Radar Baru TNI Pelacak Rudal Nuklir Leonardo RAT 31 DL/M saat pengiriman dari Italia ke Indonesia. (Instagram @sgi_logistics) 📡
Awal tahun 2023 TNI kembali memiliki alutsista baru. Kali ini adalah Leonardo RAT 31 DL/M, radar baru pelacak rudal nuklir buatan perusahaan asal Italia Leonardo SpA.
Dikutip dari Instagram @sgi_logistics, (perusahaan logistik yang mengirimkan radar tersebut), Selasa, (7/2) radar Leonardo RAT 31 DL/M sendiri dikirim dari Italia pada bulan Januari 2023.
Direktur SGI Logistics, Alvian Damar Kusuma mengatakan pengiriman radar canggih seberat 30 ton membutuhkan penanganan dan tingkat kehati-hatian yang ekstra tinggi. Proses loading dan unloading di Milan dan Jakarta serta pada saat transit di Luksemburg menjadi tantangan tersendiri.
“Misi penting dalam pengiriman barang berteknologi canggih telah kita atur setiap detail mekanismenya, penting bagi SGI Logistics untuk memitigasi kemungkinan resiko terburuk yang sewaktu-waktu dapat terjadi dilapangan. Terlebih barang yang dikirimkan memiliki dimensi oversize serta harus melewati verifikasi yang ketat dari otoritas kemanan Italia” katanya.
Lalu sehebat apakah radar Leonardo RAT 31 DL/M ?
Radar Leonardo RAT 31 DL/M. (Twitter @RandomWorldWar) 📡
Merunut kilas balik, sebenarnya radar ini hadir berkat penandatanganan kontrak pengadaan PT Len Industri dengan Leonardo SpA saat ajang Defense & Security 2019 lalu.
Radar Leonardo RAT 31 DL/M adalah radar statis yang antena dan kapal radar dapat diangkut dengan pesawat sekelas C-130 Hercules atau dengan helikopter angkut berat CH-47 Chinook. Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan radar ini sekitar 120 menit dengan tenaga 5 orang.
Radar yang banyak digunakan oleh negara-negara NATO ini beroperasi dalam frekuensi L-band. Bentang antena radar ini berukuran 77 m² (11 meter-7 meter) dengan kecepatan putaran 10 detik atau putaran 6 rpm. Kebutuhan tenaga radar ini adalah 84 kW.
Radar yang termasuk medium long range ini mengusung teknologi 3D – tiga dimensi yang mencakup 3D (Range, Azimuth, Height) dengan kemampuan pengawasan (pengawasan/penjagaan) dan memiliki jangkauan hingga 400 km serta ketinggian deteksi 30.500 meter.
Radar ini diklaim dapat mendeteksi kehadiran rudal balistik dan telah dilengkapi perangkat untuk menghadapi peperangan elektronika/ECM (Electronic Counter Measure). (rr)
Awal tahun 2023 TNI kembali memiliki alutsista baru. Kali ini adalah Leonardo RAT 31 DL/M, radar baru pelacak rudal nuklir buatan perusahaan asal Italia Leonardo SpA.
Dikutip dari Instagram @sgi_logistics, (perusahaan logistik yang mengirimkan radar tersebut), Selasa, (7/2) radar Leonardo RAT 31 DL/M sendiri dikirim dari Italia pada bulan Januari 2023.
Direktur SGI Logistics, Alvian Damar Kusuma mengatakan pengiriman radar canggih seberat 30 ton membutuhkan penanganan dan tingkat kehati-hatian yang ekstra tinggi. Proses loading dan unloading di Milan dan Jakarta serta pada saat transit di Luksemburg menjadi tantangan tersendiri.
“Misi penting dalam pengiriman barang berteknologi canggih telah kita atur setiap detail mekanismenya, penting bagi SGI Logistics untuk memitigasi kemungkinan resiko terburuk yang sewaktu-waktu dapat terjadi dilapangan. Terlebih barang yang dikirimkan memiliki dimensi oversize serta harus melewati verifikasi yang ketat dari otoritas kemanan Italia” katanya.
Lalu sehebat apakah radar Leonardo RAT 31 DL/M ?
Radar Leonardo RAT 31 DL/M. (Twitter @RandomWorldWar) 📡
Merunut kilas balik, sebenarnya radar ini hadir berkat penandatanganan kontrak pengadaan PT Len Industri dengan Leonardo SpA saat ajang Defense & Security 2019 lalu.
Radar Leonardo RAT 31 DL/M adalah radar statis yang antena dan kapal radar dapat diangkut dengan pesawat sekelas C-130 Hercules atau dengan helikopter angkut berat CH-47 Chinook. Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan radar ini sekitar 120 menit dengan tenaga 5 orang.
Radar yang banyak digunakan oleh negara-negara NATO ini beroperasi dalam frekuensi L-band. Bentang antena radar ini berukuran 77 m² (11 meter-7 meter) dengan kecepatan putaran 10 detik atau putaran 6 rpm. Kebutuhan tenaga radar ini adalah 84 kW.
Radar yang termasuk medium long range ini mengusung teknologi 3D – tiga dimensi yang mencakup 3D (Range, Azimuth, Height) dengan kemampuan pengawasan (pengawasan/penjagaan) dan memiliki jangkauan hingga 400 km serta ketinggian deteksi 30.500 meter.
Radar ini diklaim dapat mendeteksi kehadiran rudal balistik dan telah dilengkapi perangkat untuk menghadapi peperangan elektronika/ECM (Electronic Counter Measure). (rr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.