BUMNISIlustrasi kendaraan militer produksi Pindad
Elektrifikasi tidak hanya menyapa industri kendaraan penumpang dan komersial. Industri kendaraan militerseperti PT Pindad (Persero) pun tak mau ketinggalan dalam menjalankan misi lingkungan satu ini.
Arah untuk ke sana sudah terlihat jelas sejak keterlibatan PT Pindad (Persero) dalam pembuatan motor listrik anak bangsa, yakni Gesits. Pindad sendiri merupakan pemasok motor penggerak listrik untuk motor tersebut. Kendati demikian tentunya untuk mewujudkannya perlu payung dari pemerintah.
"Kemampuan Pindad di sini sekarang kita juga lagi produksi motor listrik termasuk mendukung Gesits itu kan dari PT Pindad sehingga kita sebenarnya tinggal menunggu regulasi pemerintah seperti apa. Semua wait and see untuk itu," ujar Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose kepada detikcom di saat ditemui di Bandung, Jawa Barat.
Meski ia mengakui kemampuan teknologi baru tersebut belum sepenuhnya diserap, ia cukup yakin terhadap kapabilitas pabriknya saat ini untuk beradaptasi. Kendala utama dalam membuat kendaraan listrik tempur pun sama dengan yang dialami oleh kendaraan dari pabrikan lain, yaitu material utama seperti baterai.
"Industrinya (kendaraan tempur listrik) bisa dikatakan sudah siap walaupun belum maksimum tapi kemampuan material pendukung itu yang masih sulit kalau bicara impor," kata Mose.
Sebelum melangkah ke sana PT Pindad juga telah berkontribusi dalam mengurangi pencemaran polusi udara akibat emisi. Untuk itu mesin diesel yang kebanyakan menyuplai tenaga kendaraan tempur sudah dapat mengkonsumsi bahan bakar seperti B20.
"Kemarin kita coba B20 sudah untuk kendaraan Komodo yang kita lagi uji coba. Next kalau ini bagus kenapa nggak kita naik lagi B50. Sejauh ini kita masih pantau dari filter dan lain bagaimana efek dari penggunaan B20 itu," tutupnya.
Bisa Bikin Kendaraan Tempur dalam 2 Hari
Berbeda dengan produksi kendaraan penumpang, produksi kendaraan tempur bisa dikatakan memiliki urgensi yang lebih tinggi. Oleh karena itu masa pembuatannya pun mampu digeber dalam kondisi tertentu.
PT Pindad (Persero) sebagai manufaktur kendaraan tempur di Indonesia memiliki kemampuan membuat satu unit kendaraan tempur dalam waktu 2 hari saja. Waktu tersebut dapat dicapai karena kemampuan para ahli yang sudah cukup lama berkecimpung serta bantuan teknologi canggih lainnya.
"Rata-rata kalau dengan kapasitas per tahun satu unit kita bisa dua hari. Karena pemahaman itu sudah cukup lama. Kemampuan itu sudah ada dari mesin dan skill," ungkap Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose saat ditemui detikcom di Bandung, Jawa Barat.
Namun hal itu dapat dicapai ketika material pendukung dalam keadaan tersedia semua. Untuk saat ini masih ada beberapa komponen penting yang perlu diimpor supaya produksi dapat berjalan. Biasanya komponen tersebut dapat sampai dalam kurun waktu 4-6 bulan.
"Yang jadi kendala adalah material impor, waktu untuk pengadaan material bisa 4 sampai 6 bulan jadi kita harus order duluan sebelum mendapatkan kontrak," jelas Mose.
Terlepas dari hal tersebut pabrik Pindad sendiri memiliki kapasitas produksi yang cukup tinggi sebagai sebuah kendaraan tempur lengkap dengan senjatanya. Dalam satu tahun pabriknya mampu melahirkan 100 kendaraan tempur baru yang siap beroperasi.
"Kapasitas produksi sudah 90-100 unit per tahun tapi itu tergantung bagaimana kita melakukan paralel atau serial produksi misal satu tahun itu ada order untuk Badak atau Komodo dan lainnya tentu akan dilihat bagaimana serial produknya," tukas Mose.
♖ detik
Elektrifikasi tidak hanya menyapa industri kendaraan penumpang dan komersial. Industri kendaraan militerseperti PT Pindad (Persero) pun tak mau ketinggalan dalam menjalankan misi lingkungan satu ini.
Arah untuk ke sana sudah terlihat jelas sejak keterlibatan PT Pindad (Persero) dalam pembuatan motor listrik anak bangsa, yakni Gesits. Pindad sendiri merupakan pemasok motor penggerak listrik untuk motor tersebut. Kendati demikian tentunya untuk mewujudkannya perlu payung dari pemerintah.
"Kemampuan Pindad di sini sekarang kita juga lagi produksi motor listrik termasuk mendukung Gesits itu kan dari PT Pindad sehingga kita sebenarnya tinggal menunggu regulasi pemerintah seperti apa. Semua wait and see untuk itu," ujar Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose kepada detikcom di saat ditemui di Bandung, Jawa Barat.
Meski ia mengakui kemampuan teknologi baru tersebut belum sepenuhnya diserap, ia cukup yakin terhadap kapabilitas pabriknya saat ini untuk beradaptasi. Kendala utama dalam membuat kendaraan listrik tempur pun sama dengan yang dialami oleh kendaraan dari pabrikan lain, yaitu material utama seperti baterai.
"Industrinya (kendaraan tempur listrik) bisa dikatakan sudah siap walaupun belum maksimum tapi kemampuan material pendukung itu yang masih sulit kalau bicara impor," kata Mose.
Sebelum melangkah ke sana PT Pindad juga telah berkontribusi dalam mengurangi pencemaran polusi udara akibat emisi. Untuk itu mesin diesel yang kebanyakan menyuplai tenaga kendaraan tempur sudah dapat mengkonsumsi bahan bakar seperti B20.
"Kemarin kita coba B20 sudah untuk kendaraan Komodo yang kita lagi uji coba. Next kalau ini bagus kenapa nggak kita naik lagi B50. Sejauh ini kita masih pantau dari filter dan lain bagaimana efek dari penggunaan B20 itu," tutupnya.
Bisa Bikin Kendaraan Tempur dalam 2 Hari
Berbeda dengan produksi kendaraan penumpang, produksi kendaraan tempur bisa dikatakan memiliki urgensi yang lebih tinggi. Oleh karena itu masa pembuatannya pun mampu digeber dalam kondisi tertentu.
PT Pindad (Persero) sebagai manufaktur kendaraan tempur di Indonesia memiliki kemampuan membuat satu unit kendaraan tempur dalam waktu 2 hari saja. Waktu tersebut dapat dicapai karena kemampuan para ahli yang sudah cukup lama berkecimpung serta bantuan teknologi canggih lainnya.
"Rata-rata kalau dengan kapasitas per tahun satu unit kita bisa dua hari. Karena pemahaman itu sudah cukup lama. Kemampuan itu sudah ada dari mesin dan skill," ungkap Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose saat ditemui detikcom di Bandung, Jawa Barat.
Namun hal itu dapat dicapai ketika material pendukung dalam keadaan tersedia semua. Untuk saat ini masih ada beberapa komponen penting yang perlu diimpor supaya produksi dapat berjalan. Biasanya komponen tersebut dapat sampai dalam kurun waktu 4-6 bulan.
"Yang jadi kendala adalah material impor, waktu untuk pengadaan material bisa 4 sampai 6 bulan jadi kita harus order duluan sebelum mendapatkan kontrak," jelas Mose.
Terlepas dari hal tersebut pabrik Pindad sendiri memiliki kapasitas produksi yang cukup tinggi sebagai sebuah kendaraan tempur lengkap dengan senjatanya. Dalam satu tahun pabriknya mampu melahirkan 100 kendaraan tempur baru yang siap beroperasi.
"Kapasitas produksi sudah 90-100 unit per tahun tapi itu tergantung bagaimana kita melakukan paralel atau serial produksi misal satu tahun itu ada order untuk Badak atau Komodo dan lainnya tentu akan dilihat bagaimana serial produknya," tukas Mose.
♖ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.