Kamis, 20 Desember 2012

Tri Buana Cakti XVIII: Gedung Biru dan Telkom Dikuasai Pemberontak

Gedung Telkom Regional VI Kalimantan  yang berada di jalan MT Hariyono dan Gedung Biru Kaltim Post yang berada di jalan Soekarno Hatta KM 3,5 pada Minggu (16/12) malam tadi, dikuasai oleh pemberontak dan menyandera sejumlah pejabat-pejabat Telkom, pejabat-pejabat dari luar negeri selaku konsultan di Telkom serta pejabat-pejabat yang berada di gedung Biru Kaltim Post. Mereka menguasai kedua tempat tersebut dan menyandera para pejabatnya karena para pemberontak tersebut sudah terjepit yang di kejar-kejar mulai beberapa waktu.

Minggu (16/12) malam sekitar pukul 24.00 Wita satu kompi parako bergerak ke gedung Telkom dan satu kompi parako lainnya bergerak kegedung Biru Kaltim Post. Sebelum satu kompi yang mengunakan 4 unit kendaraan masuk, para pemberontak yang berjaga di luar gedung dilumpuhkan terlebih dahulu dengan anggota Kopassus yang telah mengintai terlebih dahulu dengan menggunakan senjata sniper.

Setelah para pemberontak yang berjaga di luar gedung di lumpuhkan baru lah 1 kompi parako masuk dengan menjebol pagar dengan menggunakan kendaraannya. Setelah tiba seluruh personil langsung bergerak masuk ke dalam gedung untuk melepaskan sandera, aksi tembak menembak terjadi di dalam gedung, tidak lama kemudian seluruh Sandera berhasil dibebaskan dan diangkut menggunakan bus. Selain itu beberapa pemberontak yang masih hidup langsung di giring ke atas mobil Brimob Polda kaltim. Setelah itu tim olah TKP dari Polres Balikpapan melakukan oleh TKP dengan mengamankan kawasan bekas pertempuran tadi serta membersihkan sisa-sisa pemberontak yang tewas dalam pertempuran tersebut.

Kegiatan ini adalah kelanjutan dari latihan Tri Buana Cakti XVIII tahun 2012 dengan skenario pembebasan sandera. Dalam skenario ada 11 pejabat dari Telkom yang disandera. Dalam skenario itu juga ada 25 pemberontak yang tewas dalam peperangan tersebut.

“Yang bersenjata tewas semua dalam skenario, kalo memang dia masih tidak melawan saat tertangkap, mereka kita biarkan hidup tapi pada saat ditembak dia melawan kita segera lumpuhkan, jadi kita masih tetap menegakkan Hak asasi manusia,” ujar Kolonel Nyoman Cantiasa selaku Komandan Pusat Pendidikan Kopassus kepada awak media, Senin (17/12) setelah selesai latihan.

Secara keseluruhan latihan ini berjalan aman dan lancar sesuai dengan rencana skenario yang dibuat.

“Untuk selanjutnya skenario di pelabuhan peti kemas Kariangau diceritakan bahwa tokoh utama dari pemberontak ini ternyata saat kita melaksanakan ini mereka melakukan pengelabuhan, rencananya mereka akan kabur dari Kalimantan ini karena mereka tau mereka semakin terjepit. Besok kita akan buat skenario, kita akan tuntaskan untuk menangkap tokoh gembong utama pemberontak dari Kalimantan ini,” paparnya.

Latihan tadi dipantau langsung oleh Wakasad Letjen TNI Budiman dan Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo yang dihadiri Kapolda Kaltim Irjen Pol Anas Yusud, pejabat-pejabat dari wilayah Kodam VI Mulawarman, kepolisian, pejabat Telkom juga turut hadir mereka menyaksikan bagaimana kegiatan latihan Tri Buana Cakti berlangsung.

“Tanggapan dari Wakasad menyampaikan ucapan kebanggaan kepada prajurit-prajurit karena sudah melaksanakan kegiatan dengan baik lancar dan aman,” tutupnya.(bp-9)

Balikpapanpos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.