Minggu, 29 April 2012

2A6 Belanda dan 2A4 Upgrade Jerman

Pembelian sekitar 100 Tank Leopard yang menarik disimak. Setelah ramai tarik ulur di dalam negeri, sekarang pihak penjual dari parlemen Belanda yang bertingkah sedangkan pihak dari Jerman siap menjual. Diberitakan bahwa Belanda bersedia menjual 80 tank 2A6, dari Jerman sebanyak 44 unit 2A4 Upgrade. Berikut beritanya ...

 Tank Leopard Belanda Terancam Batal Dibeli Indonesia

Leopard 2A6 Royal Netherlands Army (Foto: Battle14)
Beberapa minggu yang lalu Kabinet Belanda telah menyetujui penjualan sekitar delapan puluh Tank Leopard ke Indonesia dengan nilai transaksi sekitar 200 juta Euro. Namun demikian, harian de Telegraaf dalam berita utamanya hari itu (26/04) memberitakan bahwa perjanjian itu terancam batal menyusul jatuhnya kabinet Belanda akhir pekan lalu.

Menurut informasi yang didapatkan harian populer di Belanda ini, Menlu demisioner Rosenthal yang berwenang mengeluarkan ijin penjualan, tidak berani mempertahankan rencana penjualan tank di hadapan parlemen Belanda.

HAM

Mayoritas anggota parlemen Belanda sebelumnya menolak penjualan tank ke Indonesia karena buruknya situasi HAM di Indonesia.

Sebelumnya, Partai PVV pimpinan Geert Wilders, yang mendukung koalisi pemerintahan minoritas Perdana Menteri Rutte, menyatakan akan mendukung penjualan tank itu. Namun, karena sekarang mereka keluar dari koalisi, dukungan baru harus dicari. Saat ini tengah dilakukan perundingan dengan Partai Buruh PvdA.

Buru-buru

Indonesia sendiri ingin secepat mungkin membeli tank-tank baru itu. Kalau sampai pertengahan Mei belum ada kepastian dari pemerintah Belanda, bisa-bisa perjanjian akan batal. Saat ini Jerman yang juga punya kelebihan armada tank pun berniat menjualnya ke Indonesia.

Kalau sampai penjualan tank ke Indonesia ini gagal, Belanda akan rugi besar karena Departemen Pertahanan sangat membutuhkan dana untuk membeli alat-alat pertahanan baru, seperti pesawat tanpa awak. Demikian tulis de Telegraaf.

- RNA -
 Komisi I Dukung Rencana TNI AD Beli Tank Leopard

Leopard 2A4M. (Foto Capt. Susan Magill)
Senayan - Komisi I DPR RI sepakat untuk mendukung rencana TNI AD membeli tank Leopard produksi Jerman. Sebelumnya banyak anggota Komisi Pertahanan yang menolak rencana pembelian tank bekas pakai Belanda ini. Mereka menolak karena perangkat perang ini tak sesuai dengan kondisi geografi Indonesia dan alih teknologinya sulit direalisasikan oleh produsen.

Komisi I akan mengiyakan secara resmi rencana TNI AD ini dengan catatan, sepanjang tidak ada upaya politisasi dari pihak mana pun. Selain itu, pembelian tank tersebut harus dilakukan langsung ke produsen di Jerman.

"Dengan demikian, memungkinkan adanya alih teknologi dan kerja sama pemeliharaan antara produsen dan PT Pindad," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq kepada Jurnalparlemen.com, Jumat (27/4).

Menurut Mahfudz, pembelian langsung ke produsen tank Leopard di Jerman akan memungkinkan modifikasi sesuai kebutuhan Indonesia dan lebih efisien harganya.

Meskipun hampir semua anggotanya menyatakan dukungan, hingga kini Komisi I DPR belum mengeluarkan keputusan resmi guna menyetujui rencana ini. Keputusan resmi akan dikeluarkan setelah anggaran untuk menggolkan rencana ini dianggap sesuai. "Ya, Komisi I memang belum memutuskan persetujuan anggaran untuk pengadaan tank tersebut," ujar Wasekjen DPP PKS ini.

 Komisi I DPR Jajaki Pembelian Tank Leopard Jerman

Metrotvnews.com, London: Komisi I DPR melakukan kunjungan kerja ke Jerman. Mereka antara lain menjajaki pembelian tank Leopard buatan Jerman untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan atau alutsista TNI. Hal itu diutarakan Sekretaris I Kedutaan Besar RI Berlin, Juviano Ribeiro, Sabtu (28/4).

Delegasi itu dipimpin Wakil Ketua Komisi I Hayono Isman, beranggotakan 12 orang anggota delegasi dari Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ribeiro menjelaskan, selama di Jerman, delegasi mengunjungi Krauss-Maffei-Wegmann GmbH & Co. KG (KMW), bertemu Komisi Luar Negeri dan Komisi Pertahanan Parlemen Jerman (Bundestag), dan dengan Kementerian Ekonomi dan Teknologi serta Kementerian Luar Negeri Jerman.

Dubes RI di Berlin Dr. Eddy Pratomo mengatakan, kunjungan Komisi I DPR ke Jerman kali ini penting. Karena tahun ini peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jerman. Kedua negara sepakat membentuk kemitraan mencakup berbagai bidang kerja sama, termasuk kemitraan antarparlemen. Menurut rencana dokumen kemitraan ini akan diluncurkan saat kunjungan Kanselir Angela Merkel ke Indonesia, pertengahan tahun 2012.(ant/DOR)

Smoga polemik ini cepat berakhir dan Tank Leopard sampai di Nusantara. Indonesia butuh MBT untuk memodernisasi peralatan kavaleri yang selama ini hanya mempunyai tank ringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.