Minggu, 06 Mei 2012

Enam GPK Fretilin Ditembak mati

Dili, KompasOnline
Selasa, 30 Januari 1996

Ilustrasi pasukan ABRI
Komandan Komando Resort Militer (Korem) 164/Wira Dharma (26/1), Kolonel Inf Mahidin Simbolon mengatakan, tim gabungan ABRI di Timor Timur (Timtim) Kamis (25/1) dan Jumat (26/1) menembak mati enam anggota Gerombolan Pengacau Keamanan (GPK) Fretilin dan menangkap hidup seorang anggota GPK dan seorang anggota klandestin (gerakan bawah tanah).

"Dari tangan mereka, berhasil dirampas dua pucuk senjata M-16 A1, satu pucuk senjata jenis SP-1, satu pucuk senapan angin, dua magazen M-16 A1 dan satu magazen SP-1," kata Simbolon ketika ditemui wartawan di sela-sela acara pisah kenal, Kepala Stasiun (Kepsta) RRI Regional I Dili yang lama, Paul Jusuf Amalo dan Kepsta RRI Dili yang baru, Sudung Parlindungan Tobing di Dili, Sabtu (27/1).

Danrem ketika itu didampingi Kapen Korem 164/Wira Dharma, Kapten CAJ L. Djoko Purwadi mengatakan, peristiwa itu terjadi di dua wilayah, yakni Atsabe, Kabupaten Ermera sekitar 80 km arah barat Dili. Selain itu di Dilor, Kabupaten Viqueque, sekitar 200 km arah timur Dili. Dua wilayah itu katanya, dikenal sebagai sarang GPK Fretilin.
 ⚔ Baku tembak

Menurut Simbolon, tim gabungan ABRI dalam operasi buru GPK di Atsabe, Kamis (25/1) bergerak pada pukul 4.30 Wita, di bawah komando Serda Mukadi. Tim yang beranggota 12 orang sempat baku tembak dengan GPK. Akibatnya, kata Simbolon, seorang anggota GPK, Kristovao alias Aracabia (30) tertembak mati. GPK Martino alias Aranluli (34) serta seorang anggota klandestin tertangkap hidup.

Anggota klandestin itu, lanjut Simbolon, dikembalikan kepada keluarganya setelah diberi pengarahan oleh aparat keamanan setempat.


Tim di Dilor, Viqueque beranggotakan 20 orang, dipimpin Kapten Inf. Eko S. Mereka berhasil menembak mati lima anggota GPK, namun dua orang lainnya sempat lolos. Mereka yang tertembak mati, Serlau (30), Mau Sino (29), Bento Calma (28) (asisten politik), Jose Pendek (30) dan Robido Onak (33). Dalam baku tembak GPK Fretilin-pasukan ABRI di dua wilayah tersebut, kata Simbolon, tidak seorang pun dari tim yang terluka.

Menurut Simbolon, sejak April 1995 hingga Januari 1996, tercatat 32 anggota GPK di Timtim berhasil dilumpuhkan. Ada yang tertembak mati, menyerahkan diri dan ditangkap hidup.
[Sumber library.ohiou.edu]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.