Minggu, 22 April 2012

BMP-3F

BMP-3F Marinir (Foto Menkav-1)

 Tank amfibi andalan TNI AL

Kebutuhan alutsista yang modern dan mengganti yang sudah uzur. Sejak 2009, Tentara Nasional Indonesia mulai mempercantik diri. Peralatan yang usang dan ketinggalan jaman mulai diperbaharui salah satunya adalah kendaraan lapis baja.

Indonesia pada 2008 sudah berencana membeli tank amphibi BMP-3F dari Rusia senilai US$ 50 juta. Tank ini dipersenjatai satu meriam tipe 2A70 kaliber 100 mm, meriam 2A72 kaliber 30 mm, senjata PKTM kaliber 7,62 3 pucuk, dan rudal Arkan yang berfungsi untuk melakukan serangan darat serta udara. BMP-3F merupakan ranpur terkuat yang dimiliki AB Indonesia melebihi yang dimiliki AL sebelumnya seperti PT-76 dan BVP-2, bahkan lebih mematikan dari tank yang dimiliki AD. Keunggulan Tank BMP-3F ini juga mengaplikasikan sistem persenjataan yang memadukan artileri, rudal dan roket. Ketiga sistem persenjataan itu dikontrol dengan penembakan otomatis. Selain itu, tank ini mampu menembak tepat sasaran saat berenang.

Semula Indonesia pada tahap pertama akan membeli 20 unit tank amfibi BMP-3F dengan anggaran Rp 455 miliar pada 2009. Namun karena penyusutan nilai kurs rupiah maka dengan anggaran sebesar itu, Indonesia baru bisa membeli 17 unit. Selain 17 unit tank amfibi, terdapat pula satu mobil bengkel. Seluruhnya diangkut dari Rusia ke Indonesia menggunakan kapal kargo komersial Rusia.

Akhirnya Marinir AL Indonesia mengoperasikan 17 unit panser amfibi BMP-3F dari Rusia sejak akhir november 2010. Panser tempur infantri ini bahkan ikut dikerahkan pada operasi pembebasan kapal MV Sinar Kudus di Somalia pada April 2011.

Korps Marinir TNI AL boleh berbangga hati dengan kemampuan Tank yang memiliki teknologi terkini. Kemampuannya bermanuver di darat dan air tidak perlu diragukan lagi. Tank yang dibuat di Kurgan, Rusia pada 2009 ini operasional di Resimen Kavaleri Marinir (Menkav Mar) Batalyon Kavaleri 1 Marinir Karang Pilang, Surabaya.
 Satu Batalyon

Direncanakan, Indonesia akan melengkapi BMP-3F agar menjadi satu batalion. Untuk tahun ini Korps Marinir juga akan menambah tank BMP-3F sebanyak 54 unit tank dengan 37 tank baru, sedangkan sisanya menyusul. Menhan merencanakan kebutuhan ranpur untuk AL sebanyak 95 unit terdiri dari 81 unit BMP-3F, 10 unit BMP-3FK (versi komando), dan 4 unit BREM-L (versi bengkel). Dengan kehadiran ranpur tersebut Indonesia memasuki masa baru kendaraan tempur infantri amfibi.

Indonesia menandatangani kontrak dengan Rusia untuk pengadaan 37 unit kendaraan tempur amfibi untuk Marinir TNI AL senilai lebih dari $ 100 juta. Pengadaan 37 unit tank amfibi BMP-3F dari Rusia ini merupakan program pengadaan 2012. BMP-3F ditargetkan bisa dikirim ke Indonesia mulai tahun 2012 ini.

Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan, pengadaan tank amfibi tersebut merupakan bagian dari strategi TNI AL berkaitan dengan konsep pengembangan Divisi Marinir TNI AL di Sorong.

Rencana penambahan Dvisi Marinir menjadi tiga divisi (dua divisi sekarang di Surabaya dan Jakarta) akan diikuti dengan penambahan alutsista baru. Salah satunya adalah BMP-3F yang merupakan tank terbaru yang dimiliki marinir TNI AL.
 Kendaraan tempur pendarat yang tangguh

BMP-3 dirancang berkemampuan amfibi penuh, melaju di permukaan air memakai sistem hidrojet, bukan sistem penggerak rantai roda seperti pada BMP-1 dan BMP-2. Kecepatan berenang maksimal 10 km/jam, daya tahan berenang selama 7 jam. BMP-3F, varian BMP-3 yang dirancang untuk pendaratan amfibi marinir AL terdapat tambahan snorkel di atas badan belakang dan alat pemecah ombak di depan badan kendaraan. Mampu berenang pada level sea state 3, akurasi tembakan sambil berenang masih akurat pada sea state level 2. Sea state adalah indikator kondisi gelombang laut menurut Badan Meteorologi Dunia, level 2 berarti tinggi gelombang berkisar hingga setengah meter, level 3 berarti tinggi gelombang berkisar hingga 1,25 meter.

Kebolehan kendaraan tempur (ranpur) ini adalah selain bisa beroperasi di darat, dia juga bisa memusnahkan musuh dari air. Oleh sebab itu, ranpur ini disebut sebagai tank amphibi yang tangguh. Ranpur BMP-3F mampu melaju dengan kecepatan 70 Km/jam di darat ini juga dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara (NBC) yang berguna untuk menanggulangi peperangan Nuklir, Biologi dan Kimia (Nubika).

BMP 3F merupakan salah satu ranpur infanteri bersenjata berat yang disegani di seluruh dunia. Dilengkapi dengan alat komunikasi R 173 dengan jarak jangkau maksimum 12 km. Sementara Jika keluar malam, tank ini memiliki sinar inframerah dan teropong bidik sasaran.

Sementara untuk sistem operasional persenjataan tank yang mampu menampung 10 orang personel yang terdiri dari 7 orang pasukan dan 3 orang awak ini menggunakan sistem manual dan elektrik.

Untuk pengerahan cepat, unit BMP-3 mudah diangkut dengan pesawat angkut taktis C-130 Hercules atau Antonov An-12. Pesawat kargo jumbo An-124 Ruslan mampu memuat 4 unit. Bahkan helikopter angkut berat Mi-26 bisa mendrop BMP-3 menggunakan platform parasut khusus. Fleksibilitas, ketangguhan di segala medan, kekuatan pemukulnya BMP-3 menjadikan senjata utama sebagai kendaraan tempur infantri andalan dalam angkatan bersenjata di berbagai negara termasuk Indonesia. Tercatat ada 10 negara yang menggunakan BMP-3 yaitu Rusia, UEA, Venezuela, Kuwait, Korsel, Sri Lanka, Cyprus, Indonesia, Ukraina, Azerbaijan, dan Yunani.
 Spesifikasi BMP-3F

Jenis : Infantry Fighting Vehicle
Pabrik : Kurganmashzavod
Berat : 18,7 ton
Tinggi : 2,4 meter
Lebar : 3 meter
Panjang : 7,14 meter
Mesin : UTD-29M diesel 500 hp (375 kW)
Senjata : 100 mm 2A70, 30 mm 2A72 dan 3 x 7,62 mm
Suspensi : torsion bar
Kru : 3
Pasukan : 7
 Foto BMP-3F Marinir

[Foto Kaskus Formil]
 Video BMP-3F

uji coba BMP-3F Marinir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.