Rabu, 13 Juni 2012

Jaga Keamanan, Siap Pindahkan Skuadron

Pangkoopsau II, Marsekal Pertama Agus Supriatna

Agus Supriatna (Yusran/Fajar)
TENTARA Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) merupakan salah satu barisan pertahanan yang bertugas menyelenggarakan pembinaan kemampuan personel maupun kesiapan operasional satuan-satuan TNI AU.

Lalu bagaimana kondisi persenjataan serta kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) II saat ini? Berikut petikan perbincangan wartawan Harian FAJAR, Yusriadi dengan Panglima Koopsau II yang baru, Marsekal Pertama Agus Supriatna didampingi pejabat lama, Marsekal Muda Ismono Wijayanto di Markas Koopsau II Kompleks TNI AU Daya, Minggu, 10 Juni.

Sebelumnya selamat atas jabatan Koopsau II. Bagaimana kondisi pertahanan udara kita saat ini?

Terima kasih. Kalau ditanya masalah pertahanan udara kita, yang saya tahu itu di wilayah saya sebelumnya yakni Koopsau I. Tapi secara umum dengan kondisi kita saat ini, alhammdulilah kita bisa melaksanakan tugas pengamanan udara dengan sebaik mungkin.

Jadi setiap detik dalam 24 jam semua wilayah kita sudah diamati langsung oleh sistem radar yang kita miliki. Itu termonitor terus, sehingga kalau ada ancaman atau penerbangan ilegal atau tanpa izin maka kita akan langsung menindak, baik secara diplomasi ataupun tindakan militer.

Untuk wilayah Timur Indonesia sebagai wilayah Koopsau II, apakah sistem persenjataan kita sudah memadai?

Bisa dikatakan masih terbatas. Tetapi tetap memaksimalkan dan kembali lagi bahwa kebijakan pemerintah memang belum memprioritaskan masalah persenjataan tempur kita. Kita tahu sendiri di negara ini masih banyak masalah yang perlu didahulukan misalnya kemiskinan dan sebagainya.

Wilayah Timur cukup luas, namun skuadron pasukan Koopsau II hanya ada di Makassar. Bagaimana menindaki jika seandainya ada penerbangan ilegal dan tanpa izin di daerah terluar misalnya di Papua?

Setiap saat kan kita bisa berkomunikasi dengan negara-negara luar. Sehingga jika ada radar kita yang menangkap adanya penerbangan ilegal, maka kita akan langsung berkomunikasi dengan negara pesawat bersangkutan untuk menarik pesawatnya. Jika memang tidak dipedulikan, maka kita akan langsung melakukan tindakan tegas.

TNI rencananya akan menerima hibah 24 pesawat jet tempur F-16 dari Amerika Serikat. Dengan penambahan itu apa sudah cukup?

Jadi, sesuai rencana dalam waktu dekat kita akan mendapatkan tambahan pesawat tempur jenis F-16 yang merupakan hibah dari Amerika. Selain itu, enam pesawat jet tempur Sukhoi juga akan hadir untuk membangun satu skuadron yang saat ini sudah memiliki 10 unit. Yang pastinya, tambahan ini tentu kita harapkan bisa menambah kekuatan demi memaksimalkan ketahanan dan keamanan negara.

Tidak bisa dipungkiri bahwa TNI AU merupakan pasukan yang sangat strategis untuk menjaga keutuhan negara. Itu semua tentu harus bersinergi dengan angkatan yang lain. Intinya, semua angkatan selalu bersinergi dalam membangun keamanan yang maksimal demi keutuhan NKRI.

Selain persenjataan, apa lagi yang mesti diupayakan untuk ketahanan negara?

Berbicara masalah keamanan, bukan hanya TNI yang bertugas untuk tujuan itu. Semua warga negara sebenarnya memiliki andil dan berkewajiban untuk mewujudkan keamanan. Makanya, ke depan kami terus mengupayakan agar wajib bela negara itu bisa diwujudkan. Pertanyaan apa semua warga negara mau untuk melakukan wajib bela negara itu? Ini masih menjadi perbincangan.

Bagaimana dengan perekrutan pilot baru khsusnya pesawat tempur?

Setiap tahun kita selalu melakukan perekrutan pilot baru. Kita tentu mencari yang terbaik, bukan karena faktor kedekatan tetapi mengutamakan kualitas. Semua itu berdasarkan tes dan ujian yang harus dilalui setiap peserta.

Program baru apa yang Anda persiapkan untuk Koopsau II ini?


Selama belum ada instruksi dari atasan atau pusat, tentu kami akan melanjutkan apa yang telah dirintis panglima sebelumnya. Tapi setelah pesawat tempur hibah itu sudah tiba, tentu kita akan melakukan program baru.

Seperti apa program baru itu?

Salah satunya, kita akan melakukan pemindahan skuadron untuk standby di beberapa wilayah yang menjadi kawasan Koopsau II. Pemindahan skuadron ini bertujuan agar lebih dekat dengan wilayah pengawasan serta melakukan pengenalan area, cuaca dan kondisi alam. Sehingga sewaktu-waktu kalau ada musuh, kita bisa memburu dengan cepat dengan penguasaan wilayah itu.

Harapan Anda sebagai Pangkoopsau II?

Saya berharap agar masyarakat bisa bersinergi dengan TNI untuk tetap melaksanakan keamanan. Saya tahu bahwa masyarakat Sulsel itu peramah dan bisa bersinergi baik dengan TNI. Yang terakhir, semoga tambahan persenjataan dan pesawat kita bisa lebih maksimal di masa yang akan datang sehingga Indonesia menjadi negara yang disegani. (*) (fajar.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.