Rabu, 18 April 2012

TNI AL “Repowering” 6 Kapal

Fregat KRI Karel Sasuit Tubun selesai direpowering dan dipersenjatai rudal Yakhont.
29 Januari 2011, Surabaya (Koran Jakarta) : Guna meningkatkan penghematan dalam operasional, TNI AL tengah melakukan repowering pada sistem penggerak enam kapal perang. Repowering merupakan proses pembaruan tenaga utama pada motor sistim penggerak sebuah kapal. “Repowering perlu dilakukan bagi kapal yang daya dorongnya sudah menurun, namun kondisi badan kapalnya masih baik. Diharapkan setelah di-repowering, kapal yang biasanya menghabiskan 50 ton solar bisa berhemat sampai 20 ton,” kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seusai acara serah-terima jabatan Komandan Jenderal Akademi TNI di Surabaya, Jumat (28/1).

Jabatan Komandan Jenderal Akademi TNI diserah-terimakan dari Letjen TNI (Mar) Nono Sampono kepada Marsda TNI Sru Astjarjo Andreas. Ia menuturkan langkah pembaruan bertahap sejak akhir tahun 2010 ini akan dilakukan terhadap enam kapal TNI AL. Prioritas akan dilakukan terhadap kapal buatan Belanda dan Jerman Timur. Yang sekarang sedang dalam proses repowering adalah KRI Oswald Siahaan, sedangkan yang sudah rampung adalah KRI Karel Sasuit Tubun.

Pengerjaan repowering melibatkan sejumlah industri strategis dalam negeri karena dianggap sudah mumpuni, seperti PT PAL, PT Pindad, Industri Angkatan Laut. “Selain pada mesin penggerak, repowering juga akan dilakukan pada sistem kendali persenjataan, terutama untuk senjata rudal, baik laut ke udara dan laut ke laut, yang rencananya akan melibatkan China dan Rusia,” katanya. Selain itu, Laksamana Agus mengatakan para lulusan Akademi TNI mulai tahun ini berhak atas gelar sarjana (S-1) sebagai implementasi dari Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 244/D/ O/2010.

Lulusan Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, dan Akademi Angkatan Udara akan menyandang gelar Sarjana Sains Terapan Pertahanan (SST Han). “Hal ini merupakan salah satu terobosan Akademi TNI yang dapat memberikan nilai positif dalam menjawab tuntutan dan tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks,” kata Panglima TNI. Dia menjelaskan mulai 29 Desember 2010 Akademi TNI melaksanakan program pendidikan akademik selama empat tahun setara program pen didikan sarjana S-1 di perguruan tinggi.


- Sumber Koran Jakarta -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.