Selasa, 17 April 2012

Hercules Hasil "Barter" Pilot AS

Sejarah pembentukan skuadron Hercules C-130 di TNI AU memiliki keunikan tersendiri. Dari catatan sejarah ternyata pesawat angkut Hercules C-130 diperoleh karena pembebasan pilot Allen Pope dari AS. Presiden RI Soekarno kemudian ditawari Presiden AS John F Kennedy "hadiah".

Dalam penumpasan pemberontakan PRRI/Permesta tahun 1958-1960, ABRI berhasil menembak jatuh pesawat Dakota C-47 yang di kemudikan pilot Allen Pope, yang menjadi pilot andalan Permesta saat itu. Kemudian Alenn Pope beserta ko-pilot berhasil ditawan setelah mendarat di pantai (baca Allen Pope). Pembrontakan Permesta itu didukung Amerika dan Inggris yang mengirim sejumlah pesawat berserta pilotnya di wilayah Sulawesi.

Dalam buku Hercules Sang Penjelajah (Skuadron 31,2003) dan 50 tahun Hercules susunan T Tarigan Sibero (Dispen AU, 2004) mengisahkan bahwa Hercules bisa hadir di Indonesia, karena Presiden RI Soekarno berkunjung ke Amerika Serikat dan mendapat tawaran dari Presiden John F Kennedy yang ingin berterima-kasih atas pembebasan pilot CIA, Allen Pope, yang ditembak jatuh oleh Kapten Dewanto selama pembrontakan Permesta.

Berdasarkan masukan dari Menteri/Panglima AU Suryadarma saat itu, Presiden Soekarno pun membalas tawaran dengan pancingan. "Sebetulnya saya sedang butuh pesawat angkut berat untuk memperkuat Angkatan Udara. Saya pernah mendengar tentang pesawat Hercules, seperti apa ya bentuknya?"

Kennedy pun lalu membawa Soekarno ke pabrik Lockheed di Burbank, California dan diizinkan membeli 10 pesawat Hercules tipe B, terdiri dari 8 pesawat khusus angkutan dan 2 pesawat khusus tanker.

Saat itu pesawat Hercules merupakan pesawat yang termasuk baru. Alhasil pada tahun 1960 negara Indonesia adalah negara pertama pengguna Hercules C-130 tipe B diluar Amerika Serikat.

Kedatangan pesawat angkut Hercules C-130B yang berjumlah 10 unit pesawat menjadi embrio lahirnya Skadron Angkut Berat Jarak Jauh TNI AU dengan perincian delapan pesawat tipe C-130B dan dua pesawat tanker tipe KC-130B.

Hal itu berlanjut pada September 1960, TNI AU saat itu mendapat tambahan lusinan pesawat Hercules dari tipe C-130H dan pada tahun 1997 bertambah lagi dengan beberapa pesawat Hercules sipil bekas dari Pelita Air dan Merpati Nusantara.





[sumber Defender.2009]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.