Senin, 16 April 2012

Berita tenggelamnya KRI Pulau Ratewo 702

KRI Pulau Ratewo 702

 61 Awak KRI P Ratewo Selamat, Satu Tewas.

SURABAYA - Sebanyak 61 anak buah kapal (ABK) Kapal perang RI (KRI) Pulau Ratewo 702 yang tenggelam karena bertabrakan dengan MV Iris di BUI 11 perairan Gresik, Jatim dinyatakan selamat dan satu orang ditemukan meninggal dunia di pantai Jawa, Gresik, Jumat (19/5).

"Saya tadi pagi menerima laporan bahwa satu korban yang hilang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yakni Serda Bahari Suhandoyo," kata Pangarmatim, Laksda TNI Adi Haryono kepada wartawan seusai memimpin serah terima delapan jabatan strategis di Koarmatim, Surabaya, Jumat.

KRI Pulau Ratewo yang merupakan salah satu dari dua kapal penyapu ranjau buatan Rusia yang dimiliki Koarmatim bertabrakan dengan MV Iris di Alur Pelayaran Barat Surabaya, Selasa (16/5/2000) sekitar pukul 22:45 WIB dan satu jam kemudian tenggelam.

Pangarmatim menjelaskan, mengenai sebab-sebab dan proses terjadinya kecelakaan tersebut hingga saat ini masih dalam proses penelitian TNI AL dengan Syahbandar Tanjung Perak, sehingga enggan merinci lebih jelas kronologis kejadiannya.

"Kami sedang menyelidiki dan memperlajari berapa haluannya dan bagaimana navigasinya. Mengenai kondisi KRI Pulau Ratewo, saat ini sudah dikandaskan dan terus diupayakan untuk penyelamatan," kata Laksamana berbintang dua itu menjelaskan.

Sementara itu sumber di TNI AL menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada saat KRI Pulau Ratewo 702 hendak menghindar dari MV Iris. Saat itu KRI Pulau Ratewo yang baru berhasil menangkap KM Simanis karena bermuatan kayu ilegal, kembali melakukan operasi pada malam hari.

KRI Pulau Ratewo hendak keluar dari Tanjung Perak, sedangkan MV Iris hendak masuk, jadinya mereka berpapasan. Karena alur yang mereka lalui sangat sempit, mereka sama-sama menghindari kedangkalan dan takut kandas.

"Ketika posisi kedua kapal sudah dekat, akhirnya KRI Pulau Ratewo membelokkan haluan ke kiri dengan maksud menghindari tabrakan adu muka, tapi karena jaraknya dekat, akhirnya tertabrak pada buritan (bagian belakang) lambung kanan, sehingga jebol dan kemasukan air," kata sumber tersebut.

Meskipun mengalami kebocoran pada buritan lambung kanan, katanya, namun kapal tersebut baru tenggelam satu jam kemudian, sehingga komandannya Mayor Laut (P) Nartanto Kahar masih sempat memerintahkan anak buahnya untuk mengeluarkan pelampung dan perahu karet untuk menyelamatkan diri.

Sumber tersebut menjelaskan, pada saat terjadi tabrakan, seorang ABK KRI Pulau Ratewo sempat melompat ke atas MV Iris dan memerintahkan untuk mematikan mesin kapal.

Mengenai berita sebelumnya tentang hilangnya enam ABK yang belum ditemukan, ia menjelaskan bahwa ada tiga orang ABK mengawal KM Iris untuk diamankan di Dermaga Semampir Surabaya dan empat orang sedang mendarat ke Gresik karena memperbaiki alat kapal yang rusak.

"Jadi ABK kapal itu semuanya 62 orang. Tiga orang mengawal KM Simanis, empat orang berada di Gresik, 55 ABK lainnya sedang berada di kapal saat terjadi tabrakan. Mengenai satu ABK yang meninggal itu, sampai saat ini belum diketahui penyebabnya kenapa kok tidak bisa menyelamatkan diri," katanya.


- sumber Indomedia -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.