Minggu, 29 Agustus 2021

KRI Bung Tomo Awasi Coast Guard China

Dekat Pengeboran Clyde Boudreaux di Natuna Utara KRI TOM 357 [TNI AL] ⚓️

KRI TOM 357 kini dikabarkan sedang mengawasi pergerakan dari kapal Coast Guard China di laut natuna utara.

Akan tetapi ini berbeda dari sebelumnya, bahwa diketahui dalam pengawasan tersebut KRI TOM 357 juga terdapat pengeboran lepas pantai.

Dilansir Zonajakarta.com dari Twitter @duandang yang menunjukan foto dari udara yang menunjukan Bung Tomo dan kapal Coast Guard China yang bernomor lambung 5305 sedang dalam pengawasan.

Karena sebelumnya diketahui bahwa KRI TOM 357 pada saat ini sedang melakukan tugas patroli di Laut Natuna Utara di Provinsi Kepulauan Riau.

Selain itu, dari gambar pantauan udara tersebut terlihat antara posisi KRI TOM yang berada dekat bersebelahan dengan Coast Guard China serta posisi dari Pengeboran minyak dari Clyde Boudreaux.

Di Gambar tersebut juga dijelaskan dari posisi Coast Guard China ke Pengeboran minyak dari Clyde Boudreaux yang hanya berjarak sekitar 2 Nautical Mile (NM) di dekat KRI TOM 357.

Pada foto tersebut juga tertera waktu yang menunjukan 27 Agustus 2021 pada pukul 03.16 Universal Time Coordinated (UTC).

Yang menandakan bahwa kejadian tersebut sangatlah baru terjadi kemarin.

Memang sudah bukan hal yang pertama bahwa militer china suka melakukan beberapa pelanggaran khususnya di Laut Natuna Utara.

Tidak hanya Indonesia saja yang suka dilanggar oleh Angkatan Laut China akan tetapi beberapa negara di Asia tenggara seperti Vietnam, Malaysia, Filipina juga merasakan hal yang serupa.

Sebagaimana melansir dari energyvoice.com bahwa proses pengeboran minyak di blok Tuna tersebut sempat beberapa kali di bayangi oleh kapal militer china.

Patut diketahui bahwa Pengeboran sumur eksplorasi di blok Tuna sudah dilakukan sejak Juli lalu dilakukan oleh Premier Oil Tuna B.V. Tahun 2020 lalu.

Dan perusahaan ini telah mendapatkan partner untuk mengelola Blok Tuna di perairan Natuna tersebut.

Selain itu, diketahui bahwa kapal yang Coast Guard China yang mengawasi pengeboran minyak milik Clyde Boudreaux di Laut Natuna Utara adalah kelas Zhaohuan.

Kelas Zhaohuan sendiri merupakan kapal jenis cutter milik Coast Guard China yang berbobot 4.000 ton dan dimiliki dengan persenjataan seperti meriam kaliber 76mm.

Tidak hanya itu saja, ternyata kapal ini juga memiliki panjang 138 meter ternyata dapat memuat fasilitas helikopter.

Ini menandakan bahwa kapal Zhongguo Haijing 5305 milik Coast Guard China memiliki kemampuan setara layaknya fregat.

Jika dibandingkan dengan KRI TOM 357, maka lebih unggul Zhongguo Haijing 5305 karena memiliki bobot yang sangat berat dibanding KRI TOM 357.

Akan tetapi jika dibandingkan dengan persenjataan maka KRI TOM 357 lebih diunggulkan karena memiliki persenjataan yang lengkap. (ZJ)

  Rusia Berang 
[twitter @duangdang]

Apa yang dilakukan coast guard China di ZEE Indonesia Natuna Utara memang cukup berani.

Coast guard China melanggar landasan kontinen Indonesia di Natuna Utara dengan melakukan manuver keluar masuk di sana.

Diketahui kapal coast guard China yang berada di ZEE Indonesia Natuna Utara ialah Zhaoduan class bernomor lambung 5305.

Dikutip dari akun twitter @duandang, KRI Bung Tomo lantas dikerahkan ke titik hotspot dan benar saja didapati ada coast guard China di sana.

Jarak KRI Bung Tomo dan 5305 cukup dekat, yakni cuma 2 nautical mile.

Kejadian ini terjadi pada 27 Agustus 2021 pada pukul 03.16 waktu internasional.

Coast guard China memasuki ZEE Natuna untuk sekedar keluar masuk di sekitaran pengeboran minyak lepas pantai Premier Oil Tuna B.V.

Namun sebelum tanggal 27 Agustus 2021, tujuh hari sebelumnya coast guard China sudah keluar masuk di sana.

Dikutip dari Energyvoice.com, Premier Oil Tuna B.V. yang kini bernama Harbour Energy ialah perusahaan eksplorasi minyak dibawah naungan Zarubezhneft, Rusia.

Zarubezhneft awalnya melakukan pembelian saham dari ZN Asia Ltd. yang dikemudian hari mengubah namanya menjadi Harbour Energy.

Harbour Energy tepatnya melakukan pengeboran di Siga Laut-2 blok Natuna bekerjasama dengan Indonesia.

Sontak apa yang dilakukan coast guard China ini disebut oleh Rusia mengancam keamanan Natuna dan eksplorasi minyak yang sedang dilakukan Moskow serta Jakarta di situ.

Moskow memandang Beijing ikut campur urusan perekonomiannya.

"Kapal China ikut campur urusan pengeboran Harbour Energy yang tengah dilakukan di blok Tuna, laut Natuna lepas pantai Indonesia," tulis laporan Energyvoice.com menggambarkan keberatan Rusia.

"Pengeboran ini didanai oleh Zarubezhneft yang didukung negara Rusia, insiden seperti ini menggarisbawahi fakta bahwa kepentingan energi Moskow di Natuna terancam oleh kegiatan China," tegas Rusia.

Sementara itu Blok Tuna memang kaya akan Migas dimana kedalaman laut disana mencapai 110 meter.

Blok Tuna memiliki peran strategis dimana banyak negara memperebutkan hak eksplorasi di sana namun Indonesia lah yang paling berhak karena masih masuk wilayahnya sesuai UNCLOS 1982.

Kini Rusia sudah menyatakan keberatannya atas ulah coast guard China di Natuna Indonesia.*

  ⚓️ Zona Jakarta  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.