Kamis, 04 Oktober 2012

Pesawat CN295 Resmi Perkuat TNI AU

CN295 TNI AU
DUA unit pesawat CN-295 hasil kerja sama Airbus Military Spanyol dengan PT Dirgantara Indonesia (Persero) resmi memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) di jajaran TNI Angkatan Udara khususnya Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Hal tersebut ditandai dengan penandatangan berita acara serah terima dua unit pesawat CN-295 dari PT Dirgantara Indonesia kepada Kementerian Pertahanan RI, Kamis (4/10) di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma.

Selanjutnya, Kemhan menyerahkan kepada Mabes TNI, kemudian Mabes TNI kepada TNI AU. Penyerahan dua pesawat ini disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksmana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, dan beberapa pejabat Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AU, Dubes RI untuk Spanyol dan Dubes Spanyol untuk Indonesia. Hadir pula perwakilan anggota Komisi I DPR, Sekjen Kemhan Marsekal Madya TNI Eris Hariyanto.

Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan penyerahan dua unit pesawat CN-295 ini merupakan bagian dari sembilan unit pesawat CN-295 yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan pada 14 Februari 2012 melalui penandatanganan kontrak pada saat kegiatan Air Show di Singapura. Untuk tujuh unit pesawat CN-295 sisanya akan selesai dan diserahterimakan secara bertahap paling lambat hingga akhir tahun 2014.

Berdasarkan penandatangan kontrak, kesembilan pesawat CN-295 ini dibuat oleh Airbus Military Spanyol dengan melakukan kerja sama produksi bersama PT Dirgantara Indonesia (Persero). Dengan adanya kontrak pembelian 9 pesawat oleh Kemhan/TNI AU ini telah memberikan multiplier effect yang sangat besar bagi perkembangan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Menurut Menhan, prosentase porsi pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) dalam pembuatan pesawat CN-295 yang dipesan oleh Indonesia ini meningkat secara signifikan mulai dari pesawat pertama sampai kesembilan. Proses kerjasama produksi untuk kesimpulan unit pesawat yaitu tujuh unit pesawat dibuat di Airbus Military Spanyol dan dua unit lainnya dibuat di PT Dirgantara Indonesia dan komponen yang dibuat di Spanyol maupun Vender Items akan dikirim ke PT Dirgantara Indonesia untuk diintegrasikan.

Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang taktis (medium airlifter) generasi terbaru yang sudah menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan sepenuhnya kompatibel menggunakan night vision googles (NVG), sehingga CN-295 merupakan pesawat angkut sedang versi militer yang dapat diandalkan di kelasnya.

Pesawat CN-295 ini memiliki kemampuan angkut total 9 ton kargo atau kurang lebih 71 personel. Pesawat ini juga mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knots (480 km/jam) serta dapat diterbangkan dan dikendalikan dengan aman dan sangat baik pada kecepatan rendah sampai dengan 110 knots (203 km/jam).

Dengan menggunakan dua Mesin Turboprop Pratt & Whitney Canada (PW 127G) pesawat ini mampu melaksanakan lepas landas dan melaksanakan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/short take off and landing) yaitu 670 meter (2.200 kaki) dengan berat tertentu.

Kemampuan pesawat CN-295 dinilai sangat cocok dan ideal dikaitkan dengan tugas dan misi yang diemban TNI AU, di antaranya melaksanakan angkutan personel dan logistik, penerjunan pasukan dan logistik. Selain itu, evakuasi medis udara, patroli udara terbatas, serta penugasan militer maupun misi kemanusiaan lainnya.

Dengan hadirnya pesawat CN-295 diharapkan TNI AU dapat menyongsong panggilan tugas negara yang diembannya dengan baik dan optimal melalui skuadron angkut tertua di jajarannya. Sementara itu, dari sisi industri pertahanan dalam negeri, hal ini merupakan batu loncatan untuk peningkatan industri pertahanan Indonesia melalui kerja sama strategis antara PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan Airbus Military Spanyol.


 Terima pesawat CN295, TNI pensiunkan Fokker F-27

Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) mendapat pesawat angkut militer CN295. Pesawat itu untuk menggantikan pesawat Fokker F-27 yang telah usang.

"Fokker F-27 total permanen diturunkan. Ya bisa dibilang dimuseumkan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Asman Yunus kepada wartawan sebelum penyerahan CN295 dari PT Dirgantara Indonesia ke Kemenhan dan TNI AU di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (4/10).

Menurutnya, sembilan pesawat CN295 menggantikan enam unit Fokker yang berada di Lanud Halim. Pesawat CN295 akan menempati Skuadron 2 Lanud Halim.

TNI AU belum memastikan nasib Fokker F-27 ke depan. Namun secara pribadi, Asman setuju jika Fokker F-27 dihibahkan kepada sekolah penerbangan.

"Selama masih didaftar menjadi kekayaan milik negara, masih utuh. Walaupun sudah tidak kami terbangkan. Kalau saya, kita kasih ke sekolahan saja, supaya bermanfaat," lanjut Asman.

Rencananya, kedua pesawat CN295 yang diterima TNI AU akan diikutsertakan pada hari ulang tahun TNI ke 67 pada 5 Oktober besok.
© Jurnas, Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.