluar, yakni Pulau Miangas, Marore, dan Marampit, masih dalam suasana kondusif dan tidak ada gangguan,” pungkasnya. (wib)
Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara (TNI AU) SAM Ratulangi menggelar Operasi Kilat Badik 2017 untuk mengantisipasi konflik di Filipina meluas ke wilayah Republik Indonesia. Dalam operasi ini TNI AU menggerahkan pesawat khusus Boeing 737 Surveillance yang dilengkapi dengan kamera pengintai.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sam Ratulangi Kolonel (Pnb) Arifaini mengatakan, Operasi Kilat Badik 2017 merupakan operasi pengamanan khusus pengintaian selama tiga hari di perbatasan. Langkah ini sebagai antisipasi meningkatnya ketegangan di Marawi, Filipina.
“Operasi ini khusus pengamanan regional yang ditingkatkan pascakejadian di Filipina. TNI AU melakukan pengamanan strategis di wilayah Sulawesi Utara secara geografis dan pertahanan NKRI, sekaligus antisipasi dari kejadian di Marawi, Filipina,” katanya, Rabu (31/5/2017).
Arifaini menjelaskan, akan ada pengintaian di atas perairan dan pulau-pulau terluar perbatasan dengan Filipina. Data gambar yang ditertangkap kamera pesawat akan ditindak lanjuti oleh tim intelejen.
“Dari hasil operasi kali ini, kondisi tiga pulau terluar, yakni Pulau Miangas, Marore, dan Marampit, masih dalam suasana kondusif dan tidak ada gangguan,” pungkasnya. (wib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.