Rabu, 13 November 2024

Scorpene Kemungkinan Dibuat di Perancis dan RI

Ilustrasi kapal selam Scorpene (Ist) ⚓️

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebut kemungkinan unit pertama kapal selam Scorpene pesanan Indonesia dari Naval Group Perancis kemungkinan dibuat di Perancis, kemudian unit keduanya di RI.

Kementerian Pertahanan RI memesan dua unit Scorpene Evolved dari galangan kapal Perancis Naval Group untuk memperkuat armada kapal selam TNI Angkatan Laut.

"Untuk pengadaan kapal selam Scorpene, tetap berjalan. Kontrak sudah dilaksanakan, dan seperti rencana, kemungkinan bisa jadi (pembangunan kapal) mulai dari awal di dalam negeri, atau bisa jadi kapal pertama dibuat di Perancis, kemudian sisanya dibuat di Indonesia," kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan ada juga kemungkinan unit pertama dan kedua Scorpene nantinya dibuat secara bersamaan di Perancis dan Indonesia. Di Indonesia, kapal selam Scorpene rencananya dibangun di galangan kapal PT PAL di Surabaya, Jawa Timur.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI pada 4 April 2024 mengumumkan Pemerintah Indonesia resmi membeli dua unit kapal selam Scorpène Evolved dari perusahaan Perancis Naval Group.

"Kontrak (pengadaan) submarine class 1800–2800 tonnage dengan Advanced and Improved Propulsion (AIP) ditandatangani oleh perwakilan Kemhan RI bersama perwakilan Naval Group dari Perancis dan PT PAL Indonesia," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha.

Naval Group dalam akun X resminya memperlihatkan kontrak itu diteken oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari, Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod, dan Executive Vice President Sales Naval Group Marie-Laure Bourgeois. Acara itu turut disaksikan oleh Letjen TNI (Purn.) M. Herindra, yang saat itu menjabat Wakil Menteri Pertahanan RI.

Kontrak pembelian itu mencakup pengadaan dua unit kapal selam Scorpène Evolved Full Lithium-Ion battery (LiB), simulator untuk latihan (training), pelatihan untuk kru kapal, instruktur, dan operator simulator, integrated logistic supports, dan material untuk tiga kali misi atau selama 1 tahun.

KSAL dalam kesempatan terpisah pada 14 Mei 2024 menyebut pembangunan satu kapal selam itu membutuhkan waktu sekitar 5–7 tahun. Oleh karena itu, jika nantinya kontrak pembelian Scorpene efektif — yang artinya Pemerintah RI telah membayar uang muka — maka unit pertama Scorpene pesanan Indonesia kemungkinan akan rampung setelah periode masa kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada 2024–2029 berakhir.

  👷  antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.