Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan tekad kuatnya bahwa Indonesia kelak harus mampu memproduksi sendiri barang-barang berteknologi tinggi seperti mobil, motor hingga komputer.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam pengarahan tertutup di acara Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah Tahun 2024, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11), sebagaimana siaran pers yang diterima dari Tim Media Prabowo di Jakarta, Sabtu.
Prabowo menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia yang dititipkan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kekayaan alam yang tidak dimiliki bangsa lain. MV3 Jelajah Pindad. (Pindad) Untuk itu, Kepala Negara merasa tidak puas bangsa Indonesia tidak bisa memproduksi mobil atau motor hingga komputer sendiri.
“Terus terang saja, saya dalam hati, saya tidak mau terima bahwa bangsa keempat (penduduk terbanyak) di dunia, bangsa yang diberi kekayaan begitu besar oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dikasih semua elemen untuk menjadi negara maju tidak bisa bikin mobil, tidak bisa bikin motor, tidak bisa bikin komputer, saya tidak terima,” kata Prabowo.
Dengan amanah yang telah diberikan rakyat kepada Prabowo untuk bisa menjadi presiden, Prabowo mengatakan dirinya bersyukur dan berterima kasih kepada rakyat dan semakin ingin mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.
“Saya bersyukur, saya berterima kasih, saya diberi kesempatan untuk memimpin pemerintah Indonesia lima tahun yang akan datang. Saya bersyukur karena sekarang saya diberi kesempatan untuk mengarahkan, untuk mewujudkan hal-hal yang saya anggap kritikal bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia,” tutur Prabowo.
Sebanyak enam tentara pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) dari Malaysia terluka, akibat serangan drone di dekat Stadion Saida, Lebanon, Kamis (7/11).
Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) menyatakan sebuah ledakan terjadi pada pukul 13.54 waktu Lebanon di dekat Stadion Saida, imbas serangan drone yang menargetkan kendaraan sipil.
Serangan itu menewaskan tiga warga sipil di dalam kendaraan tersebut dan melukai enam prajurit Malaysia Battalion 850-12 (MALBATT 850-12) yang ada di bus dekat kendaraan yang diserang.
"Anggota lain dari MALBATT 850-11 juga mengalami luka ringan," demikian pernyataan militer Malaysia, seperti dikutip BERNAMA.
Kenapa Israel menyerang pasukan UNIFIL?
Sejauh ini, pasukan militer Israel belum memberikan penjelasan apa pun mengenai serangan yang melukai personel UNIFIL dari Malaysia tersebut.
Serangan seperti ini bukan kali pertama dilakukan Israel. Sebelumnya, militer Israel juga menyerang pos hingga markas UNIFIL yang melukai tentara-tentara dari sejumlah negara, di antaranya Indonesia dan Sri Lanka.
Israel berdalih serangan itu dilakukan setelah mendeteksi ancaman Hizbullah di dekat pos UNIFIL. IDF lalu mengaku tidak sengaja melukai pasukan perdamaian dalam serangan itu.
"Para prajurit beroperasi di Lebanon selatan mengidentifikasi sebuah ancaman mendesak terhadap mereka. Para prajurit merespons dengan menembak ke arah ancaman itu," ujar IDF, seperti diberitakan The Times of Israel, Sabtu (12/10).
Dewan Keamanan PBB sudah mengeluarkan peringatan keras kepada Israel pada Oktober untuk tidak menyerang pasukan UNIFIL serta kantor-kantor PBB.
Israel beberapa waktu lalu mendesak UNIFIL untuk mundur dari Blue Line sejauh lima kilometer dengan alasan milisi Hizbullah beroperasi di sekitar markas pasukan penjaga perdamaian.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 13 Oktober lalu juga mengatakan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menarik pasukan UNIFIL.
Kendati telah diperintahkan demikian, UNIFIL menegaskan akan tetap berada di posisi mereka dan menjaga perbatasan Lebanon-Israel. (blq/dna)
⚓️Di Laut JawaTiga kapal perang Rusia RFS Rezkiy (343), RFS Gromky (335), RFS Aldar Tsydenzhapov (339) dan KRI I Gusti Ngurah Rai (343) membentuk formasi pada Fase Laut Latma Orruda 2024 di perairan Jawa Timur, Kamis (7/11/2024). Pelaksanaan Fase Laut Latihan Bersama Orruda 2024 tersebut mencakup operasi interdiksi maritim, manuver taktis dan formasi, hingga latihan perpindahan personel dari kapal guna memperkuat kerja sama strategis dan meningkatkan kemampuan operasional Angkatan Laut Indonesia dan Rusia. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.)
TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Rusia merampungkan latihan fase laut (sea phase) yang merupakan tahapan puncak Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024 di Laut Jawa, dekat dari Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Latma Orruda 2024 merupakan latihan bersama pertama yang diikuti oleh TNI AL dan Angkatan Laut Rusia di Surabaya pada 4–8 November 2024.
“Latihan fase laut Latma Orruda 2024 telah selesai dilaksanakan oleh TNI AL dan Angkatan Laut Rusia. Latihan ditutup di tengah laut, dan kapal-kapal Angkatan Laut Rusia yang mengikuti latihan langsung melanjutkan pelayaran menuju markasnya,” kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada II TNI AL Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Dalam Latma Orruda 2024, TNI AL mengerahkan satu fregat KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan satu korvet KRI Frans Kaisiepo-368, serta satu helikopter antikapal selam dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) AS565 MBe Panther.
Sementara itu, Angkatan Laut Rusia mengerahkan dua korvetnya, RFS Gromky dan RFS Aldar Tsydenzhapov, kemudian satu fregat RFS Rezkiy, dan satu kapal medium tanker RFS Pechenga.
Kapal-kapal perang dari dua negara itu selama dua hari mengikuti rangkaian latihan fase laut untuk operasi keamanan laut (maritime security), yang pada hari pertama mencakup manuver taktis, latihan komunikasi menggunakan isyarat bendera (flaghoist), latihan embarkasi (boardex), kemudian penembakan senjata ringan kapal di laut (safas), pertukaran personel antarkapal perang RI dan Rusia, latihan komunikasi sandi morse menggunakan isyarat cahaya (flashex).
Kemudian pada hari kedua, kapal-kapal perang Rusia dan Indonesia melanjutkan latihan evakuasi korban dari geladak kapal ke helikopter (vertical replenishment), formasi kapal untuk foto udara (photoex), dan penutupan sesi latihan yang ditandai dengan prosesi perpisahan (farewell dan salute).
Kapal-kapal perang Rusia yang berasal dari Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia kemudian melanjutkan pelayaran ke markasnya, melewati Thailand. Sementara itu, kapal-kapal perang Indonesia kembali ke markasnya di Komando Armada II, Surabaya.
Dalam rangkaian Latma Orruda, Angkatan Laut Rusia juga mengirimkan kapal selam B-588 Ufa dan kapal tunda penyelamat (tug salvage) Alatau ke Surabaya. Dua kapal itu sandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, sejak Kamis (7/11), dalam rangka kunjungan persahabatan (port visit).
Di Surabaya, Komandan Kapal Selam Angkatan Laut Rusia (RNS) Ufa Captain 2nd Rank Andrey Barkov berkunjung ke Markas Komando Koarmada II dan bertemu dengan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Yulius Azz Zaenal di Gedung Bramastra Satsel Koarmada II, Surabaya, Jumat.
Dansatsel Koarmada II menyampaikan harapannya kunjungan kapal selam Rusia ke Surabaya dapat semakin mempererat komunikasi dan kerja sama dua negara.
Delegasi Rusia, sebelum bertemu Dansatsel Koarmada II, juga berkunjung ke Monumen Nanggala untuk memberikan penghormatan kepada prajurit-prajurit KRI Nanggala-402 yang gugur saat bertugas.
“Kehadiran mereka menjadi simbol penghargaan dan solidaritas yang mendalam dari Angkatan Laut Rusia kepada TNI AL, serta memperkokoh persahabatan kedua angkatan laut,” kata Kadispen Koamada II.
Dari Desain Hingga Produksi Massal Sesuai arahan Presiden Prabowo, PT Pindad berkomitmen membangun dan mendukung ekosistem industri otomotif dalam negeri melalui produk kendaraan buatannya. Dengan portofolio produsen berbagai kendaraan fungsi khusus pertahanan mulai dari ranpur Anoa 6x6, ranpur Badak 6x6, rantis Komodo 4x4, hingga kendaraan beroda rantai Medium Tank Harimau, PT Pindad juga telah menghasilkan kendaraan operasional (ranops) MV3 Maung yang sudah digunakan oleh TNI dan Polri.
Platform MV3 terus dikembangkan dengan desain khusus kendaraan taktis Maung hingga Garuda Limousine yang saat ini telah digunakan oleh Presiden Prabowo serta seri berikutnya MV3 Garuda untuk mendukung operasional Menteri, pejabat negara, hingga kebutuhan kendaraan sipil untuk Masyarakat Indonesia.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengapresiasi komitmen kuat Presiden ke-8 RI yang secara konsisten sejak beliau menjabat Menteri Pertahanan mendukung berkembangnya industri pertahanan dalam negeri, khususnya industri otomotif nasional. “Kendaraan Maung tidak terlepas dari peran dan dukungan Presiden ke-8 RI, Bapak Prabowo Subianto. Sejak menjabat sebagai Menhan RI, beliau selalu menyampaikan ide inovasi kendaraan taktis dan kendaraan operasional. Komunikasi aktif Bapak Prabowo dengan PT Pindad selama ini telah menghasilkan Maung MV1 yang terus dikembangkan hingga generasi ketiga. Hal ini berbuah kesuksesan bahkan sampai digunakan menjadi kendaraan kepresidenan, yaitu MV3 Garuda Limousine. Ini tentu mendapat respons positif dari masyarakat. Berikutnya sesuai arahan Bapak Presiden RI, kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para Menteri beserta jajaran. Semuanya masih dalam proses koordinasi secara aktif dengan pemerintah, mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar semua berjalan lancar,” ujar Abraham Mose.
Sementara itu, Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa menyampaikan tahapan panjang yang dilalui dalam pengembangan MV3 (Maung Vehicle Generasi 3).
“Belum ada pabrikan di Indonesia yang melakukan full cycle vehicle development di dalam negeri, yaitu pengembangan yang dimulai dari tahapan desain, pengembangan produk, validasi, sertifikasi, dan produksi massal. Maka dari itu, PT Pindad harus hadir untuk membangun ekosistem yang lengkap untuk mendukung pengembangan dan produksi industri otomotif nasional,” ujar Sigit P. Santosa. (Pindad)
“Tim rekayasa Pindad menjabarkan desain konsep kendaraan Maung dengan konten kearifan lokal dalam bentuk design & development, requirement, manufacturing & assembly, serta tahapan uji dan evaluasinya. Pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal tidak hanya dibangun di PT Pindad, tetapi juga di ekosistem supplier yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia. Kami mendukung optimalisasi ekosistem industri otomotif dalam negeri sehingga memprioritaskan komponen lokal. Untuk komponen yang belum tersedia dari dalam negeri seperti mesin, transmisi dan lain-lain, kami bekerja sama dengan mitra strategis global, yang dalam dunia industri otomotif merupakan hal yang biasa. Tentunya semua berproses dan kita bangun industri otomotif nasional kita tahap demi tahap,” lanjut Sigit P. Santosa.
Proses produksi dimulai dengan menyusun spesifikasi teknis dan kebutuhan pengguna yang dituangkan dalam System Requirement Specification (SRS) serta Test & Evaluation Master Plan.
Selanjutnya tim engineering PT Pindad mengembangkan desain mulai dari konseptual sketching hingga engineering design, mencakup penyesuaian performa, desain eksterior, desain interior, penentuan material interior dan eksterior serta berbagai detail komponen yang sesuai dengan dimensi dan regulasi kendaraan.
Tahap produksi berikutnya adalah Manufacturing & Assembly yang memvalidasi hasil desain. Proses Manufacturing diawali dengan proses pembuatan dies menjadi cetakan komponen utama seperti body side, pintu, kap mesin, fender, dan bagian inner body, termasuk juga komponen pelengkap seperti bracket, bumper, dan komponen interior. Komponen tersebut dihubungkan dalam proses body welding, kemudian dilanjutkan proses painting, dan final assembly di area trimming. Setelah perakitan akhir, kendaraan menjalani proses Quality Control, uji fungsi, serta sertifikasi untuk memastikan performa optimal sesuai dengan kriteria pengguna.
Platform MV3 sendiri saat ini telah digunakan untuk berbagai kendaraan operasional dengan varian seperti Tangguh, Jelajah, dan Komando serta pengembangan lainnya dari basis kendaraan ini yakni MV3 Garuda Limousine untuk kendaraan operasional kepresidenan RI 1 dan RI 2.
Maung varian Tangguh juga dapat menyesuaikan kebutuhan untuk berbagai acara kenegaraan, salah satunya Popemobile untuk kendaraan operasional Paus Fransiskus saat kunjungan apostolik ke Indonesia, Kendaraan Inspektur Upacara (Irup) yang digunakan Presiden RI, Panglima TNI, Kapolri dalam berbagai kegiatan kenegaraan, serta dikembangkan menjadi kendaraan Mobile Jammer Anti Drone. Berikut video dari Pindad official :
♘ Langkah Penting Menuju Kemandirian Inhan IndonesiaMV3 Garuda Limousine kendaraan resmi Presiden Prabowo produksi Pindad ((IDM/Faisal Ramadhan)
Sejak menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto berkomitmen untuk meningkatkan industri pertahanan dalam negeri. Sejalan dengan tekad tersebut, Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Presiden RI melakukan langkah konkret di awal masa jabatannya.
Salah satunya adalah instruksi Prabowo soal para menterinya menggunakan kendaraan dinas buatan Pindad. Prabowo sendiri telah mencontohkan dengan memakai Maung Garuda sebagai kendaraan kenegaraan presiden.
Pengamat militer Khairul Fahmi menilai, Maung Garuda yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 70 persen menunjukkan bahwa sebagian besar komponennya telah dibuat di dalam negeri.
“Standar ini cukup signifikan mengingat industri pertahanan di banyak negara besar sekalipun, termasuk Amerika Serikat masih menghadapi tantangan dalam mencapai kemandirian penuh pada komponen militer,” kata Fahmi di Jakarta, Kamis (7/11).
Sebagai perbandingan, lanjut Fahmi, kebijakan “Buy American” di Amerika Serikat menargetkan peningkatan TKDN produk pertahanan hingga 75% pada 2029. Program ini bertujuan mendorong pemerintah untuk lebih banyak membeli produk lokal demi menciptakan lapangan kerja dan memperkuat sektor industri dalam negeri.
Namun, bahkan negara dengan industri pertahanan yang maju seperti AS masih harus mengimpor komponen penting, seperti semikonduktor atau material khusus yang sulit diproduksi secara lokal. Prabowo memerintahkan menterinya menggunakan kendaraan dinas MV3 Pindad (antara) “Program ini menunjukkan bahwa meskipun tingkat kandungan dalam negeri tinggi sering menjadi tujuan, pencapaian ini memerlukan waktu dan pengembangan bertahap pada rantai pasokan,” terang Fahmi.
Dalam konteks Maung Garuda, TKDN sebesar 70% menjadi langkah penting menuju kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
“Artinya, kita memiliki potensi untuk menghasilkan kendaraan taktis dengan lebih sedikit ketergantungan pada impor,” papa Fahmi.
Sebagai gambaran, kendaraan Maung Garuda diproduksi oleh PT Pindad dengan pendekatan assembling (perakitan) dan karoseri untuk mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sekitar 70%. TKDN ini tergolong tinggi untuk konteks industri pertahanan, mengingat sebagian besar negara produsen alat pertahanan pun memiliki komponen impor yang signifikan.
“TKDN ini menunjukkan bahwa industri pertahanan kita sudah mampu berkontribusi pada kemandirian ekonomi dan teknologi meski masih membutuhkan kolaborasi dengan mitra global untuk beberapa komponen strategis,” ucap Fahmi.
Sementara pada sisi produksi, PT Pindad memfokuskan proses assembling dan karoseri untuk Maung Garuda. Dalam proses ini, komponen-komponen utama yang lebih kompleks seperti mesin dan sasis dirakit dengan komponen lokal dan impor, di mana perakitan tersebut juga mencakup adaptasi kendaraan sipil dari basis militer aslinya.
“Proses ini tidak hanya bertujuan memenuhi standar kualitas pertahanan, tetapi juga memenuhi kebutuhan kendaraan sipil yang memiliki daya tahan lebih tinggi, terutama bagi pejabat pemerintahan,” tutup Fahmi. (nhn)
Latgabma Keris Woomera 2024 Prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut latihan operasi pendaratan amfibi di Pulau Bathrust, Darwin, Australia, Selasa (5/11/2024) dalam rangkaian Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Keris Woomera 2024 pada 1–17 November 2024 di Darwin, Australia, dan Jawa Timur, Indonesia. (HO-Pusat Penerangan TNI)
Sebanyak 25 prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut mengikuti latihan operasi pendaratan amfibi bersama pasukan dari Angkatan Darat Australia di Pulau Bathrust Australia dalam rangkaian Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Keris Woomera 2024.
Pusat Penerangan (Puspen) TNI dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, menjelaskan latihan operasi pendaratan amfibi yang berlangsung Selasa (5/11) merupakan bagian dari latihan integrasi Latgabma Keris Woomera yang digelar oleh TNI dan Angkatan Bersenjata Australia pada 1–17 November 2024.
Komandan Kompi (Danki) Batalyon Infanteri 3 Marinir Kapten Marinir Adam Keulana, yang memimpin pasukan dari Indonesia dalam latihan itu, menjelaskan latihan itu menjadi ajang menguji kemampuan prajurit Korps Marinir TNI AL dan prajurit Angkatan Darat Australia tepatnya dari 1st Combat Ground Infantry Battalion yang bermarkas di Townsville, New South Wales.
“Dalam latihan ini, kami berlatih dan saling berbagi pengetahuan serta pengalaman terkait teknik dan prosedur dalam Operasi Pendaratan Amfibi,” kata Kapten Marinir Adam sebagaimana dikutip dari siaran resmi Puspen TNI.
Dia melanjutkan latihan operasi pendaratan amfibi di Pulau Bathrust diawali dengan debarkasi pasukan pendarat menggunakan perahu karet dari kapal perang Australia HMAS Adelaide, yang lego jangkar di perairan Australia. Kemudian, pasukan pendarat, yang di antaranya prajurit Korps Marinir TNI AL, berhasil mendarat di pesisir dan melaksanakan serbuan amfibi.
Pasukan Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL, yang tergabung sebagai peserta latihan, juga berlatih mengintai (reconnaissance) daerah musuh dan gerak-gerik musuh dalam latihan operasi pendaratan amfibi itu.
Di lokasi berbeda, prajurit Korps Marinir TNI AL lainnya mengikuti latihan simulasi pertempuran kota jarak dekat (Bluebolt Urban Operation) di Markas 1st Brigade Royal Australian Regiment, Robertson Barrack, Darwin, Australia.
Komandan kontingen TNI yang mengikuti latihan itu, Letkol (Mar) Empri Airudin, menjelaskan pasukan dari dua negara berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai taktik tempur dalam pertempuran kota.
“Tujuan dari latihan ini adalah untuk saling berbagi ilmu taktik serta melatih kemampuan pertempuran jarak dekat serta menghancurkan musuh dan menguasai medan perang perkotaan,” kata Letkol Empri.
Latgabma Keris Woomera, yang melibatkan pasukan dari tiga matra TNI dan Angkatan Bersenjata Australia, dibuka di geladak kapal HMAS Adelaide, Darwin, Australia, pada Minggu (3/11). Latihan itu berlangsung di beberapa lokasi yang berada di Australia dan Indonesia. Dalam pekan pertama, tahapan latihan berlangsung di Pulau Melville, Pulau Bathrust, dan markas Angkatan Bersenjata Australia di Darwin.
Kemudian, tahapan puncak, dijadwalkan berlangsung di perairan Jawa Timur dan Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur pada 13–16 November 2024. Di Pantai Banongan, pasukan dari dua negara kembali latihan operasi pendaratan amfibi dengan melibatkan di antaranya pasukan infanteri, tank, artileri, jet tempur, dan helikopter serbu dari tiga matra TNI dan Angkatan Bersenjata Australia (ADF).
Beberapa simulasi operasi yang menjadi materi latihan Latgabma Keris Woomera mencakup latihan operasi pendaratan amfibi, latihan simulasi pertempuran kota, latihan operasi unit kesehatan di laut (MOHU), simulasi evakuasi dan distribusi bantuan bencana, dan latihan gabungan penembakan munisi tajam terintegrasi.
Komandan Indo Pasifik Endevour (IPE) 2024 Commodore Michael Harris, saat membacakan sambutan komandan Komando Operasi Gabungan Australia dalam acara pembukaan, menyebut Latgabma Keris Woomera 2024 merupakan kesempatan bagi TNI dan ADF menguji kemampuan tempur gabungan di laut, darat, dan udara dengan menggunakan skenario pertempuran yang kompleks.
"Dengan berlatih bersama, pasukan kita akan membangun taktik, teknik, dan prosedur bersama untuk meningkatkan interoperabilitas dan kesiapan dalam menghadapi tantangan keamanan bersama di kawasan,” kata Commodore Harris.
Dalam rangkaian Indo-Pacific Endeavor (IPE) 2024, militer Australia berkeliling ke 14 negara untuk berlatih bersama baik dalam skenario pertempuran ataupun untuk penanggulangan bencana, juga untuk mempererat hubungan antarpersonel dan meningkatkan kapasitas prajurit masing-masing negara. Sebanyak 14 negara yang menjadi tujuan IPE Australia tahun ini, yaitu Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Maladewa, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
Dalam rangkaian itu, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang menggelar latihan gabungan bersama dengan Angkatan Bersenjata Australia.
Sempat berhenti, proyek drone elang hitam bakal berlanjut. Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) telah melaksanakan rapat bersama sejumlah instansi terkait untuk membahas kelanjutan proyek Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) kelas MALE tersebut. Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan menyampaikan bahwa pihaknya sudah sepakat dengan BRIN untuk menerbangkan drone Elang Hitam dalam waktu dekat.
”PTDI dan BRIN sudah konsolidasi untuk bisa secepatnya menerbangkan (PTTA) MALE ini,” ungkap Gita saat dikonfirmasi oleh awak media di Jakarta.
Melalui informasi yang disampaikan di laman resmi mereka, KKIP menyampaikan bahwa berlanjutnya proyek Drone Elang Hitam semata-mata untuk mengembangkan ekosistem industri pertahanan.
”Hal ini perlu dilakukan untuk membuktikan bahwa PTTA MALE Elang Hitam dapat menjadi dasar bagi pengembangan MALE produksi dalam negeri serta sebagai pertanggungjawaban kepada stakeholder,” bunyi informasi di laman resmi KKIP tersebut.
Tidak hanya itu, pada laman yang sama juga disampaikan bahwa uji terbang Drone Elang Hitam akan dilakukan jika aspek teknis, anggaran, dan pendukung lainnya sudah siap.
Rencananya uji terbang drone kelas MALE buatan dalam negeri itu bakal dilakukan di Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Iswahjudi, Jawa Timur.
Menurut Gita, ada beberapa teknologi kunci yang harus dikuasai oleh semua pihak di balik proyek itu.
”Teknologi kunci tersebut diantaranya teknologi material komposit, teknologi flight control, teknologi telemetri data link, teknologi weapon integration system, plus teknologi integrasi propulsi yang termasuk software-nya,” terang dia.
⚓ Fincantieri secara resmi memperkenalkan versi baru kapal PPA Evo pada pameran Euronaval 2024 di Paris.PPA Evo ASW suite (Naval News) ☆
Sesuai namanya, yang ditawarkan Fincantieri bukanlah desain baru atau kapal yang benar-benar baru, melainkan versi PPA light dan light plus yang disempurnakan yang saat ini digunakan oleh Angkatan Laut Italia. Evolusi ini dimungkinkan berkat umpan balik yang diberikan oleh Marina Militare dan untuk mengadaptasi konsep PPA terhadap ancaman yang muncul. Sebagai catatan, empat kapal (2 light dan 2 light plus) telah ditugaskan oleh Italia dari tujuh kapal yang awalnya dipesan.
Versi yang sangat modular dan serbaguna ini diumumkan sebagai swiss knife dan diharapkan dapat menghadapi ancaman yang lebih berat yang dihadapi selama operasi dan mengatasi ancaman di masa mendatang dengan lebih mempertimbangkan peperangan bawah air, anti-udara, dan anti-drone.
Persenjataan PPA evo harus diperkuat dengan pemasangan hingga 64 sistem peluncur vertikal – mungkin campuran A50 dan A70, 8 rudal antikapal sebagai tambahan pada dua meriam 76 mm yang ditempatkan di dek depan dan di atas hanggar helikopter. Untuk meriam sekunder, CIWS 30/40mm yang ditempatkan di setiap sisi dek atas dan tabung torpedo, mungkin untuk MU90, akan melengkapi konfigurasi besar ini. Kapal dapat menampung 2 helikopter: 1 EH101 dari Leaonardo dan 1 NH90 atau 2 NH90 serta UAV berukuran kecil untuk pengintaian. Untuk mendeteksi dan melawan sistem tak berawak, radar Omega 360 dan senjata energi langsung (DEW) akan dipasang. Khusus untuk ASW, sonar kedalaman variabel (VDS) dapat dipasang sebagai opsi dan sistem peluncuran umpan torpedo untuk perlindungan diri tidak dilupakan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Fincantieri telah berfokus pada modularitas PPA evo dengan konfigurasi yang lebih banyak tersedia daripada versi ringan dan versi ringan plus. Bahkan, UUV, ROV, USV dapat diakomodasi dan dikerahkan berkat ruang misi yang dapat disesuaikan di sisi kapal dan di buritan. Ruang buritan memiliki 2 kompartemen yang dapat diatur dalam konfigurasi yang berbeda selain jalur landai yang dimaksudkan untuk penempatan RHIB untuk pasukan khusus atau USV. Keduanya dapat dipasangi kontainer modular tempat kita dapat menemukan VDS misalnya.
Pada saat waktu tunggu untuk pembangunan kapal telah menjadi kriteria utama, Fincantieri akan melengkapi dan mengondisikan terlebih dahulu peralatan yang dipasang ke tiang dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh pembuat kapal Prancis Naval Group dengan tiang PSIM-nya pada fregat FDI. Perusahaan Italia tersebut mengumumkan perkiraan waktu tunggu keseluruhan 48-50 bulan dari pemotongan baja pertama hingga pengiriman.
Seperti yang telah dilaporkan oleh Naval News, Fincantieri menjual dua PPA yang saat ini sedang dalam tahap perlengkapan dan uji coba yang berbeda kepada Indonesia, yang awalnya ditujukan untuk Angkatan Laut Italia: Marcantonio Colonna (P 433) dan Ruggiero di Lauria (P 435), tetapi untuk saat ini transformasi menjadi PPA evo belum direncanakan. Untuk mengganti kedua kapal tersebut, Angkatan Laut Italia harus menerima 2 PPA baru dalam standar 2.0. Namun, konfigurasi akhir dari yang terakhir belum diumumkan. Selain itu, untuk ekspor, Fincantieri melihat "angkatan laut yang matang" tanpa ketepatan lebih lanjut dan tergantung pada faktor geopolitik.
♞ Mulai Produksi 2025Penampakan Kaplan APC FNSS (FNSS)
Perusahaan kendaraan lapis baja Turki, FNSS telah meluncurkan prototipe kendaraan angkut lapis baja, kerja sama dengan PT Pindad (Persero) dari Indonesia.
Mengutip Defense News, pada 1 November, FNSS meluncurkan kendaraan angkut lapis baja pada pameran alutsista SAHA Expo di Turkiye.
Desain konseptual kendaraan lapis baja pengangkut pasukan yang diberi nama "Kaplan" APC merupakan hasil kerjasama bersama PIndad.
Menurut CEO FNSS, produksi kendaraan lapis baja Kaplan APC akan dimulai tahun 2025, dimana unit pertama akan diproduksi di fasilitas FNSS di Turki. Sedangkan pembuatan kedua akan dilakukan di fasilitas PT Pindad di Indonesia.
Diharapkan pada akhir 2026, pengiriman kendaraan pengangkut pasukan ini dimulai untuk memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Darat.
FNSS dan PT Pindad akan melakukan uji kualifikasi di negara masing-masing untuk memastikan standar performa dan kualitas.
(FNSS)
Kendaraan lapis baja ini dirancang untuk operasi di segala medan dan segala cuaca. Kendaraan lapis baja Kaplan akan dilengkapi sistem suspensi canggih untuk mengurangi getaran internal dan meningkatkan traksi. Kendaraan tersebut akan mendukung infrastruktur elektronik berarsitektur terbuka, yang dirancang untuk memungkinkan integrasi teknologi baru.
Menurut FNSS, kendaraan lapis baja Kaplan berkapasitas 13 penumpang, termasuk tiga awak - seorang pengemudi, seorang penembak, dan seorang komandan.
Dalam upacara peluncuran di Saha Expo, CEO FNSS Nail Kurt mengatakan kendaraan lapis baja Kaplan akan menjadi salah satu yang tercepat di kelasnya, dengan kecepatan tertinggi lebih dari 70 kilometer per jam.
Untuk meningkatkan keselamatan awak, ranpur akan dilengkapi sistem pemadam api otomatis, sistem pertahanan CBRN, dan kontrol iklim, semuanya dalam lingkungan internal yang tertutup.
Mengenai persenjataan, desain modular ini memungkinkan integrasi sistem turret berawak atau tak berawak, dengan memasang berbagai kaliber senjata, termasuk meriam 30 mm dan 35 mm, mortir 120 mm dan peluru kendali antitank.
Selain itu untuk memudahkan perawatan / perbaikan, spare part kendaraan angkut ini serupa dengan medium tank Harimau. Dan nantinya ranpur tipe ini akan menemani MT Harimau dalam pergerakan dan sebagai pelengkap pertempuran. ♞ Garuda Militer
Doen Waterjets menampilkan perkembangan pengerjaan pembangunan kapal KCR 60 di galangan kapal Palindo Marine, di Batam.
Pada awal bulan November, PT Palindo Marine berhasil memasang waterjet DOEN DJ450B-DT (booster) ke kapal serang 68m (KCR 60), yang sedang dibangun untuk Angkatan Laut Indonesia (TNI AL).
Waterjet tersebut dilengkapi dengan terowongan pemasukan baja yang sesuai dengan lambung kapal, yang dirancang khusus dan dikerjakan sepenuhnya, sehingga pemasangannya mudah.
KCR 60 dengan panjang 68 meter produksi Palindo Marine di Batam (Doen Waterjets)
Kapal KCR 60 pesanan Kemhan ini mengunakan waterjets jenis DJ450B-DT Doen WaterJets.
Varian ini memungkinkan pemasangan yang lebih ringkas, dan memberikan keuntungan berkelanjutan melalui pengoperasian dan perawatan yang sederhana dan hemat biaya.
KCR 60 pesanan TNI AL akan diluncurkan pada tahun 2025.
⚓ OPV Thaon di Revel class when arrived in Indonesia. (Dispenal) π₯
Indonesia has secured a loan facility to fund the acquisition of two multirole offshore patrol ships (Pattugliatore Polivalente d'Altura: PPA) from Italian shipbuilder Fincantieri, sources close to the matter have confirmed to Janes.
These documents also reveal that the Indonesian government will name its two PPAs KRI Brawijaya and KRI Prabu Siliwangi with pennant numbers 320 and 321 respectively.
Accordingly, these vessels will be applied with the flight deck markings of BWJ and PBS respectively, the documents reveal.
A formal signing ceremony for the facility is expected to take place between the Indonesian Ministry of Finance and the joint lenders before the end of 2024.
Fincantieri disclosed in March 2024 that it has signed a EUR 1.18 billion (USD 1.29) contract for two PPAs with the Indonesian Ministry of Defense.
The PPA is a class of 143 m warships that can be configured for a wide spectrum of missions ranging from ‘light' low-tempo maritime surveillance operations to ‘full combat' higher-end warfighting scenarios.
Depending on the configuration, the vessels displace between 5,800 and 6,300 tonnes each.
Thus far, the Italian Navy has commissioned three of the vessels as its Thaon Di Revel class, and these ships were inducted between March 2022 and September 2023.
For the contract it signed with Indonesia, the PPAs that will be supplied were originally destined for the Italian Navy, Fincantieri said in its statement, and will likely be supplied in the ‘light plus' configuration.