Kamis, 17 Mei 2012

Keributan berakibat penembakan

 Polisi Tembak Lima Penambang Emas Papua

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Lima orang pendulang emas di Desa Nomowodide, Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua menjadi korban penembakan aparat kepolisian, Selasa (15/5/2012. Penembakan terjadi Selasa 15 Mei sekitar pukul 20.00 WIT.

Dari data yang berhasil dihimpun Tribunnews.com di lapangan, penembakan berawal ketika sejumlah Anggota Brimob mendatangi sebuah tempat permainan billiard di lokasi tambang emas tersebut. Lalu terlibat cekcok dengan lima warga, yang berujung dengan aksi penembakan.

Kepala Kepolisian Resort Paniai AKBP Antonius Diance saat dikonfirmasi Tribunnews.com Rabu 16 Mei membenarkan adanya penembakan itu. "Ada lima orang warga yang ditembak, karena membuat keonaran dan berupaya merebut senjata milik anggota kita" jelas Anton.

Menurut Anton, kejadian bermula ketika 5 orang warga mendatangi tempat permainan billiard milik Yona. Saat itu meja penuh dipakai, tapi kelima warga itu malah memaksa main. "Mereka memaksa sambil marah-marah dan mengancam pemilik billiard," kata Kapolres Anton. (*)
 Penembakan di Papua Bermula Dari Permainan Billiard

Ilustrasi (foto Chanry A Suripatty)
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kepala Kepolisian Resort Paniai AKBP Anton Diance mengungkapkan, terjadinya penembakan terhadap lima warga Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Selasa (15/5/2012) bermula dari permainan billiard di salah satu tempat di daerah itu.

Menurut Anton, kejadian bermula ketika lima orang warga mendatangi tempat permainan billiard milik Yona. Saat itu meja penuh dipakai, tapi kelima warga itu malah memaksa main. "Mereka memaksa sambil marah-marah dan mengancam pemilik billiard," ucapnya.

Lantas, karena melihat sikap kelima orang itu, bisa mengundang keonaran, pemilik billiard mendatangi Pos Brimob untuk meminta tolong mereka. Dan tiga anggota Brimob kemudian menuju tempat billiard. "Tiga anggota masing-masing atas nama Briptu Ferianto Pala, Bripda Agus dan Bripda Edi mendatangi TKP menindaklanjuti laporan pemilik billiard," jelasnya.

Saat tiba di TKP anggota Brimob yang mendapatkan laporan lalu menegur kelima warga agar tidak membuat keributan, sambil mengarahkan masyarakat yang berkerumun untuk membubarkan diri. "Namun, di saat bersamaan Briptu Ferianto Pala yang saat itu menghadap ke arah kerumunan massa, tiba-tiba dipukul dengan menggunakan tongkat. Karena dipukul dengan keras anggota tersebut jatuh, di saat bersamaan kelima warga berupaya merebut senjatanya,"ucapnya.

Warga yang berupaya merampas senjata anggota bernama Melianus Kegepe. Melihat kondisi itu maka Bripda Edy mengeluarkan tembakan hingga mengenai pinggang korban. "Tapi, Sesaat setelah bunyi letusan itu, warga lain atas nama Lukas mengejar Bripda Edy sambil memegang pisau dan hendak menikam, merasa terdesak Bripda Edy mengeluarkan letusan dan mengenai perut korban," papar Anton.(*)
 Ini Dia Lima Korban Yang Tertembak Polisi

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Lima orang warga penambang emas Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua mengalami luka-luka dan salah satunya meninggal akibat tertembak oleh anggota polisi setempat dalam sebuah insiden, Selasa (15/5/2012). Polisi menembak karena dikabarkan diserang oleh mereka.

Berikut ini nama lima korban penembakan tersebut :

1. Melianus Kegepe luka tembak di bagian pinggang samping
tembus.(Meninggal Dunia)

2. "Lukas Kegepe luka tembak pada bagian perut tembus.(luka-luka)

3. Amos Kegepe luka tembak pada kaki kiri dan kanan.(luka-luka)

4. Alpius Kegepe, luka tembak lengan kanan.(luka-luka)

5. Satu orang belum diketahui identitasnya informasinya luka
terserempet pada bagian dada.
 Korban Penembakan Akan Dirawat di Nabire Besok

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Akibat terjadinya penembakan lima orang warga Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, korban yang kondisinya kritis akan segera diterbangkan ke Nabire, namun akibat cuaca yang buruk di lokasi kejadian maka upaya evakuasi untuk para korban sementara belum dapat dilakukan dan rencananya, Kamis (17/5/2012).

Besokk pagi mereka baru akan di evakuasi dari lokasi kejadian, mengingat kondisi lokasi kejadian hanya dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat jenis helikopter dan twin otter. "Kami sedang tunggu cuaca karena cuaca hari ini tidak bersahabat maka pesawat yang akan digunakan untuk mengevakuasi korban yang kritis, ke RS di Nabire akan menjemput para korban besok pagi apabila cuaca sudah bagus,” kata Kepala Kepolisian Resort Paniai AKBP Anton Diance, Rabu (16/5/2012).

Seluruh anggota polisi yang ada di Paniai menurut Anton juga diminta untuk tidak mudah terpancing, jika ada kelompok-kelompok yang ingin membuat keributan. "Kami telah arahkan agar anggota yang berada di lokasi untuk tetap mengendalikan emosi jangan mudah mengeluarkan tembakan, karena dampaknya akan berakibat buruk dan merugikan orang lain," ujarnya.
Laporan Koresponden Tribunnews.com - Chanry Andrew Suripatty
(Tribunnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.