Senin, 27 Agustus 2012

Barack Obama mengusulkan menjual rudal AGM Maverick kepada Indonesia

http://image.tempointeraktif.com/?id=136729&width=200
Jakarta - Kantor Administrasi Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengusulkan menjual rudal kendali Maverick kepada Indonesia. Sebagaimana dilansir laman brecorder.com, penjualan senilai US$ 25 juta itu diusulkan Obama melalui nota kepada Kongres. 

Berdasarkan nota yang dikirim Rabu 22 Agustus itu, Indonesia disebutkan telah meminta 18 rudal Maverick All-Up-Round” AGM-65K2, 36 rudal captive air training”, dan tiga rudal latihan "maintenance" beserta suku cadangnya, perlengkapan pengujian dan latihan personal. AGM-65 Maverick, yang diproduksi Raytheon Co, dirancang untuk menyerang target taktis dalam jarak jauh, termasuk baja, pertahanan udara, transportasi darat, dan fasilitas penyimpanan (gudang).

Penjualan senjata ini akan berkontribusi menjadikan Indonesia partner regional yang berharga dalam sebuah wilayah yang penting di dunia,”  kata Biro Kerjasama Pertahanan dan Keamanan Pentagon dalam notanya kepada Kongres.

Di dalam nota itu, Biro Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan Pentagon juga mengatakan bahwa rudal-rudal itu dibutuhkan untuk melatih pilot-pilot F-16 Indonesia agar memiliki kemampuan dasar menggunakan senjata serangan udara ke darat. 

Namun, laman brecorder.com menambahkan, dikirimkannya nota usulan penjualan ini tidak berarti keputusan penjualan itu telah final. Pengiriman nota itu memang merupakan mekanisme hukum yang harus dipatuhi. 

Sebelumnya, dalam kunjungan sembilan hari ke Asia-Pasifik November lalu, Obama dan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan AS akan menghibahkan 24 pesawat tempur F-16 kepada Indonesia. Indonesia saat ini sudah memiliki 10 pesawat tempur F-16. 

 DPR Sudah Setujui Rencana Pembelian Rudal F-16

http://image.tempointeraktif.com/?id=136730&width=200
Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat mengakui rencana pembelian 18 rudal AGM-65K2 'Maverick All-up-round' sudah disetujui. "Sejak tahun lalu sudah direncanakan untuk melengkapi sistem persenjataan udara Indonesia," ujar Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR RI Tubagus Hasanudin kepada Tempo, Minggu, 26 Agustus 2012.

"Harus disetujui karena Indonesia tak memiliki sistem persenjataan yang lengkap untuk pesawat F-16," kata dia. Apalagi, Indonesia akan menerima 24 pesawat F-16 asal Amerika Serikat.

Namun, Hasanudin mengaku tak tahu dengan detail perkembangan rencana pembelian tersebut. "Saya belum tahu apakah rencana pembeliannya sudah disampaikan ke Pemerintah Amerika Serikat atau belum," ujar dia.

Sebagaimana dilansir laman brecorder.com, penjualan rudal senilai US$ 25 juta itu diusulkan Obama melalui nota kepada Kongres. Dalam nota yang dikirim Rabu, 22 Agustus itu, Indonesia disebutkan telah meminta 18 rudal Maverick All-Up-Round” AGM-65K2, 36 rudal captive air training”, dan tiga rudal latihan ‘maintanance’ beserta suku cadangnya, perlengkapan pengujian dan latihan personal. AGM-65 Maverick, yang diproduksi Raytheon Co, dirancang untuk menyerang target taktis dalam jarak jauh, termasuk baja, pertahanan udara, transportasi darat dan fasilitas penyimpanan (gudang).

Penjualan senjata ini akan berkontribusi menjadikan Indonesia partner regional yang berharga dalam sebuah wilayah yang penting di dunia, kata Biro Kerjasama Pertahanan dan Keamanan Pentagon dalam notanya kepada Kongres.

Selain menjual rudal, pemerintah Amerika Serikat juga menawarkan hibah tambahan 10 pesawat F-16. "Kami menerima kabar dari Sekertaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Heryanto bahwa pemerintah Amerika Serikat kembali menawarkan 10 pesawat F-16 miliknya pada tanggal 17 Agustus lalu," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro Kamis, 23 Agustus lalu.

Tapi, pemerintah RI belum memberikan jawaban atas tawaran hibah tersebut. "Masih akan didiskusikan dengan DPR karena hibah ini membutuhkan dana untuk upgrading pesawat," kata Menteri Purnomo.

 TNI Mengaku Butuh Rudal Amerika

foto
Rudal AGM-65K2 ''Maverick All-up-round''(Airforce-technology)
Markas Besar TNI mengklaim rudal AGM-65K2 "Maverick All-Up-Round" sebagai bagian dari kebutuhannya. "Itu salah satu kelengkapan pesawat yang dibutuhkan oleh TNI," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul kepada wartawan, Senin, 27 Agustus 2012.

Namun Iskandar mengatakan akan menyerahkan rencana pembelian rudal itu pada Kementerian Pertahanan. "Tentu semuanya harus disesuaikan dengan anggaran yang ada, urusan itu biar Kemhan yang memutuskan," kata Iskandar.

Iskandar memastikan TNI memerlukan 18 paket peluru kendali pabrikan Raytheon Co ini. "Kalau punya pesawatnya, tentu harus dilengkapi dengan sistem persenjataan yang memadai," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan persetujuannya untuk menjual perangkat rudal F-16 ke Indonesia. Berdasarkan nota yang dikirim pada Rabu pekan lalu itu, Indonesia disebut-sebut meminta paket 18 rudal jenis AGM-65K2 "Maverick All-Up-Round", 36 rudal untuk latihan para pilot, tiga rudal latihan "perawatan" beserta suku cadangnya, perlengkapan pengujian, serta latihan personal.

Rudal AGM-65 buatan Raytheon Co itu dirancang untuk menyerang target jarak jauh, termasuk kendaraan lapis baja, pertahanan udara, transportasi darat, dan fasilitas penyimpanan. "Penjualan ini akan menjadikan Indonesia mitra regional yang berharga di sebuah wilayah penting di dunia," kata Pentagon, seperti dikutip dari laman Business Recorder, Ahad 26 Agustus 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.