➶ Dikonfirmasi ketika kunjungan Putin ke IndiaRudal S-400 buatan Rusia. [Foto/REUTERS] ★
Seiring kunjungan penting Presiden Rusia Vladimir Putin ke India, New Delhi mengkonfirmasi pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 Rusia berjalan sesuai rencana.
Pengiriman tameng rudal itu menyebabkan reaksi keras dari Washington.
Kedua negara menandatangani kesepakatan senilai USD 5,4 miliar untuk lima sistem rudal permukaan-ke-udara pada 2018.
“Pasokan telah dimulai bulan ini dan akan terus berlanjut,” ungkap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India, saat Putin tiba pada Senin (6/12/2021).
Menurut NDTV, unit pertama senjata itu, yang pernah dicap sebagai “dosis penguat” oleh Kepala Staf Angkatan Udara India Marsekal Birender Singh Dhanoa, sudah dikerahkan militer negara itu.
India melanjutkan kontrak S-400 meskipun ada tekanan dari Washington, yang mengesahkan undang-undang pada 2017 yang membuat siapa pun yang membeli sistem senjata Rusia berpotensi dikenakan sanksi AS.
“Kami menyaksikan upaya Amerika Serikat merusak kerja sama ini dan membuat India mematuhi perintah Amerika, untuk mengikuti visi Amerika tentang bagaimana kawasan ini harus dikembangkan,” ungkap Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada kantor berita India ANI, Senin.
Kembali pada Oktober, bagaimanapun, sekelompok anggota parlemen AS memperkenalkan undang-undang yang akan membebaskan New Delhi dari undang-undang Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), ketika Washington melanjutkan upayanya mempermainkan India melawan China.
Kesepakatan senjata besar lainnya yang telah diselesaikan selama kunjungan Putin akan melisensikan produksi senapan Kalashnikov AK-203 India, di Amethi, Uttar Pradesh. (sya)
Seiring kunjungan penting Presiden Rusia Vladimir Putin ke India, New Delhi mengkonfirmasi pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 Rusia berjalan sesuai rencana.
Pengiriman tameng rudal itu menyebabkan reaksi keras dari Washington.
Kedua negara menandatangani kesepakatan senilai USD 5,4 miliar untuk lima sistem rudal permukaan-ke-udara pada 2018.
“Pasokan telah dimulai bulan ini dan akan terus berlanjut,” ungkap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India, saat Putin tiba pada Senin (6/12/2021).
Menurut NDTV, unit pertama senjata itu, yang pernah dicap sebagai “dosis penguat” oleh Kepala Staf Angkatan Udara India Marsekal Birender Singh Dhanoa, sudah dikerahkan militer negara itu.
India melanjutkan kontrak S-400 meskipun ada tekanan dari Washington, yang mengesahkan undang-undang pada 2017 yang membuat siapa pun yang membeli sistem senjata Rusia berpotensi dikenakan sanksi AS.
“Kami menyaksikan upaya Amerika Serikat merusak kerja sama ini dan membuat India mematuhi perintah Amerika, untuk mengikuti visi Amerika tentang bagaimana kawasan ini harus dikembangkan,” ungkap Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada kantor berita India ANI, Senin.
Kembali pada Oktober, bagaimanapun, sekelompok anggota parlemen AS memperkenalkan undang-undang yang akan membebaskan New Delhi dari undang-undang Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), ketika Washington melanjutkan upayanya mempermainkan India melawan China.
Kesepakatan senjata besar lainnya yang telah diselesaikan selama kunjungan Putin akan melisensikan produksi senapan Kalashnikov AK-203 India, di Amethi, Uttar Pradesh. (sya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.