Senin, 27 Februari 2012

Raider Kepung Markas GAM Aceh Besar

Lambang Raider
asukan TNI satuan Yonif 400 / Raider, sejak dua hari lalu mengepung markas GAM pimpinan Tgk Muharram di kawasan pegunungan Lambadeuk, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Pengepungan yang diwarnai dengan aksi laga senjata itu, mengakibatkan lima pria yang diklaim sebagai anggota GAM berhasil dilumpuhkan, 2 pucuk AK dan satu pistol disita.

Tiga dari lima mayat anggota GAM yang diperkirakan meninggal pada Selasa (6/1), baru dapat dievakuasi oleh anggota TNI/Polri dan seratusan masyarakat dari empat desa di Kemukiman Lambadeuk serta relawan PMI, pada Kamis (8/1) kemarin. Sementara dua mayat lainnya, dilaporkan telah dikuburkan di kawasan pegunungan tersebut, karena tidak memungkinkan lagi untuk dievakuasi.

Komandan Kodim 0101 / Aceh Besar, Letkol Inf Joko Warsito kepada Serambi tadi malam mengatakan, satu dari tiga pria yang berhasil di evakuasi oleh TNI bersama Polri dan masyarakat adalah Amiruddin (32), warga Lampuuk, Aceh Besar, yang menjabat sebagai Panglima Muda Wilayah 25. "Sebagai Panglima Muda dia membawahi beberapa Panglima Sagoe. GAM membagi Aceh Besar ini menjadi tiga wilayah yaitu, wilayah 22, 25 dan 26" katanya.

Sejumlah prajurit TNI AD dari Satuan Tim Gultor Batalyon 400/Raider turun dari heli dan melakukan penyergapan ke sarang pemberontak saat mengikuti Latihan Taktis Batalyon Tim Pertempuran (BTP) 406 di daerah latihan Kodam IV/Diponegoro, Bantir, Sumowono, Kabupaten Semarang, Rabu (19/1). Latihan tersebut melibatkan berbagai kesatuan TNI AD guna meningkatkan kemampuan prajurit dalam menerapkan teknik dan taktik pada operasi pertempuran. (Foto: SM CyberNews / Maulana M Fahmi)

Sementara dua jenazah lainnya yang dievakuasi oleh relawan PMI NAD, Banda Aceh dan Aceh Besar ke RSUZA Banda Aceh, telah dilihat oleh keluarga mereka bernama Rafsanjani (22) dan M Amin (45), warga Ajun, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Sementara dua mayat lainnya yang dikuburkan di kawasan pegunungan tidak berhasil diidentifikasi. Dandim juga mengatakan, sampai tadi malam, aparat TNI masih terus mengepung lokasi tersebut, yang diyakini sebagai salah satu lokasi persembunyian GAM Aceh Besar pimpinan Tgk Muharram, yang diperkirakan berjumlah 50 orang dengan kekuatan 30-an pucuk senjata campuran. Menurut dia, di kawasan tersebut aparat TNI menemukan satu gua yang di pintu masuknya terdapat prasasti bertulis nama- nama anggota GAM bertandatangan Tgk Muharram. "Tadi sore kembali terjadi kontak tembak, kita telah mengepung kawasan tersebut," ujar Joko.

Sebelumnya, saat memantau kegiatan evakuasi mayat di Desa Lambadeuk, Dandim Joko Warsito yang didampingi Komandan Yonif 400 / Raider, Letkol Inf Nurahmad memperoleh kabar bahwa sekitar 15 anggota GAM yang terkepung di lokasi tersebut melakukan kontak dengan keluarga mereka dan menyatakan keinginan untuk menyerahkan diri. "Kita sedang menunggu kabar dari mereka, mudah-mudahan mereka akan segera turun dengan damai," ujar Dandim dan berjanji akan memperlakukan anggota GAM yang menyerah dengan baik.

Dandim juga mengatakan, insiden kontak tembak yang menyebabkan lima anggota GAM menjadi korban dan tiga pucuk senjata serta sejumlah amunisi dan perlengkapan GAM disita, di kawasan pegunungan Lambadeuk itu, merupakan aksi pertama dengan hasil besar yang melibatkan 1 batalyon pasukan Raider di kawasan Aceh Besar. "Kemampuan mereka memang sangat baik, dalam gerakan awal mereka langsung kontak dan bisa melumpuhkan GAM," demikian Dandim Joko Warsito.

☆ Dua hari
Sementara itu, jubir Koops TNI di Lhokseumawe, Letkol CAJ Ahmad Yani Basuki mengonfirmasikan bahwa dalam dua hari terakhir ini terjadi 13 kali insiden kontak-tembak dengan tujuh pemberontak GAM dilumpuhkan, dua tertangkap, dan seorang menyerahkan diri. Pasukan TNI menyita dua pucuk AK-56, sepucuk AK-47, sepucuk pistol FN dan sepucuk pistol FN.

Di antara kontak tembak yang disebutkan Yani itu terjadi di Aceh Timur, Rabu (7/1). Tim Topan Yonif-500/R kontak tembak dengan pemberontak GAM di Bukit Glumpang Kecamatan Peureulak. Juga di Aceh Timur, Rabu, Tim Topan-4 Yonif-500/Raider kontak tembak dengan separatis GAM di Kecamatan Peureulak, seorang pemberontak GAM tanpa identitas berhasil dilumpuhkan. Pasca kontak tembak tersebut, pasukan TNI menyita sepucuk pistol FN-45, jenazah GAM itu diserahkan kepada Keuchik setempat untuk dimakamkan.

Sementara itu, di Aceh Utara, Rabu (7/1), Tim Sus dan Tim-1 Ki Macan Yonif-502 kontak tembak dengan pemberontak GAM di Kampung Cut Calang, Kecamatan Muara Batu. Seorang pemberontak GAM tanpa identitas dilumpuhkan, aparat TNI menyita dua pucuk senjata AK-56, dua buah magazen AK, tiga buah magazen M-16, 635 butir peluru M-16, 180 butir amunsi AK, satu stel PDL loreng, sepotong celana loreng USA, sebuah kopel rim, sebuah HP merek Motorolla, dua karung baju preman, dua lembar bendera GAM, satu lembar selempang piket GAM, dan selembar badge MP.

Di Bireuen, Rabu, tim gabungan Dahlia dan Tim Cadas Yonif-301/PKS baku tembak di Kampung Lesehan, Kecamatan Makmur. Di tempat itu, katanya, dua orang pemberontak dilumpuhkan. Di Pidie, Rabu, Tim gabungan TNI/Polri terdiri Koramil-02 Bandar Baru, Sattis-2/Pidie, Polsek Bandar Baru, dan Brimob BKO Polsek Bandar Baru kontak tembak dengan separatis GAM di Desa Musa Bandar Baru. Seorang GAM dilumpuhkan bernama Muhammad Ibrahim (30) penduduk Desa Uteun, Kecamatan Bandar Baru. Disita sepucuk pistol Revolver, 20 butir amunisi pistol dan sebuah HT merek Kenwood.

Yonif 323 / Raider
Di Aceh Selatan, Rabu (7/1) Tim-4 Ki Arakundo Yonif-323/R kontak tembak dengan pemberontak GAM di Kecamatan Bakongan. Disita sebuah ponco loreng, sebuah kopel rim, 50 kg beras, lima buah bivak, sebuah golok, dan satu set peralatan memasak. Letkol Yani menambahkan, di Aceh Barat, Rabu (7/1) Tim Calang-3 Yonif-527/BY menyergap pemberontak GAM di Desa Semulik Kecamatan Bubon. Dua pemberontak GAM tertangkap masing-masing bernama Juanda (20) dan Muhammad Adnan (21), keduanya beralamat di Desa Semuli Kecamatan Bubon.

Di Pidie, Selasa (6/1) Sekitar pukul 20.30 WIB seorang pemberontak GAM bernama Abdullah Daud (52) penduduk Desa Tangkung Kecamatan Sakti menyerahkan diri pada Koramil-12/Sakti. "Dari berbagai insiden bersenjata itu tidak ada korban dari pihak TNI," kata Letkol Ahmad Yani.(nal/j/ib)


Sumber :
  • Serambinews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.