Jumat, 13 April 2012

LVT-7A1

 Ranpur Baru Marinir TNI AL

LVT-7A1 Marinir
Setelah datang ranpur amfibi bekas hibah Korea Selatan pada 8 Desesmber 2009 ini langsung di uji coba. TNI AL kemudian melakukan ujicoba kelayakan maupun kesiapan awak dan ranpur sebelum diturunkan dalam Latihan Pemantapan Terpadu Marinir tahu 2010 yang di gelar di Lampung pada awal Februari 2010.

Dalam uji kesiapan ini berlangsung enam hari di pantai karnaval Ancol, Jakarta Utara, 200 prajurit Yonif 2 Marinir dan 10 unit ranpur amfibi LVT-7A1 Resimen Kavaleri 2 Ranratfib Pasmar 2 diturunkan. Meski cuca tidak bersahabat dengan kencangnya angin dan ombak mencapai 1,5 m, tak membuat surut Marinir untuk menjajal 'mainan' barunya. Ranpur ini sedianya bisa dipenuhi 3 awak serta 21 prajurit yang bersenjata lengkap.

LVT-7A1ini terbukti ranpur yang handal dengan gagah menembus terjangan ombak laut Jawa hingga 800 meter dari bibir pantai. Latihan dilakukan berulang-ulang dari pagi hingga sore bahkan malam hari. Disaksikan langsung oleh Komandan Korps Marinir Mayjen (Mar) Alfan Baharudin berserta Perwira TNI AL lainnya.

 Proyeksi 20 Tahun

Rencana hibah LVt-7A1 ini sebenarnya telah dilakukan sejak 2007. Disepakati bahwa Pemerintah Korea Selatan akan menyerahkan ranpur LVT-7A1 sebanyak 35 unit lengkap dengan suku cadangnya. Korea Selatan sebenarnya berterima kasih dengan banyaknya Alutsista produksi mereka yang banyak di beli Pemerintah Indonesia dan malah merupakan pelanggan pertamanya. Karenanya dengan hubungan yang cukup erat itu Korea Selatan banyak membantu dalam memperkuat Alutsista TNI kedepan. Karena ada unsur saling membutuhi satu dengan lainnya inilah yang memberikan kemudahan dengan memberikan hibah alutsistanya.

Sebelumnya LVT-7A1 ini digunakan oleh Komando Divisi 1 LVT-7A1 RDK Marine Corps yang bermakas di Pohang. Meski merupakan barang bekas, ranpur amfibi produksi tahun 1984 telah mengalami overhaul di Korea Selatan sebelum di kirim ke Indonesia. Menurut Kolonel Mar Ivan ART, Asisten Operasi Korps Marinir bahwa proses pengecatan kamuflase ranpur ini juga dilakukan Korea Selatan berdasarkan permintaan Korps Marinir. Sepintas kamuflase ini mirip dengan yang digunakan marinir Korea Selatan.

Ranpur ini juga layak digunakan 20 tahun kedepan dengan dukungan suku cadang fast moving secara cuma-cuma dari Korea Selatan untuk pemakaian 2000 jam.


Kendaraan Pendarat Amfibi (Ranratfib) ini didatangkan dengan menggunakan kapal perang LHD Dokdo dan diserahkan oleh Dubes Korea Selatan untuk RI Kim Ho Young kepada Komandan Korps Marinir Mayjen Mar Alfan Baharudin di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Saat ini 10 unit pertama menempati kandangnya di Batalyon Kavaleri 2 Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan. Sebelumnya Korps Marinir mengirimkan 15 prajuritnya pada November 2009 untuk pendidikan selama satu bulan mengikuti pelatihan mengemudi dan pemeliharaan-perawatan.

Untuk mengeporeasikan LVT-7A1 dibutuhkan 3 awak terdiri dari Danran (Komandan Kendaran), pengemudi dan penembak. Untuk mendapatkan Brevet mengemudi LVT-7A1, seorang prajurit dibutuhkan 15 jam mengarungi lautan dengan ranpur jenis ini.

 Badak Laut 

Rencananya pihak Korea Selatan akan menghibahkan 35 unit LVT-7A1 dan sisanya 25 unit akan dikirimkan setelah mendapatkan clearance dari Amerika Serikat. Karena Kendaraan ini merupakan asli buatan AS, maka diperlukan ijin dari negara tersebut. Dan 25 unit inipun rencananya akan di tempatkan pendahulunya di Markas Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.

Ranpur 'Badak Laut' ini dicoba Dankormar berserta jajarannya di pantai Ancol selama uji coba dan terasa tangguh. Kendaraan ini mampu melesat dengan kecepatan maksimal 72 km/jam dengan kecepatan mundur 19 km/jam. Ranpur inipun dapat melewati parit selebar 2,4 meter, melintasi rintangan tegak satu meter dan menanjak dengan kemiringan maksimal 60 derajat.

Masalah persenjataan, pihak Korea Selatan tidak menyertakannya dalam hibah. Pada dasarnya LVT-7A1 ini mengunakan meriam M242 Bushmaster kaliber 25 mm dan pelontar granat otomatis Mk19 kaliber 40 mm dan senjata pendamping berupa senjata mesin berat M2HB kaliber 12,7 mm. Semua senjata LVT-7A1 Marinir akhirnya digunakan senjata produksi lokal dari Pindad yang berkemampuan sama.

 Spesifikasi LVT-7A1

Pabrik : FMC Corp. (BAE Systems Land and Armanet) USA.
Panjang : 7,99 m.
Lebar : 3,27 m.
Tinggi : 3,26 m.
Berat Tempur : 23,9 ton.
Awak : 3 kru + 21 pasukan.
Mesin : Cummins VT-400 daya 400 HP.
Kecepatan jelajah : 43 km/jam.
Kecepatan renang : 12 km/jam.
Kapasitas BBM : 647 liter.
Jarak jelajah : 480 km.
Senjata : SMB kaliber 12,7 mm atau AGL kaliber 40 mm produksi Pindad.


Foto dari antara, Kompas, angkasareader, Kaskus formil

[sumber commando]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.