Kamis, 15 Agustus 2024

Uji statis Weaponized Drone Kemhan

 Dipasangi Senapan Serbu Pindad SS2 V5 
https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2024/08/download.jpgWeaponized Drone  (Ist)

K
apuslitbang Iptekhan Marsma S. Arief Hardoyo, ST, M.IT, M.Sc menghadiri uji statis Weaponized Drone di Lapangan Tembak Pussen Armed Batujajar, Bandung Barat, pada tanggal 25 sampai dengan 26 Juli 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk menyaksikan secara langsung kemampuan drone dalam membawa senjata SS2 V5 dan untuk mendapatkan data recoil force. Uji statis ini meliputi uji terbang drone payload penuh yaitu terpasang senapan SS2 V5 dengan magazen terisi 30 butir munisi (hover & manuver) guna mengetahui kemampuan drone yang telah dibuat pada program sebelumnya. Kegiatan uji statis dilanjutkan dengan melaksanakan pengujian sistem weapon mounting serta sistem mekanik penembakan pada senapan SS2 V5.

Marsma S. Arief Hardoyo, ST, M.IT, M.Sc mengatakan bahwa disamping menguji sistem penembakan, kegiatan ini juga untuk mendapatkan data recoil force senapan yang akan dipasang pada drone. Pengujian weapon mounting & sistem penembakan menggunakan test rig yang telah dipersiapkan dengan dibantu oleh tim asistensi teknis senjata dari Pusdikpal Puspalad. Pengujian statis ini sangat diperlukan untuk mendapatkan data recoil force pada senjata SS2 V5 yang rencananya akan dipasangkan pada wahana Weaponized Drone. Data recoil force ini untuk mengetahui seberapa besar tolak balik pada senjata SS2 V5 sehingga data tersebut dapat di analisa dan dapat di integrasi ke wahana Weaponized Drone.

Selanjutnya Kolonel Cpl. Tusih Widayat S.E., sebagai Kabid Daya Gerak Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan mengatakan bahwa uji statis Weaponized Drone ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari salah satu tahapan atau kaidah-kaidah dalam proses yang harus dilalui dalam sebuah pembuatan unit material. Uji Statis ini diawali dengan pembuatan konseptual desain, detail desain, proses manufacture yang disesuaikan dengan Top Level Manufacture model V berbasis Technology Readiness Level (TRL), Sebelum uji statis ada beberapa kegiatan software In The Loop (SIL) untuk mengetahui apakah perhitungan-perhitungan yang telah dianalisa baik secara manual maupun softwere sudah sesuai dengan desain yang telah dibuat, referensi dan object dengan requirement yang telah ditentukan. Selanjutnya dilakukan pengujian beberapa material dan sistem part per part serta sistem persistem serta integrasi keseluruhan sistem dengan menggunakan Hartware In The Loop (HIL) yang telah direncanakan sebelumnya sehingga tahapan Litbang sesuai dengan Technology Readiness Leves (TRL) dan konsep Central of Exelent Litbang Pertahanan dapat diwujudkan dan meningkatkan Industri pertahanan.

https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p1/673/2024/08/15/snapedit_1723655075171-2-2206095288.jpegWeaponized Drone terdiri dari banyak komponen, sehingga tidak dapat diperlakukan sebagai satu bagian, dan semua komponen individu dan interaksi dengan perakitan harus dipertimbangkan dan disimulasikan sesuai sketsa dan model drone, didesain dan dirancang menggunakan perangkat lunak Computer Aided Design (CAD) Solidworks dan seluruh perhitungan simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak CAE (Computer Aided Engineering) ANSYS Workbench. Dari setiap komponen tersebut, masing- masing komponen saling memberikan interaksi pada komponen lainnya. Penentuan interaksi pada setiap komponen sangat berpengaruh terhadap hasil dan nilai simulasi yang diperoleh.

Uji statis dalam Rancang bangun Weaponized Drone ini untuk melihat apakah model yang telah dibuat sesuai performance, karakteristik dan requirement yang telah ditentukan, sehingga optimalisasi hasil litbang ini sesuai dalam era Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung, yang membuka kemungkinan baru yang tidak terbatas pada peningkatan sistem pertahanan yang lebih baik untuk membangun masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan dalam menyongsong masa Society 5.0. yang mampu mandiri dalam menyelesaikan beragam tantangan yang diakibatkan perkembangan teknologi masyarakat dunia yang lebih modern dan komplek melalui inovasi dan evolusi dalam meningkatkan dan memperkuat sistem pertahanan kedepan.

Pada kesempatan ini Bapak Mohammad Rasyid Ridha, Dirut PT. SAS Aero Sishan Bandung mengatakan bahwa untuk sistem pertahanan dan keamanan negara membutuhkan Weaponized Drone yang didukung oleh kemampuan industri dalam negeri yang mandiri profesional, efektif, efisien, terintegrasi, dan inovatif. Untuk mewujudkan kemandirian pemenuhan Weaponized Drone yang handal dan dilaksanakan secara terpadu serta sinergis. agar menjadi maju, kuat, mandiri, dan berdaya saing. Pengembangan Weaponized Drone merupakan bagian terpadu dari perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan Negara. Sehingga dalam rancang bangun Weaponized Drone sesuai requirement di medan operasi yang memiliki kualifikasi militer diperlukan kerja sama berlanjut.

Turut mendampingi dalam uji statis kegiatan rancang bangun Weaponized Drone yaitu Letkol Cpl Rudy Indartono, ST., Puguh Adi Satriyo, ST. M.Han., anggota Pussenarmed 2 orang, Pusdikpalad 2 orang dan dari PT. SAS Aero Sishan, bapak Adhy Purwanto, Robby Azhari Ahmad, Reza Jatnika dan M. Ihsan Fauzi.

  🚁
Kemhan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.