Senin, 14 Agustus 2017

Kementerian Pertahanan Fokuskan Pembuatan Kapal Selam di Dalam Negeri

Inhan Dalam Negeri Harus MandiriKRI Nagapasa 403 ★

Kementerian Pertahanan memprioritaskan pengembangan teknologi kapal selam buatan dalam negeri.

Hal itu sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo bahwa industri pertahanan dalam negeri harus mandiri.

"Yang prioritas memang ada beberapa poin. Bahwa kami sedang mengembangkan teknologi kapal selam. Dan ini juga kapal selam yang ketiga dibangun di PT PAL," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo usai membuka pameran produk industri pertahanan di Lapangan Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).

Pengembangan kapal selam sebagai prioritas ini merupakan lanjutan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan yang telah membuat kapal selam KRI Nagapasa 403.

Dikutip dari Harian Kompas, penamaan dan serah terima kapal selam tersebut dilakukan di dermaga Okpo, Korea Selatan, Rabu (2/8/2017) lalu.

Serah terima Nagapasa 403 itu dilakukan CEO & Presiden Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd, Jung Song-leep dan Menhan Ryamizard Ryacudu.

Hadir pula Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi, Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan, dan Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan Sumardjono.

KRI Nagapasa 403 adalah kapal selam pertama yang diterima Indonesia dari tiga kapal selam yang dipesan.

Menurut rencana, dua kapal dibuat di pabrik DSME, sedangkan satu kapal terakhir dibuat di Indonesia (PT PAL) sehingga diharapkan terjadi transfer teknologi.

Pembuatan kapal selam ketiga di PT PAL juga dapat disebut sebagai produksi bersama. "Selanjutnya nanti juga mudah-mudahan pemerintah juga men-support itu untuk kita bisa mandiri," kata Widodo.

Selain teknologi kapal selam, lanjut Widodo, industri pertahanan dalam negeri juga akan fokus dalam pembuatan peluru kendali, tank berukuran sedang dan roket yang telah menjadi program nasional.

"Itu semua juga kami kembangkan agar tidak tergantung lagi oleh negara lain khususnya peluru kendali ini," ucap Widodo.

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.