✈ Saat Pesawat Tempur Jatuh di Kampar ✈ Bangkai pesawat tempur jenis Hawk 200 milik TNI yang jatuh di Kampar, Riau. (Foto Antara) ☆
Pesawat tempur milik TNI AU jatuh di Kampar, Riau, saat melakukan latihan. Sang pilot berhasil keluar dengan kursi lontar.
"Pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail. Pilot eject," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Fajar Adriyanto saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (15/6/2020).
Fajar mengatakan pesawat tersebut jenis Hawk 200 dengan nomor registrasi TT 0209 H. Pesawat bertolak dari Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru pukul 08.13 WIB.
Saat berhasil keluar dengan kursi lontar, Lettu Pnb Apriyanto jatuh di samping teras rumah warga. Warga kemudian menyelamatkan pilot tersebut.
"Iya, di samping teras. Dengar teriakan dia: 'Tolong!'. Terus dia nampak, saya (lihat) jatuh ke bawah terguling-guling," ujar salah seorang warga, Zainab alias Butet.
Zainab mengatakan warga langsung menolong Lettu Pnb Apriyanto. Warga juga tampak berkerumun di lokasi.
"Banyak orang, ramai," tuturnya.
Warga lainnya, Indra dan Subari, mengaku langsung mencari pilot yang disebut jatuh di sebelah rumahnya. Rumah lokasi pilot jatuh itu tak ada penghuninya.
Mereka juga mengaku mendengar pilot tersebut berteriak meminta tolong. Mereka mengaku melihat pilot dan parasut di lokasi itu.
Pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail itu saat ini dirawat di rumah sakit. Sang pilot sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Saat ini berada di RSAU dr Soekirman Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Fajar Adriyanto dalam keterangannya, Senin (15/6).
Pesawat tempur Hawk 209 itu belum dievakuasi dari lokasi. Pesawat akan dievakuasi setelah proses investigasi selesai dilakukan.
"Belum (dievakuasi). Prosedurnya tidak boleh digeser atau dipindahkan sebelum Tim Penyelidikan Penyebab Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) dari Mabes TNI AU selesai melaksanakan tugasnya," kata Kasubdispenum Dispenau, Kolonel Sus Muhammad Yuris, lewat pesan singkat, Senin (15/6).
Yuris mengatakan diperkirakan menghabiskan waktu selama dua pekan. "Waktu perkiraan," ucap Yuris.
Pesawat tempur milik TNI AU jatuh di Kampar, Riau, saat melakukan latihan. Sang pilot berhasil keluar dengan kursi lontar.
"Pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail. Pilot eject," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Fajar Adriyanto saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (15/6/2020).
Fajar mengatakan pesawat tersebut jenis Hawk 200 dengan nomor registrasi TT 0209 H. Pesawat bertolak dari Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru pukul 08.13 WIB.
Saat berhasil keluar dengan kursi lontar, Lettu Pnb Apriyanto jatuh di samping teras rumah warga. Warga kemudian menyelamatkan pilot tersebut.
"Iya, di samping teras. Dengar teriakan dia: 'Tolong!'. Terus dia nampak, saya (lihat) jatuh ke bawah terguling-guling," ujar salah seorang warga, Zainab alias Butet.
Zainab mengatakan warga langsung menolong Lettu Pnb Apriyanto. Warga juga tampak berkerumun di lokasi.
"Banyak orang, ramai," tuturnya.
Warga lainnya, Indra dan Subari, mengaku langsung mencari pilot yang disebut jatuh di sebelah rumahnya. Rumah lokasi pilot jatuh itu tak ada penghuninya.
Mereka juga mengaku mendengar pilot tersebut berteriak meminta tolong. Mereka mengaku melihat pilot dan parasut di lokasi itu.
Pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail itu saat ini dirawat di rumah sakit. Sang pilot sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Saat ini berada di RSAU dr Soekirman Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Fajar Adriyanto dalam keterangannya, Senin (15/6).
Pesawat tempur Hawk 209 itu belum dievakuasi dari lokasi. Pesawat akan dievakuasi setelah proses investigasi selesai dilakukan.
"Belum (dievakuasi). Prosedurnya tidak boleh digeser atau dipindahkan sebelum Tim Penyelidikan Penyebab Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) dari Mabes TNI AU selesai melaksanakan tugasnya," kata Kasubdispenum Dispenau, Kolonel Sus Muhammad Yuris, lewat pesan singkat, Senin (15/6).
Yuris mengatakan diperkirakan menghabiskan waktu selama dua pekan. "Waktu perkiraan," ucap Yuris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.