Sabtu, 18 Mei 2024

TNI AL Berupaya Rampungkan Renstra dan Postur Kekuatan ke Depan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiJ0aYW2KbNOqbcqJ2JnJaieTE1OVGlo8u6X9iMLEP-ZVhs2jz-rHeDgB8ieZNXn9uidceQ36YgDdYZLxRRLMZwkEMUk-RNklYNEOTglAhJMW35HfP1Tx__0gX8a7YkAog4fa0cwITcDgEBDEGedQQQUmYjSOIN2_lZWPDAuEvu19ClIqwfRLwFBUSEeMQ/s680/HBH%201.jpgKSAL paparkan modernisasi TNI AL (Pasmar1)

K
epala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebut TNI AL pada 2024 berupaya merampungkan dua dokumen strategis-nya pada 2024, yaitu Rencana Strategis (Renstra) TNI AL 2025–2029 dan Postur Pembangunan Kekuatan TNI AL 2025–2044.

KSAL menjelaskan dua dokumen itu nantinya menjadi pedoman pembangunan kekuatan TNI AL ke depan, terutama setelah berakhirnya pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF) pada akhir 2024.

"Tahun ini merupakan tahap terakhir dalam mewujudkan kekuatan pokok minimum, yang artinya 2024 juga menjadi awal untuk menyiapkan dua dokumen strategis TNI AL, yaitu Postur Pembangunan Kekuatan TNI AL 2025–2044 dan Rencana Strategis TNI AL 2025–2029," kata Laksamana Ali saat memberi sambutan pada acara seminar internasional "Future Submarine" di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan dokumen strategis itu yang saat ini masih disusun TNI AL juga berpedoman kepada visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045, yang juga disebut dengan Visi Indonesia Emas 2045.

Dalam mendukung Indonesia Emas 2045, TNI AL dalam postur pembangunan kekuatan sampai 2044 juga mengangkat visi untuk menjadi angkatan laut yang modern, menggentarkan di kawasan (regionally-deterrent), dan berproyeksi global (globally-projected).

"Visi itu mengakui ke depan TNI AL bakal menghadapi ragam tantangan dan risiko yang berkembang pesat, yang kompleks, dan tak dapat diprediksi baik dalam lingkup global, regional, maupun nasional. Oleh karena itu, TNI AL pun dituntut untuk tangkas, adaptif, dan punya resiliensi yang baik," kata Laksamana Ali.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4QA9B4rNi9NtyXn3EfXCtW9_2RmXoRYW7RMmPgMkxycS5wmY_qjKCOHXdvcN0b-VmixDD0kPw1AM1Zju25kxjNClm2RUTzpSjBI8XKxgWXnMW2r6W7btlZ6Eh8njlVvyVHefdpt9p3Q4gKMTMfUtttq17uZZs8z8cANkAi_QZrQIf2KGJQNt7FRr_wQ8i/s636/PAL_1097.jpgPAL tampilkan unmained submarine (Semar Sentinel)

Dia mencontohkan konflik dan ketegangan yang saat ini terjadi baik di tingkat global seperti pandemi COVID-19, perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Hamas, krisis di Laut Merah, atau pun di tingkat kawasan seperti ketegangan di Selat Taiwan dan Laut China Selatan, kemudian di dalam negeri ada masalah keamanan di Papua merupakan gambaran lingkungan strategis saat ini yang dinamis dan kompleks.

Tidak hanya itu, kompleksitas itu juga ditemukan pada kemajuan teknologi pertahanan yang saat ini terlihat dari penggunaan teknologi berbasis siber, kecerdasan buatan (AI), dan persenjataan/alutsista nirawak (unmanned system).

Faktor-faktor itu, menurut KSAL, turut mempengaruhi perencanaan pembangunan kekuatan TNI AL baik dalam dokumen renstra-nya maupun postur pembangunan kekuatannya untuk jangka panjang.

Terkait itu, KSAL menyoroti secara khusus penguasaan teknologi kapal selam dalam rencana pembangunan kekuatan TNI AL. Ali menilai penguasaan teknologi kapal selam modern merupakan simbol angkatan laut yang maju. KSAL pun berpendapat penting bagi industri pertahanan dalam negeri untuk menguasai teknologi itu dan membangun kemandirian untuk memproduksi kapal selam ke depannya.

Oleh karena itu, dia yakin seminar yang membahas secara khusus proyeksi teknologi masa depan kapal selam (future submarine) yang digelar oleh Yayasan Hiu Kencana dapat menjadi masukan yang berharga bagi TNI AL dalam penyusunan renstra dan postur kekuatannya.

"Melihat kondisi TNI AL saat ini, kita membutuhkan upaya yang komprehensif untuk membangun kekuatan kapal selam yang efektif," tutur Laksamana Ali.

  ★ antara  

Jumat, 17 Mei 2024

Ditjen Pothan Tandatangani Kontrak Kegiatan First Article SKM Firing System

 Bersama PT. Sembada Karya Madiri 
https://scontent.fcgk30-1.fna.fbcdn.net/v/t39.30808-6/444912508_1043657604426115_962830581264720036_n.jpg?stp=dst-jpg_s600x600&_nc_cat=109&ccb=1-7&_nc_sid=5f2048&_nc_ohc=whH0L9QPB7sQ7kNvgHzV6_j&_nc_ht=scontent.fcgk30-1.fna&oh=00_AYCHdEUsqaCEzrPMepxY0duL5MVKJlxQ_VbiSzBT0b3G9w&oe=664D38AC(Kemhan)

B
ertempat di Ruang Rapat Lt.1 Gedung R. Soeprapto, Sekretaris Ditjen Pothan Kemhan RI - Brigjen TNI Heri Pribadi menandatangani Kontrak bersama Direktur Utama PT. Sembada Karya Madiri. Acara dihadiri oleh Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Perwakilan Puslaik Kemhan, Itjen Kemhan, Biro Umum Setjen Kemhan, Kabagproglap Set Ditjen Pothan Kemhan dan Kasubdit Dittekindhan.

Kontrak Kegiatan First Article SKM Firing System Program pengembangan teknologi dan industri pertahanan (Bangtekindhan) TA. 2024 merupakan salah satu Program Pengembangan Teknologi Industri Pertahanan yang dilakukan dan dikoordinasikan secara terpadu di Kementerian Pertahanan dalam hal ini oleh Ditjen Pothan Kemhan bekerjasama dengan Mabes TNI dan Angkatan.

Program tersebut diarahkan kepada penguasaan teknologi guna menjamin kelangsungan penyediaan alat peralatan pertahanan keamanan (Alpalhankam) dan kemandirian industri pertahanan.

Ditjen Pothan Kemhan selaku pembina industri pertahanan akan selalu mendorong serta mendukung pembangunan industri pertahanan yang maju, kuat serta berdaya saing. (Bagdatin)

  ★ Ditjen Pothan  

Kamis, 16 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

 Komplit 5 unitHercules terbaru C130J-30 TNI AU (antara) ✈️

Pesawat Super Hercules C-130J unit kelima pesanan Indonesia tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/5/2024).

Pesawat angkut dengan tail number A-1342 itu disambut oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Andyawan Martono Putra beserta jajaran.

Saat mendarat, C-130J-30 Super Hercules langsung melaksanakan tradisi water salute sebagai tanda ucapan selamat datang di Lanud Halim Perdanakusuma,” kata Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam keterangan tertulis, Kamis petang.

Selanjutnya, Wakasau yang didampingi sejumlah pejabat TNI AU dan Kepala Pusat Alat Peralatan Pertahanan (Alpalhan) Badan Sarana Pertahan (Baranahan) Kemenhan Marsma TNI Yusran Lubis mengalungkan selempang batik kepada pilot dan kru pesawat.

Penerbangan pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1344 itu memiliki rute Marietta-San Diego-Honolulu-Marshal Island-Guam -Lanud Halim Perdanakusuma.

Penerbangan dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 31 Lanud Halim Letkol (Pnb) Alfonsus Fatma Astara Duta, didampingi Mayor (Pnb) Ulung P dan Lettu (Tek) Diky.

Berdasarkan keterangan pers Biro Humas Setjen Kemenhan, pesawat berangkat dari pabrikannya, Lockheed Martin di Georgia, Amerika Serikat, pada Jumat (10/5/2024).

Diketahui, Indonesia memesan lima unit pesawat Super Hercules C-130J dari AS.

Sebelumnya, unit keempat telah tiba di Tanah Air pada 22 Januari 2024.

Ketiga pesawat yang sudah tiba sebelumnya juga sudah mulai menjelajahi langit Indonesia dengan ditandai Navigation Exercise pada awal September 2023.

Bahkan, ketiga pesawat Super Hercules itu telah melaksanakan flypast saat perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-78 TNI di atas Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, 5 Oktober 2023.
 

  ✈️
Kompas  

CEO PT PAL Indonesia Soroti Pengembangan Unmanned Submarine Berteknologi AI

⚓️ Di Future Submarine Seminar CEO PT PAL Dr. Kaharuddin Djenod M.Eng bersama Dr. Sasongko Rahardjo, Laksamana Muda TNI Bambang Irwanto, Dr. Adji Sasongko, Laksamana Muda TNI Tri Harsono, dan Laksamana Pertama TNI Sa’ban Nur, usai menjadi pembicara dalam Future Submarine International Seminar & Showcase (PAL)

CEO PT PAL Indonesia Dr. Kaharuddin Djenod M.Eng hadir sebagai pembicara dalam acara Future Submarine International Seminar & Showcase yang berlangsung pada tanggal 14-15 Mei 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, diikuti oleh Kementerian Pertahanan RI, TNI AL, Institusi Riset Pemerintah, Akademisi, Industri, Manufacturer LN, hingga submarine enthusiast.

Kegiatan ini secara khusus memberikan kesempatan kepada para peserta agar dapat memahami lebih dalam tentang produk kapal selam dari perusahaan besar selaku produsen serta menjadi platform untuk memamerkan inovasi terbaru mereka. Terlebih juga memperluas pengetahuan tentang kemajuan terkini dalam teknologi kapal selam.

Dr. Kaharuddin Djenod M.Eng dalam seminar ini mengangkat topik penting terkait pengembangan kapal selam unmanned yang menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence). Menurutnya, penggunaan AI dapat meningkatkan kemampuan kapal selam dalam berbagai aspek operasional seperti autonomi, navigasi, dan analisa pengambilan keputusan, sehingga memungkinkan pelaksanaan operasi yang lebih mandiri, lebih efisien, lebih terukur dan aman di wilayah bawah air terlebih mengurangi risiko pada nyawa manusia dengan meminimalisir campur tangan manusia secara langsung dalam praktek pengoperasiannya.

Kapal selam unmanned berteknologi AIyang sedang dikembangkan PT PAL ini memiliki berbagai kapabilitas untuk melaksanakan berbagai misi operasi di antaranya Survey & Surveillance, Escort, Proxy, dan Attacker serta operasi militer lainnya.

Begitu pentingnya kita harus memiliki teknologi alternatif yang tidak memberikan ancaman terhadap angkatan laut kita sekaligus juga tetap menjalankan fungsinya untuk melakukan pertahanan keamanan bagi wilayah laut kita, Unmanned submarined dengan mencakokkan AI di dalamnya memiliki 4 fungsi yaitu Survey & Surveillance, Escort, Proxy, dan Attacker” ujar Kaharuddin.

Beberapa tokoh penting juga turut hadir menyampaikan pandangannya seperti Laksamana TNI Muhammad Ali selaku Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Prof Dr. Amarulla Oktavianus Wakil Kepala BRIN (Badan Riset Nasional & Inovasi), Laksamana Muda TNI Dr. Bambang Irwanto Dirjen Kekuatan Pertahanan, sejumlah petinggi TNI AL, jajaran Kementerian Pertahanan, produsen alutsista dalam dan luar negeri, serta para ahli, mahasiswa, dan pengajar dari Universitas Pertahanan.

PAL Unmanned Submarine (Semar Sentinel)
Dalam sambutannya, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan bahwa Kapal selam memegang peran penting dalam kekuatan angkatan laut suatu negara yaitu sebagai aset pertahanan strategis. Ia juga menegaskan bahwa keahlian di bidang teknologi kapal selam harus diutamakan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia.

Submarines hold a pivotal role, within a nation’s naval force, being regarded as strategic defense assets. I trust that this seminar will facilitate comprehensive discussions on various critical issues, particularly regarding submarine force development, offering constructive input for the navy’s future force posture.” Ujar Laksamana TNI Muhammad Ali.

PT PAL Indonesia turut memamerkan future product-nya yaitu kapal selam tipe Scorpene Evolved dengan baterai Lithium-Ion pesanan Kementerian Pertahanan RI bekerja sama dengan mitra strategis global pengusung teknologi yaitu Naval Group dari Perancis yang pada 28 Maret 2024 telah tandatangan kontrak meliputi transfer teknologi yang memungkinkan pembangunan kapal selam tersebut langsung di galangan kapal PT PAL.

Acara ini diharapkan secara konkret dapat membantu melahirkan pertimbangan strategis untuk memenuhi kebutuhan alutsista di masa mendatang sehingga kemampuan pertahanan laut Indonesia dapat terus meningkat, terutama dalam pengembangan kapal selam.

Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering).

Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.

 ⚓️ 
PAL Indonesia  

Rabu, 15 Mei 2024

TNI AL Gelar Seminar Kapal Selam "Future Submarine”

STM presentasikan future submarine STM 500. (STM Defence International)

TNI Angkatan Laut (AL) bersama Paguyuban Hiu Kencana menggelar seminar Kapal Selam yang bertema "Future Submarine”, yang diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta, pada 14-15 Mei 2024.

Seminar tersebut membahas tentang berkembangnya teknologi Kapal Selam berbasis Air Independent Porplution (AIP) dan Lithium lon Battery (LIB).

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengatakan, teknologi tersebut dapat membantu memperpanjang durasi kapal selam saat beroperasi di dalam laut, tanpa harus muncul ke permukaan selama 14 hingga 78 hari.

Kapal Selam dengan faktor Geo Politik Indonesia dinilai dapat mendukung tugas dan fungsi TNI AL dalam menjaga laut Nusantara.

Kemajuan teknologi kapal selam non-nuklir dengan sistem propulsi mampu bertahan lama di bawah air, bersama dengan torpedo dan sistem rudal yang memiliki akurasi tinggi dan kekuatan serangan,” kata Dr. Muhammad Ali, di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Mother Ship (Moship) sebagai penyelamat kapal selam (Submarine Rescue Vehicle) desain dari Inggris, dan akan diproduksi Citra Shipyard (RRI)
Lebih lanjut Muhammad Ali menjelaskan, bahwa seminar tersebut melibatkan berbagai pihak yang membahas dan berdiskusi mengenai hal yang terkait dengan kapal selam, serta aset-aset yang memungkinkan untuk memperkuat jajaran TNI AL.

Peserta yang hadir akan menerima pengenalan kapal selam di masa depan dari 9 Pembicara yang terdiri dari Tokoh Militer, Akademisi, Kementrian, hingga CEO Perusahaan yang banyak memproduksi alat utama sistem senjata (alutsista) di Indonesia,” ujarnya.

Sekadar informasi, seminar tersebut juga turut dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Kementerian Pertahanan, Paguyuban Hiu Kencana, Akademisi dari berbagai Universitas, Perwakilan Media Massa, serta 7 Perusahaan transportasi dan alutsista dari berbagai negara.

Adapun perusahaan transportasi dan alutsista yang turut hadir yakni seperti Turki, Prancis, Jerman, India, Itali, UK, dan Indonesia yang meliputi Naval Group, PT PAL Indonesia, PT Palindo Marine Shipyard, Safran Electronics & Defense, PT Citra Shipyard, Dan STM Engineering Technology & Consultancy.

 ⚓️ 
RRI  

KSAL Harap TKDN Pembangunan Kapal Selam Scorpene Capai 50 Persen Lebih

PAL Indonesia akan membangun dua unit kapal selam Scorpene Evolved di Surabaya. (Naval Group)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengharapkan pembangunan kapal selam Scorpene Evolved di galangan PT PAL Indonesia akan mencapai lebih dari 50 persen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“(Semoga) lebih dari 50 persen, karena dibangun dari awal di dalam negeri (PT PAL), tapi kita masih dibantu oleh pihak luar dalam hal ini Naval Group, Prancis untuk membangun Scorpene Evolved dari awal,” ujar Ali di Jakarta, Selasa (14/5).

Oleh karena itu, Ali mengharapkan kontrak pengadaan dua unit Scorpene Evolved antara Kementerian Pertahanan (Kemhan), PT PAL, dan Naval Group, pada Maret 2024 lalu segera mencapai status efektif dan bisa langsung dikerjakan untuk pembangunan kapal pertama di Surabaya.

Harapannya bisa langsung dikerjakan dan mulai dari kapal pertama akan dibangun di PT PAL. Pihak Naval Group juga sudah bersedia untuk membangun kapal selam dari awal di PT PAL dan ini memakan waktu yang cukup lama,” jelasnya.

Yang penting nanti dari industri perkapalan kita, PT PAL harus menyiapkan sumber daya manusianya untuk bisa membangun kapal selam di negaranya sendiri dari awal,” imbuh Ali.

Sementara PT PAL mengungkapkan telah menggandeng dua mitra strategis, yaitu Syncrolift Amerika Serikat dan PT PP (Persero) untuk melengkapi fasilita infrastruktur pembangunan kapal selam Scorpene Evolved, di antaranya adalah shiplift dan dermaga.

CMO PT PAL Willgo Zainar menjelaskan fasilitas shiplift dan dermaga yang akan dibangun merupakan bagian dari infrastruktur utama untuk mendukung proses operasional bisnis PT PAL, khususnya pembangunan dan pemeliharaan kapal selam.

Teknologi yang digunakan pada shiplift ini tergolong modern, seperti kemampuan normal lifting capacity 6000 ton hingga maximum lifting capacity 9240 ton, transfer system total capacity 3690 ton dengan dimensi panjang platform 100 meter dilengkapi penggerak electrical motor dan tersertifikasi oleh Lloyds Register.

Nantinya, pembuatan platform shiplift dibuat secara mandiri dan sepenuhnya dibangun oleh PT PAL. Hal ini selaras dengan fokus pemerintah terhadap kemandirian maka penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk.

Kerja sama strategis ini akan menjadi catatan sejarah bagi industri pertahanan dalam upaya pemenuhan fasilitas industri untuk meningkatkan kapabilitas bidang pembangunan dan pemeliharaan kapal selam,” kata Willgo.

Adapun kapal selam Scorpene Evolved yang akan dimiliki oleh Indonesia ini memiliki panjang 71 meter dengan kecepatan maksimum 20 knot dengan persenjataan torpedo Black Shark, missile SM 39 serta dapat disematkan torpedo F21 dan dilengkapi non-akustik sensor dan sistem komunikasi.

Selain itu, Scorpene Evolved yang mampu menyelam hingga kedalaman 300 m laut ini juga mempunyai kemampuan indiscretion sekitar 4,5 persen untuk tidak terdeteksi musuh saat beroperasi di bawah air. Dengan teknologi Full Lithium-Ion Battery, kapal selam ini unggul dalam hal daya tahan dan kinerja untuk misi jangka panjang dan menjaga keberlanjutan operasional di laut.

Scorpene Evolved ini juga dilengkapi teknologi Acoustic Discretion Technology for Minimising Radiated Noise dan Planar Array, yaitu jenis antena di lingkungan laut yang dapat mendeteksi dan menganalisis informasi dengan lebih akurat dan cepat untuk respon yang lebih efisien terhadap situasi di lapangan. (at)

 ⚓️  IDM  

Selasa, 14 Mei 2024

TNI AL Survei Rencana Tempat Pembangunan Pangkalan Kapal Selam di Koarmada I dan III

KRI Alugoro 405 sedang loading torpedo di Surabaya. (Dispenal)

TNI AL tengah meninjau beberapa tempat di wilayah Indonesia bagian barat dan timur, yakni Komando Armada (Koarmada) I dan III untuk rencana membangun pangkalan kapal selam.

Beberapa tempat sudah ditinjau dan disurvei untuk dijadikan rencana pangkalan kapal selam,” ungkap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali kepada awak media di Jakarta, Selasa (14/5).

Saat ini, pangkalan kapal selam TNI AL hanya terdapat di Surabaya, Jawa Timur, yakni di wilayah kerja Koarmada II. Pangkalan tersebut berdiri sejak 12 September 1959 silam yang tergabung dalam lingkup komando pelaksana Satuan Kapal Selam (Satkalsel).

Mengenai rencana pengembangan pangkalan kapal selam di wilayah Koarmada I dan III, Ali mengatakan ke depannya TNI AL perlu diperkuat dengan jumlah armada kapal selam secara ideal.

Untuk satuan kapal selam memang saat ini hanya ada di Surabaya, ke depan harapannya tunggu (unit) kapal selamnya banyak dulu, baru kita bisa bagi (kapal selam) ke beberapa tempat ya,” kata Ali.

Adapun dalam rencana postur pemenuhan kekuatan matra laut pada 2025-2044, TNI AL menargetkan membangun kekuatan bawah laut dengan menambah 12 unit kapal selam. Jumlah ini menurut Ali merupakan kekuatan ideal yang harus dimiliki angkatan laut.

Kalau idealnya harusnya banyak sekali (jumlah kapal selam), tapi yang optimal mungkin 12 unit. Dulu kita punya 12 kapal selam di era orde lama, zaman Presiden Soekarno,” jelasnya.

Selain menambah 12 unit kapal selam untuk membangun kekuatan bawah laut, Ali juga mengungkapkan rencana penambahan unit kapal selam kecil tak berawak atau unmanned underwater vehicle.

Ke depan kita mungkin kapal selam besarnya 12 dan kapal selam lain yang kecil atau unmanned underwater vehicle,” ujar Ali.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dengan Naval Group dan PT PAL menandatangani kontrak pengadaan dua unit Scorpene, pada Kamis (28/3) lalu.

Dalam kontrak tersebut Indonesia juga akan mendapatkan simulator untuk training, pelatihan anak buah kapal (abk), instruktur dan operator simulator, integrated logistic support serta material untuk tiga kali misi selama setahun.

Pembangunan Scorpene disebutkan bakal dibangun di galangan kapal PT PAL melibatkan transfer pengetahuan dan teknologi dari Naval Group serta pemanfaatan 100 persen aset produksi galangan kapal asal Surabaya itu.

Saat ini, TNI AL baru memiliki empat kapal selam aktif untuk operasional, yaitu KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadeli-404, dan KRI Alugoro-405. (at)

 ⚓️  IDM  

KSAL Ungkap Akan Cari Kapal Selam sebagai Interim Scorpene Evolved

PAL Indonesia akan membangun dua unit kapal selam Scorpene Evolved di Surabaya. (Naval Group)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengungkapkan rencana untuk mencari kapal selam interim atau sementara sembari menunggu pembangunan dua unit Scorpene Evolved.

Untuk membangun Scorpene membutuhkan waktu 5–7 tahun. Untuk itu, kita harus ada kapal selam interim itu,” ungkap Ali di sela acara seminar tentang kapal selam di Jakarta, Selasa (14/5).

Rencana untuk interim tersebut, Ali mengatakan tidak menutup kemungkinan bakal mengambil pilihan unit kapal selam dari beberapa negara yang telah ia kunjungi dalam kunjungan kerjanya pada beberapa waktu terakhir.

Tidak menutup kemungkinan pilihannya dari berbagai negara yang sudah saya kunjungi,” kata Ali.

Ia mengatakan, pihaknya meninjau semua industri galangan kapal selam terkemuka di sejumlah negara, khususnya yang memproduksi kapal selam konvensional dan non-nuklir yang menggunakan Air-Independent Propulsion (AIP) system hingga Lithium Ion-Battery.

Kita meninjau semua industri galangan kapal selam terkemuka, khususnya yang konvensional dan non-nuklir, tapi sudah menggunakan pendorongan yang modern, seperti AIP, Lithium Ion-Battery atau pendorongan lain yang sekarang sedang digiatkan oleh para industri kapal selam,” jelas Ali.

 Masih menunggu kontrak efektif 
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali (kanan) berbincang dengan peserta pameran saat berlangsungnya Seminar Internasional Kapal Selam di Jakarta, Selasa (14/5/2024). Seminar yang bertemakan Future Submarine tersebut membahas tentang kemajuan TNI AL dalam potensi memodernisasi kapal selamnya dengan teknologi berbasis Air Independent Propultion (AIP) dan Lithium Ion Batery (LIB). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Pada kesempatan tersebut, Ali mengungkapkan pembangunan dua unit Scorpene Evolved untuk menambah postur kekuatan TNI AL masih menunggu kontrak efektif. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan Naval Group dan PT PAL menandatangani kontrak pengadaan dua unit Scorpene, pada Kamis (28/3) lalu.

Nanti memang ada kontrak dengan pihak Naval Group dan ini akan dimulai setelah efektif. Harapannya bisa langsung dikerjakan di PT PAL,” ungkap Ali.

Ia berharap, pembangunan dari unit pertama Scorpene Evolved nantinya dibangun di PT PAL. “Dari pihak Naval Group sudah bersedia untuk membangun kapal selam dari awal di PT PAL dan ini memakan waktu cukup lama,” ujar Ali.

Untuk itu kita masih harus menyiapkan fasilitas-fasilitas lainnya yang bisa mendukung program (pembangunan Scorpene Evolved) ini jalan,” sambungnya.

 Kunjungi industri kapal selam Cina dan Jerman 
Sebelumnya, Ali dalam rangkaian kunjungan kerjanya sempat mengunjungi beberapa industri galangan kapal di Cina, seperti Jiangnan Shipyard di Shanghai, dan Wuchang Shipyard di Wuhan, pada April lalu. Ali mendapatkan penjelasan tentang kemampuan industri pertahanan strategis Cina antara lain destroyer kelas 052D dan kapal selam S26.

Ali juga sempat mengunjungi galangan produsen kapal selam Thyssen Krupp Marine System (TKMS) di Jerman, pada tahun lalu. Ia pun menerima penjelasan mengenai kapal selam tipe Howaldtswerke Deutsche Werft (HWD) 212 dan tipe 214 yang menjadi salah satu kapal selam tercanggih buatan TKMS Jerman dengan teknologi hybrid. (at)

 ⚓️  IDM  

Senin, 13 Mei 2024

Bakamla Jemput 18 Nelayan RI yang Sempat Ditangkap di Australia

Ilustrasi KN 322 Pulau Marore Bakamla 💥

Sebanyak 36 nelayan asal Indonesia yang sempat ditangkap Pemerintah Australia sudah dipulangkan.

Bakamla RI menjemput 18 nelayan di antaranya, sedangkan sisanya dijemput Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Proses pemulangan berlangsung dengan aman dan lancar," tulis keterangan resmi dari Bakamla yang diterima, Senin (13/5/2024).

Disebutkan bahwa 36 nelayan itu ditangkap sepanjang 2024. Setelahnya mereka menjalani proses pemeriksaan dan mendapatkan izin untuk pulang ke Indonesia.

Bakamla jemput 18 nelayan RI yang sempat ditangkap di Australia (dok. Istimewa)
Komandan KN Pulau Marore-322 Letkol Bakamla Adi Poetra Sitanggang mengatakan 18 nelayan yang diserahterimakan melalui Australian Custom Vessel Cape Sorell milik Australian Border Force (ABF) di Perairan Asmore Reef yang merupakan perbatasan Indonesia-Australia. Sedangkan 18 nelayan lainnya dibawa oleh KP Orca 05 milik KKP.

"Setelah prosesi serah terima, nelayan tersebut diproses keimigrasian dan kesehatan di atas kapal," ucapnya.

Nantinya seluruh nelayan itu akan diserahkan kepada perwakilan instansi pemerintah daerah Kupang dan Kepala Dinas Kelautan Perikanan Sulawesi Tenggara. (fas/dhn)

  💥
detik  

Minggu, 12 Mei 2024

TNI AL Siapkan KRI Untuk World Water Forum

⚓️ Empat KRI antarkan logistik di Bali (antara)

Empat kapal perang (KRI) TNI Angkatan Laut mengangkut sejumlah kendaraan taktis, searider, sampai motor patroli dan pengawal (patwal) dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, ke Bali untuk mendukung pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum Ke-10.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, menjelaskan bahwa empat KRI yang mengangkut kendaraan untuk pengamanan VVIP KTT World Water Forum Ke-10 di Bali, yaitu KRI Banda Aceh-593, KRI Banjarmasin-592, KRI Teluk Bintuni-520, dan KRI Makassar-590.

Kapuspen TNI, yang juga bertugas sebagai Komandan Satgas Penerangan Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP KTT World Water Forum Ke-10, menyebut puluhan kendaraan taktis (rantis), motor patwal, dan alutsista lainnya dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali, Selasa (14/5).

Dalam rangkaian pengiriman rantis dan alutsista itu, Nugraha menyebutkan ada alutsista untuk mengantisipasi situasi darurat saat KTT World Water Forum Ke-10 di Bali pada tanggal 18–25 Mei 2024.

"Alutsista yang ada seperti pesawat untuk persiapan kalau ada evakuasi, ada bencana alam, atau erupsi gunung. Pengamanan di laut juga disiapkan, kapal-kapal dikerahkan. KRI-KRI dikerahkan di Selat Bali dan Selat Lombok," kata Kapuspen TNI.

Mayjen TNI Nugraha mengatakan bahwa kendaraan taktis dan alutsista yang diangkut dari Jakarta ke Bali mencakup kendaraan khusus CBRNE Sprinter 516, kendaraan khusus lidik Kontingen Zeni Nubika, kendaraan elf (satwa), kendaraan tempur Anoa, kendaraan khusus Jihandak Ivader+Bom Trailer, mobil listrik (polisi militer), searider, dan truk penarik.

Dalam kegiatan yang sama, sejumlah prajurit TNI dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) juga ikut diangkut untuk diantarkan ke Bali. Personel dari Paspampres itu berlayar ke Bali menumpang KRI Banda Aceh.

TNI menyiapkan lebih dari 12.000 prajurit TNI dari tiga matra untuk pengamanan World Water Forum Ke-10. Prajurit yang dikerahkan itu terbagi atas Satgas Pengamanan VVIP, Satgas Pengamanan Wilayah, Satgas Evakuasi, Satgas Medis, Satgas Laut (Satgasla), dan Satgas Udara (Satgasud).

 Tujuh KRI sebagai Pengaman World Water Forum  Untuk pengamanan di perairan sekitar Bali, TNI mengerahkan tujuh kapal perang terdiri atas dua fregat, satu korvet, satu kapal bantu rumah sakit (BRS), dan tiga kapal patroli cepat, yaitu KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Tongkol-813, KRI Marlin-877, dan KRI dr. Soeharso-990.

Ada juga dua helikopter, searider, dan LCVP (landing craft vehicle personnel/sekoci pendarat amfibi).

World Water Forum merupakan pertemuan skala dunia yang fokus utamanya mengenai ketahanan dan tata kelola air yang berkelanjutan. Forum itu melibatkan, antara lain, pemerintah berbagai negara, lembaga internasional, pemimpin politik, akademisi, pengusaha, dan organisasi masyarakat sipil.

KTT World Water Forum berlangsung setiap 3 tahun sekali sejak pertama kali pertemuan itu digelar di Marrakesh, Maroko, pada tahun 1997. Indonesia pada penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 bertindak sebagai tuan rumah sebagaimana ditetapkan dalam Sidang Umum World Water Council (WWC) di Dakar, Senegal, pada tahun 2022.

World Water Forum Ke-10 di Bali bakal melibatkan perwakilan dari 172 negara, dan 166 pertemuan dari berbagai tingkatan.

Untuk World Water Forum Ke-10, Indonesia mengangkat tema Water for Shared Prosperity.

 💂 
antara